Awal Bertemu

61 7 1
                                    

"Gua gak bisa lanjutin hubungan ini,gue suka sama sahabat lo sendiri" ucapan itu adalah ucapan Ignas. Anggita selalu mengingat kata-kata itu. Dia selalu berusaha untuk melupakannya,tapi semua itu sia-sia. Dia selalu gagal untuk memendam semua masa lalu itu,masa lalu yang bisa dibilang PAHIT. "Heeeh... Kenapa sih lo? Kerjaannya ngelamun terus"ucap Zahra membuyarkan lamunan Anggita. Sampai saat ini,Zahra masih terus mencari tau apa yang selalu Anggita pikirkan.
"Kenapa sih lo suka banget kagetin gue? Untung gue gak punya sakit jantung,kalo gue punya bisa mati gue" ucap Anggita sambil memukul Zahra dengan pelan.
"Lo kenapa sih? Kayaknya suka banget ngelamun. Gue heran sama lo,cerita aja sih sama gue" ucap Zahra pada Anggita sambil mencari tau apa yang sebenarnya sahabatnya itu pikirkan.
"Gue gak mikirin apa-apa kok" ucap Anggita sambil menyembunyikan apa yang sebenarnya ia pikirkan pada Zahra.
"Yaudahlah kalo gak mau cerita,sekarang kita ke kantin aja yuk..."ajak Zahra pada Gita. Sekarang adalah jam istirahat,banyak anak yang berlalu lalang untuk menuju kantin. Di sekolah mereka kantin adalah tujuan utama para murid ketika jam istirahat tiba.
"Kantinnya rame banget,jadi males gue" ucap Anggita pada Zahra.Walaupun ada banyak kantin,tapi tetap saja setiap istirahat penuh.
"Balik kekelas aja yuk..gue gak suka nunggu"ucap Anggita. "Hahaha,curhat Git? Emang siapa sih yang kamu tunggu?"tanya Zahra pada Anggita. Anggita memang begitu,banyak kata-kata yang sering ia lontarkan.
"Itu lho si Dia yang ada disana"
"Dia siapa? Dimana?"ucap Zahra penasaran.
"Nah itu masalahnya,gue gak tau Dia nya itu siapa,dan Disana nya itu dimana"
"Nah kan,gila lo ya? Kelamaan jomblo sih"
"Kayak lo gak jomblo aja"ucap Anggita pada Zahra.
"Gue emang jomblo,tapi gue gak gila kayak lo"canda Zahra pada Anggita. Anggita tidak pernah marah pada Zahra apapun yang dilakukan. Ia tidak ingin membuat sahabatnya sedih.
"Klo gue gila,kenapa lo mau sahabatan sama gue?"
"Karena gue gak mau mandang lo sebelah mata"
"Bohong banget sih...."ucap Zahra.
Mereka terus bercanda sepanjang koridor menuju kelas mereka. Mereka asyik berbincang sampai-sampai...
BRUKK...
"Aduh,kalo jalan liat-liat dong"ucap seseorang yang tidak Anggita dan Zahra kenal.
"Sorry,gue gak sengaja. Lo siapa ya?kok gue gak pernah liat lo" ucap Anggita pada orang itu.
"Ooo... Nama gue Ildheponus Ephafroditha Alghifahri Putra. Gue anak baru" ucap Afro.
"Ooo..lo anak baru"
"Iya,gue mau tanya,ruang guru itu dimana ya?"tanya Afro pada Anggita dan Zahra. Mereka pun langsung memberi tahukan dimana letak ruang guru pada Afro. Sesudah itu mereka langsung kembali ke kelas.
"Ganteng ya"ucap Zahra pada Gita.
"Ya iyalah,namanya juga laki-laki pasti ganteng"jawab Anggita dengan sangan santai dan wajah yang datar.
"Terserah lo aja"ucap Zahra sedikit kesal dengan Anggita. Ia kesal bukan berarti marah,hanya saja bingung mau menjawab apa.
"Ngomong sama lo percuma,cuma bikin gue jengkel,pasti ada aja jawaban dari lo" ucap Zahra ketika tiba di kelas.
"Pasti"

"Nunggu itu gak enak,apa lagi nunggu yang gak pasti :v " Carmelitha Frisca Filadelfia Anggita.

Cinta Dalam PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang