5. * aku dan kamu *

1.9K 348 19
                                    

Siapa laki-laki itu? Temannya? Kekasihnya? Mantannya? Tapi sepertinya mereka tidak saling mengenal? Eunwoo bergulat dengan banyak pertanyaan di pikirannya. Cemburu? Tentu saja! Siapa yang bisa menolak pesona seorang Jisoo. Bahkan Eunwoo rela menghabiskan setengah harinya menjadi karyawan paruh waktu yang uang gajinya selalu habis untuk mentraktir teman-temannya demi mendapatkan cinta pertamanya. Kim Jisoo.

"Hei Enwoo, apa yang kau lakukan di situ? Cepat selesaikan lap kacanya. Masih ada kerjaan lagi di dapur!" Teriakkan Minah membuyarkan rasa ingin tahunya. Sudah satu jam lebih mereka berbicara di dalam café seberang.

Jika satu jam lagi mereka masih di sana, aku akan menyusulnya! Eunwoo melihat jam di dinding.

***

Pretty and elegant. Itu kesan pertama yang Sehun lihat saat melihat Jisoo yang duduk dihadapannya dengan jelas sekarang. Saat Sehun menolongnya di rumah duka tempo hari, dia bahkan tidak fokus dengan gadis yang pingsan dipelukannya sampai dia menyadari bahwa yang ditolongnya adalah adik ipar Nichkhun.

162cm-45kg-32/34-18-29. Well, he might be wrong but she had a good proportion. Petite but attractive. Tiba-tiba Sehun menganggukkan kepalanya seakan setuju dengan otaknya yang sedang berbicara padanya membuat Jisoo yang duduk di depannya menatapnya dengan heran.

Saat Sehun menyadari bahwa Jisoo sedang menatapnya Sehun langsung mengalihkannya dengan mengambil secangkir espresso di depannya dan menyeruputnya pelan-pelan dengan gaya angkuhnya.

Damn it!! Why this café so quite didn't they have a music to turn on?  Tak lama setelah dia mengumpat dalam hati tiba-tiba alunan music instrument dinyalakan. Okay, well not bad.

"Aku rasa kita tidak perlu memperkenalkan diri kita masing-masing. Bukan begitu, Jisoo-ssi?" Sehun menatap lekat ke manik mata Jisoo yang kalau diperumpamakan oleh Sehun adalah pretty eye candy.

"Ya, Saya rasa juga begitu, Sehun-ssi dan terima kasih atas pertolongan Anda di rumah duka waktu itu. Saya belum sempat mengucapkan terima kasih secara pribadi." Ada tanda tanya besar dalam diri Jisoo dan perasaan halusnya mengatakan bahwa ini ada hubungannya dengan Jeiya. Siapa lagi? Bukankah sekarang penghubung ikatan keluarga mereka adalah cucu pertama dan cucu satu-satunya.

Sehun hanya membalasnya dengan senyuman. His killer smile.

"Maaf kalau Saya berterus terang, tujuan Anda menemui Saya pasti ada hubungannya dengan Jeiya, bukan?" tanya Jisoo dengan tatapan tajam yang kemudian dibalas oleh Sehun dengan sikap yang tenang.

Bingo!!! Smart Girl. Woow.. I shouldn't underestimate her.

"Ternyata kita sependapat, Aku juga lelah dengan basa-basi. Benar, Jeiya adalah alasanku menemuimu, Jisoo-ssi. Bantu Aku mengenal Jeiya lebih dekat."

"Saya tidak mengerti maksud Anda. Jeiya adalah keponakan anda bukan orang asing," jawab Jisoo dengan nada tidak suka mendengar statement yang diucapkan oleh Sehun. Bagaimana mungkin seorang paman menganggap keponakannya adalah orang lain.

Sehun bisa membaca dari ekspresi wajah dan perkataan yang dilontarkan wanita cantik yang di depannya ini bahwa dia tipe orang yang sensitive. Sepertinya aku harus hati-hati supaya dia tidak curiga.

"Maaf kalau maksudku kurang tepat. Aku tidak mengganggap Jeiya adalah orang asing tapi terus terang selama ini aku tinggal di luar negeri bahkan intensitas bertemu dengan keluargaku bisa dihitung dengan jari. Dan sekarang keluarga terdekatku adalah Jeiya selain orangtuaku, tidak salahkan aku ingin dekat dengan Jeiya?" Sehun mencari kalimat-kalimat yang tepat agar tujuan utamanya tidak teraba oleh Jisoo.

Perkataannya benar juga tapi tetap saja ada yang mencurigakan disini. Baiklah Oh Sehun-ssi kita akan lihat nanti ke mana tujuanmu. Because I'm not dumb!!

"Saya mengerti dan Saya juga tidak bisa melarang Anda untuk dekat dengan Jeiya. Dia mempunyai dua keluarga dan semuanya mempunyai hak yang sama. Baiklah, Saya akan membantu Anda."

"Aah... satu lagi untuk menghindari kekakuan diantara kita, bagaimana kalau kita saling memanggil nama tanpa ssi, bukan Saya dan Anda tapi Aku dan Kamu. Agak aneh terdengar oleh Jeiya kalau dia mendengar kita seperti orang asing." Sehun menggunakan jurus senyum memikatnya yang selalu bisa membuat wanita tidak tahan dengan permintaannya.

"Baiklah Sehun-ss... Sehun." Agak terasa ganjal dan kaku saat hanya mengucapkan namanya saja, entah lah mungkin lama-lama akan terbiasa, pikirnya.

"Terima kasih, Jisoo." Now, one step ahead. You're in my hand, beautiful.

"Bagaimana kalau kita mulai hari ini? Bukankah sebentar lagi Jeiya pulang sekolah?" Sehun berdiri dan berjalan menuju kasir meninggalkan Jisoo yang saat ini terkejut dengan perkataan Sehun.

How does he know?

--------------------------------------------------------------------------------------

ho ho ho my fast writing. pasti gak ada yang percaya kalau aku baru buat ini dan langsung selesai.. YEYYY!! tinggal yang satu PR lagi nih  "Marriage" pintu khayal masih ketutup jadi belum kebuka imajinasinya. Ada saran???

Gak bosen-bosen thanks thanks a lot buat readers yang nge-STAR dan kasih KOMEN untuk cerita amatiran ku ini. I'm so grateful ^_^.

And buat silent readers yang sutralah

Happy Weekend, Guys muaahhhh

CONTINUES

* J E I Y A *

SEHUN X JISOO STORY

MAIN CAST :

OH SEHUN EXO - JEON JEI- KIM JISOO BLACKPINK

* J e i y a  * [HunSoo's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang