Second : Te Amo

45 7 1
                                    



"Kau akan baik – baik saja kan di sana?"

"Tentu saja, aku kan bukan anak kecil lagi. Kau kenapa sih?"

"No... pero ..." Erick menggantungkan kata – katanya. Lama terdiam, Joel melirik Erick dan mendekati Erick yang tengah menunduk.

"I promise I'll be okay dan akan kembali ke apartemen ini dengan selamat. Aku tau kau pasti merindukanku dan tidak merelakanku pergi walau hanya beberapa hari." Setelah itu tawa Joel meledak.

"Dude, no ....." Erick hanya menatapnya sebal. Ia tidak bisa tertawa seperti Joel, perasaannya masih saja tidak enak.

"Hoam... sudah malam. Kembali ke kamarmu! Aku ingin tidur." Joel mendorong tubuh Erick untuk segera pergi dari singgasananya. Tapi Erick seakan enggan untu meninggalkan tempat itu.

"Biarkan aku tidur di sini malam iniiiii saja." Rajuknya kemudian.

"That is a huge NO! Kembali ke kamarmu! Besok aku harus pergi pagi – pagi sekali."

Erick menatap Joel dengan tatapan memelas. Jurus ampuh ketika ia merajuk. Joel menggeleng – gelengkan kepalanya dan menyerah mendorong tubuh Erick.

"Erick, ingat berapa umurmu! Ayo cepat matikan lampu dan tidur!" Joel menyusup ke dalam selimut. Erick dengan perasaan lega ikut tidur di samping Joel setelah sebelumnya mematikan lampu kamar.

"Te Amo, Joel" ujarnya pelan.

Broken PromisesWhere stories live. Discover now