"Karena itu pilihan terbaik."
Kalimat Eunha terus terulang dipikiran Jungkook. Apanya yang baik?
Kini mereka berdua berada didalam angkutan umum dengan penumpang yang berhempitan.
Tempat warnet dan rumah mereka cukup jauh, jadi alhasil butuh waktu lumayan lama hingga akhirnya dapat sampai.
Semua penumpang mulai turun. Hingga tersisa beberapa orang.
Eunha dan Jungkook tetap membisu. Tak ada yang berani berbicara.
"Itu." ucap Jungkook dan Eunha berbarengan setelah mereka turun dari angkutan umum.
"Lo aja dulu." ucap Jungkook.
"Maaf, gue maksa lo buat cepet pulang karna gue takut ibu lo kenapa napa." lirih Eunha.
"Sekarang yang gue mau tau, kenapa lo bikin gue lupa sama lo?" akhirnya pertanyaan Jungkook yang telah ia pikirkan keluar dari mulutnya.
"Kook! Sekarang yang paling penting itu ibu lo! Cepet!" bentak Eunha sebelum ia lari dan menarik Jungkook.
Jungkook sebenarnya bingung, tapi ia tetap berlari.
Sesampainya disana Eunha langsung membuka pintu rumah Jungkook bagaikan ia lah pemilik rumah itu. Masa bodoh di kira tak sopan, ibu Jungkook lebih penting.
Eunha mendadak diam membuat Jungkook juga ikut diam.
"Kook." ujar Eunha.
"Hm?"
"Lo samperin ibu lo didapur. Jangan sampe ibu lo liat tikus dan panik sampe kepeleset trus jatoh kena meja." ucap Eunha diantara napasnya yang tak beraturan.
Jungkook sontak langsung berlari ke dapur untuk menemui ibunya.
"Eh, kookie udah pulang?" tanya ibunya saat Jungkook masuk ke dalam dapur.
Jungkook tak menghiraukan pertanyaan ibunya. Matanya fokus menyisir dapur mencari tikus disetiap sudut dapur.
Tepat saat ia melihat kulkas, ada seekor tikus yang sedang memakan beras. Dengan cepat ia menarik ekor tikus tersebut dan mengangkatnya untuk memperlihatkan kepada ibunya.
"Ma, udah deh jangan ke dapur. Liat nih." Jungkook menunjukan tikus hasil tangkapannya.
Ibunya berteriak dan menyuruh anaknya untuk membuang tikus yang dipegangnya.
Jungkook berjalan ke belakang rumahnya berniat untuk membuang tikus hasil tangkapannya. Ibunya pergi dari dapur berniat untuk mencari salah satu asisten rumah tangganya dan meminta untuk membersihkan dapur agar tidak ada tikus lagi.
Ibu Jungkook kaget saat melihat gadis cantik berambut pendek dan mungil tengah asik melihat sekeliling rumahnya.
Dengan cepat ia menghampiri gadis itu. "Anda siapa?"
Gadis yang tersenyum melihat foto Jungkook saat kecil sontak melihat ke sumber suara. Ia pun membungkuk. "Halo, saya Eunha teman Jungkook."
"Oalaa, temen Jungkook rupanya. Wah, Jungkook belum pernah cerita kalau dia punya teman perempuan yang cantik. Perasaan hobinya tuh ngoleksi mantan deh. Atau kamu pacarnya Jungkook?" tanya ibu Jungkook.
Awalnya Eunha akan menggeleng tetapi suara Jungkook membuat ibunya memalingkan wajahnya dari Eunha.
"Ma, udah kookie bu-" dengan cepat Jungkook menutup mulutnya. Ia lupa ada Eunha disana. Ia harus taruh muka dimana jika Eunha tau nama panggilannya yang sering disebutkan ibunya.
"Lah malah tutup mulut kamu. Sini, kamu ga pernah bilang punya temen cewe. Mantan terus deh yang diomongin." Ibu Jungkook melipat tangannya didepan dada. "Emang ya, Kookie itu jarang banget cerita."
KAMU SEDANG MEMBACA
imaginary » eunha, jungkook
Fiksi Penggemar[✔️] apa kalian percaya imajinasi bisa menjadi kenyataan? [inspired by the Korean drama series while you were sleeping.] staerybaery -2017