Entah hubungan apa yang di jalani oleh mereka, tidak ada yang benar-benar tau hubungan seperti apa itu. Bahkan mereka sendiri tidak mengerti.
Hubungan aneh milik Jinan dan Jiyong yang pada akhirnya membuat Jinan di tegur oleh Sajangnim. Bukan-bukan, Sajangnim tidak menegur tentang hubungan mereka Sajangnim menegur Jinan tentang kenapa Jinan bisa menghilang di tengah hari dan tidak kembali, kenapa produktifitas pekerjaan Jinan menurun, intinya adalah karena pekerjaan Jinan yang tidak selesai karena di tunda.
Jinan memegang kepalanya berat, ia harus menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum hari esok tiba. Bahkan Jinan hanya tidur dua jam sejak kemarin.
Jinan mencoret-coret kertasnya.
"Ya! Lirik macam apa ini?"
"Aissh anak-anak ini, jika tidak bisa membuat lirik seharusnya tidak perlu membuat. Menyusahkan ku saja. "
"Ini lagi, lirik macam apa ini? Kata-kata menjijikan. Ah aku bisa gila. "
"Ck, aku lelah. Tidak ada yang benar. Tidak akan ku luluskan kalian semua."
Jinan terus saja meracau memarahi kertas-kertas di depannya. Hingga ia mendapat kertas bernamakan Jennie di atasnya, Jinan langsung mengambil handphonenya lalu mendial nomor Jennie.
"Yeob-"
"Ya! Kim Jennie, kau tidak pernah mendengarkanku?! Sudah ku bilang jangan memilih kata-kata yang kentara menunjukan emosi mu! Aishh, aku tidak akan meluluskan kalian semua." ucap Jinan.
"Ya! Eon, wae? Apa salahku? Kenapa tiba-tiba memarahiku? " tanya Jennie.
"Ah sudah lah. Aku tidak akan meluluskan kalian semua."ucap Jinan lalu mematikan sambungan teleponnya yang membuat Jennie terpaku bingung di seberang sana.
Jinan terus saja meracau, sampai akhirnya Jiyong datang membuka pintu lalu mengambil kursi beroda di samping Jinan dan menaruhnya dekat dengan Jinan.
"Jangan dekat-dekat." ucap Jinan sambil mendorong kursi Jiyong.
"Ya! Wae?" tanya Jiyong lalu kembali mendekatkan kursinya dengan kursi Jinan.
"Sudah ku bilang jangan dekat-dekat. Menjauh! " ucap Jinan lalu mendorong keras kursi Jiyong hingga membentur tembok dengan pelan.
"Jin... Aku lelah." ucap Jiyong setia di tempatnya takut-takut kalau dia mendekat Jinan akan lebih parah.
"Kau pikir kau saja? Aku juga lelah." ucap Jinan.
"Ck, kau kenapa sih?" tanya Jiyong.
Jinan diam tanpa membalas Jiyong sibuk mengerjakan apa yang berada di hadapannya sekarang.
Jiyong pelan-pelan menggeser kursinya mendekati Jinan.
"Jinan, ayo makan siang setelah itu kerjakan pekerjaanmu di studio ku, nanti akan ku bantu." ucap Jiyong.
Jinan muak mendengar kata-kata yang selalu di katakan Jiyong saat dia tidak ingin mengikuti Jiyong dengan alasan pekerjaannya.
"Jin... Ayolah aku lapar, aku baru saja landing dari Jepang." ucap Jiyong.
'harusnya kau pulang! Bukan mengangguku disini. ' pikir jinan.
Jinan menggubris semua tawaran Jiyong.
"Jinan.." rengek Jiyong.
"Pulanglah oppa. Jangan mengangguku." ucap Jinan.
"Jinan, aku benar benar lelah. Aku ingin tidur sebentar saja." ucap Jiyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool- K.J.Y
FanfictionKetika kau mendapatkan kembali energi kehidupanmu bahkan saat itu kau sudah mendapatkan kepercayaannya tapi semua itu hancur hanya karena satu kalimat yang kau keluarkan pantaskah itu di katakan bodoh. Ketika kalian telah mendapatkan yang kalian but...