.
4 Oktober, tahun pertama
"Mom?" Panggil seorang gadis kecil .
"Ya, sayang." Balas wanita berumur 30-an itu lalu menghentikan kegiatan memasaknya.
Wanita itu tersenyum begitu melihat putrinya sedang berdiri didepan pintu dapur.
"Ada sesuatu yang kau butuhkan?" Tanya sang ibu.
Gadis dihadapannya menggeleng. "Aku bermimpi buruk. Aku takut." Adu gadis itu sambil memeluk ibunya.
"Mau menceritakannya pada Mom?"
Gadis dipelukkannya mengangguk pelan.
"Ada seorang pria dengan senyum mengerikan, Pria itu hampir membunuh Seorang anak kecil. Lalu seorang wanita yang membawa anaknya pergi entah kemana. "
Sang ibu hanya tersenyum mendengar cerita putrinya. Ia tau cerita itu pasti bukan hanya mimpi, mungkin salah satu masa lalu yang tak bisa diingat gadis itu.
"Itu hanya mimpi sayang. Jangan takut, okay?"
Gadis itu mengangguk.
"Sekarang, cepat mandi lalu kita makan siang."
Gadis itu tersenyum setelah melepaskan pelukannya. Lalu segera berlari ke arah kamar mandi.
Begitu putrinya masuk ke kamar mandi, senyum Sang ibu pudar. Dadanya terasa sesak mendengar cerita gadis nya.
Memikirkan setiap cerita mimpi buruk yang putrinya katakan, semuanya terus berhubungan.Gadis itu baru berumur 10 tahun. Dan dia baru saja menjadi bagian dari keluarga Park. Keluarga baru yang sangat menyayanginya.
Pasti dulu keluarga aslinya tidak memiliki hubungan baik hingga gadis itu memiliki trauma.⏩
31 Januari, tahun kedua
"Pagi, putri kecilku." Sapa sang ayah pada gadis kecilnya.
"Pagi Dad. Apa kita akan berjalan-jalan hari ini?"
"Tentu. Setelah kau menghabiskan sarapanmu."
Gadis itu tersenyum dan segera menghabiskan sarapannya. Sedangkan sang ayah hanya tersenyum bahagia melihat gadisnya.
Tentu saja sang ayah bahagia. Setelah hampir setahun gadis itu menolak untuk dekat dengannya, beberapa minggu yang lalu gadis itu sudah menempel padanya.
Seperti gadis itu sedang membiasakan diri dengannya. Sang ayah tau betul bahwa gadisnya memiliki phobia pada pria sejak pertemuan pertama mereka.
Jadi dia sangat bahagia saat sang anak mulai terbiasa bersamanya."Dad. Aku sudah selesai."
"Letakkan piring kotor ditempatnya lalu pamit pada Mom." Perintah sang ayah.
"Mom, aku pergi jalan-jalan dengan Dad." Pamit gadis itu sebelum menyeretku keluar dari rumah.
"Pagi, Park." Sapa seorang tetangga.
"Oh, pagi."
"Mau kemana pagi-pagi seperti ini?"
"Hanya jalan-jalan dengan putriku."
Pria yang dikenali sebagai tetangga itu mendekat ke arah gadis itu.
"Dia cantik. Seungkwan-ah, cepat kesini."
Anak laki-laki dengan pipi chubi yang menggemaskan itu berlari menuju ayahnya.
"Mau berteman dengannya?" Tanya ayah anak laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MOON RISE - JEON WONWOO
Short StoryPertama - Aku belajar agar tidak menangis saat tidak disisimu. Kedua - Untuk tidak pernah berjalan seorang diri Ketiga - Meski itu sangat sakit, aku mencoba untuk tidak memanggil namamu, ataupun mencoba mencari dekapan hangat tanganmu.