Keynal mengaduk aduk kopi yang ada dihadapannya, dia begitu gamang dengan kehidupannya, bagaimana kehidupan selanjutnya dengan Veranda. Dia mulai menerima Veranda tapi situasi seperti tidak berpihak padanya.
“Apa yang kau pikirkan?” tanya Vino
Keynal melirik Vino yang duduk dihadapannya
“Aku… kenapa aku seperti orang bodoh, membiarkan keadaan menjadi sulit”
“Apa yang kau rasakan? Keadaan seperti apa yang kau maksud?”
“Pernikahanku”
“Ada apa dengan pernikahanmu? Bukankah kalian baik-baik saja?”
Keynal menarik nafas, menatap Vino yang ada dihadapannya.
“Semuanya baik-baik saja tapi aku sudah merusaknya, membuatnya menjadi kacau”
“Apa yang kau lakukan? kenapa kau mengacaukannya?”
“Naomi kembali dan memintaku untuk kembali dengannya”
Vino terdiam, dia tahu bagaimana perasaan Keynal pada Naomi.
“Lalu apa yang akan kau lakukan pada Naomi? Dan Pada Veranda?”
Keynal menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa membiarkan Naomi pergi begitu saja tapi dia juga tak bisa melepaskan Veranda, dia terlalu egois dengan keinginannya.
“Bagaimana perasaanmu pada Veranda?”
“Aku tidak tahu”
“Lalu kenapa kau tidak meninggalkannya?”
Keynal membulatkan matanya menatap Vino
“Maksudmu?”
“Hidup itu tentang cinta, kau harus dengan orang yang kau cintai, dengan apa yang kau cintai, untuk apa kau tetap hidup dengan Veranda kalau kau tidak mencintainya? Bahkan cintamu ada di depan matamu?”
“Tapi aku tidak bisa melepaskannya”
“Kenapa?”
“Aku takut semakin menyakitinya, dia sangat baik padaku dan apa balasanku padanya, aku sudah menyakitinya”
“Lantas kenapa kau masih mempertahankannya kalau kau sudah tahu menyakitinya? Bukankah akan semakin tersakiti saat Veranda bersamamu? Hidup dengan orang yang hati dan cintanya entah untuk siapa”
Keynal terdiam, dia begitu gamang, dia sendiri tidak tahu perasaannya bagaimana.
“Tapi aku tidak bisa melepaskannya”
Vino menarik nafas, sedikit kesal dengan sikap Keynal.
“Kenapa kau begitu egois? kau tak ingin menyakitinya tapi kau tak melepaskannya dengan alasan yang tidak jelas”
“Aku bingung”
“Apa yang kau bingungkan?”
“Aku tidak tahu”
“Aku yakin ada sedikit perasaanmu pada Veranda, meskipun itu sangat sedikit tapi kau menjadikan itu sebagai peganganmu hingga kau tak ingin melepaskannya, kalau aku berada diposisimu tentu saja aku akan meninggalkan Veranda dan pergi dengan Naomi, pernikahan kalian karena dijodohkan dan kau bisa mengalibikan itu untuk menceraikannya”
Keynal terdiam mendengar kata cerai, tak pernah terlintas dalam dirinya untuk menceraikan Veranda, komitmennya untuk bertahan dengan Veranda, apapun yang terjadi dan Keynal tidak menyangka Naomi akan kembali dan mengacaukan semuanya.
“Pastikan untuk siapa hatimu, itu yang harus kau lakukan sekarang, setelahnya kau bisa memutuskan bersamanya atau melepaskannya”
Keynal kembali menatap Vino, mungkin memang itu yang harus dia lakukan sekarang, memastikan hatinya untuk siapa.