Mentari pagi membangunkan tidur nyenyak Keynal, Keynal melirik kesamping, melihat Veranda sudah tidak ada disampingnya, mungkin dia sudah bangun dan sedang menyiapkan sarapan untuknya, Keynal turun dari kasurnya, berjalan menuju kamar mandi, dia menatap dirinya di kaca, masih ada sisa lipstick Veranda di bibirnya, dia tersenyum kemudian menghapusnya.
Keynal menyentuh dadanya, kenapa dia merasa senang saat membayangkan Veranda menciumnya, kenapa dia merasakan hal seperti ini, mungkinkah perasaannya berubah.
Keynal keluar dari kamar mandi begitu selesai mandi, dia berjalan menuju dapur dan tidak menemukan Verandaa disana, dia hanya menemukan note kecil yang Veranda pasang di lemari esnya, Keynal membaca note itu dan mendesah pelan saat Veranda mengatakan kalau dia harus kembali pergi pagi karena pekerjaannya.
Keynal melirik meja makannya yang sudah tersaji sarapan untuknya dan kotak makan siang yang Veranda siapkan untuknya, Keynal menarik kursinya, mulai sarapan, rasanya terasa hampa saat dia sarapan dan tidak ada Veranda disana, biasanya dia akan ditemani oleh istrinya meskipun istrinya tidak sarapan dengannya, dia hanya duduk dan memainkan ponselnya tapi itu sudah cukup membuat Keynal nyaman, dan sekarang dia merasa ada yang hilang saat tidak ada sosok Veranda disana, tak terbayang oleh Keynal kalau itu terus terjadi dalam hidupnya, dia pasti akan semakin merasa kehilangan.
Keynal menarik nafasnya, dia yakin sekarang dengan apa yang dia rasakan untuk Veranda.
