22. dunia tzuyu

1.5K 188 34
                                    

"chae.....young bukan?"

cewek bermata bulat itu menoleh, "siapa ya?"

"nggak inget?"

Dino yang habis ngambil minuman di counter menyipitkan mata dan nyeletuk, "eh? Tzuyu?"

"dino!" Sapa tzuyu.

Chaeyoung sedikit menganga, baru ingat.

"kalian berdua masih bareng aja? keren banget, langgeng...."

chaeyoung nyedot ice frappuchino nya, pura-pura nggak denger.

Sementara dino duduk sebelah chaeyoung dan ngerangkul cewek itu. "ya iyalah...hahaha."

Yang beberapa detik kemudian ditepis sama chaeyoung yang mencubitnya.

"lo apa kabar tzu?" Tanya dino.

"baik kok, udah hampir tiga tahun ya nggak ketemu?"

Dino ngangguk, "lo nggak ada kabar, padahal kan gua kangen...."

"najis banget, din." Celetuk chaeyoung dengan muka jijik.

Dino ngakak, nyubit hidung chaeyoung yang padahal masih nyeruput minumnya.

"Sorry tzuyu, gua beneran pangling...."

"Kenapa? Soalnya dia tumbuh tinggi dan lo segini-gini aja?"

"ngaca!" Pekik chaeyoung ke dino.

"Kalian berdua asli nggak berubah. Hahaha...." tawa tzuyu

memang bener dari jaman SMP, tinggi Chaeyoung nggak banyak berubah.

Tapi menurut Tzuyu temannya itu makin dewasa dan cantik.

mereka berdua nggak berubah, Tzuyu bisa liat gimana mereka masih depend on each other dari cara Dino yang ngambilin es batu di cup Chaeyoung, dan Chaeyoung yang misahin kismis di cake buat Dino.

Manis banget.





"lo kesini sama siapa?" Tanya chaeyoung.

"Oh....sama temen." Jawab tzuyu. "Btw, minta kontak kalian dong? Kapan-kapan kita hang out bareng."

"Boleh." Ujar chaeyoung, mengetik nomor tzuyu di hapenya.

"kalian kampus sini juga ya? Fakultas mana?"

"Fisip. Lo?"

"FEB."

"Pantes nggak pernah liat, jauh sih gedung kita."

"He-eh. Nanti main ya ke ekonomi. Eh, Si dino kemana?" Tanya tzuyu, karena barusan dino pergi setelah mengangkat telfon.

"Jemput ceweknya kali."

"Eh?" Tzuyu enggan bertanya lebih lanjut, melihat chaeyoung yang kini asyik menyuap cake ke mulutnya.












***




"kakak....nggak mau makan dulu?"

cowok di sebelahnya itu melihat jam, "udah jam segini, emang kamu mau makan?"

"iya, kita makan dulu ya?"

cowok itu menghela nafas sebelum menjawab, "yaudah, mau kemana?"

"Kemana aja."

"Kan kamu yang laper...."

"yaudah di cafè nya kak Jihyo aja gimana?"

bubbles | ft. 99 liners [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang