Murid Baru

47 4 2
                                    

Kring.... Kringgg......

Bel masuk sudah berbunyi.Tak lama sesudah itu seorang guru masuk kedalam kelas 11D. Semua murid langsung berhamburan menuju ketempat duduk nya masing-masing. Suasana kelas langsung menjadi hening seketika.
"Selamt pagi semua...hari ini kalian kedatangan murid baru" ucap Bu Agressa. Seketika suasana kelas kembali ribut,banyak siswi yang bertanya siapa murid itu. Banyak yang menebak-nebak apakah murid itu laki-laki atau perempuan.
"Siapa ya murid barunya?"
"Semoga aja cowok ganteng"
"Semoga cewek"
Banyak murid yang berbicara pada teman sebangkunya sambil bertanya-tanya.
"Mohon diam"ucap Bu Agressa setengah berteriak. Suasana kelas langsung kembali hening.
"Silahkan masuk"
Anggita kaget ketika yang dimaksud murid baru itu adalah...
"Hai.. Perkenalkan nama gue Ildheponus Ephafroditha Alghifahri Putra. Panggil gue Afro" ucapnya memperkenalkan diri.
"Afro.... Silahkan duduk disamping Angga. Bangku yang masih kosong itu"ucap Bu Agressa mempersilahkan.
"Astaga..mimpi apa gue semalem,kok bisa tu bocah satu kelas sama gue?"batin Anggita.
"Git,kok tu bocah satu kelas sih sama kita?"ujarzahra pada Anggita.
"Entahlah" jawab Anggita singkat.
"Hai gue Angga"ujar Angga memperkenalkan dirinya pada Afro.
"Iya,gue Afro. Salam kenal"
Pelajaran pun dimulai.Entah kenapa hari ini Anggita malas untuk belajar. Setiap pergantian jam,dia selalu mencari alasan untuk keluar kelas. Apalagi ketika Anggita melihat Angga terus menatapnya. Anggita merasa risih ketika Angga terus menatapnya seperti itu. Ia juga takut kalau Zahra tau hal itu. Anggita takut kalau Zahra tau bahwa Angga menyukai dirinya bahkan pernah menyatakan cintanya. Anggita sudah bersaha untuk menyembunyikan hal itu pada Zahra,tapi ia tetap takut kalu nanti Zahra akan tau hal itu dari orang lain. Entah apa yang akan Zahra rasakan ketika tau hal itu. Pikiran Anggita penuh dengan hal-hal yang membuatnya pusing.
"Anggita,lo kenapa?" tanya Angga pada Anggita.
"Gpp"
"Lo kenapa?"
"Gpp Angga....udah deh gak usah buat gue tambah pusing"
"Yaudah deh"ujar Angga pasrah.
"Git,kok gue ngerasa cemburu ya liat lo diperhatiin kayak gitu sama Angga?"ujar Zahra. Anggita hanya diam. Ia tidak merespon apa yang Zahra katakan. Ia ingin jujur pada Zahra,tapi ia takut sahabatnya itu akan menjauhi dirinya. Tapi kalau Anggita tidak memberi tau pada Zahra,ia takut kalau Zahra akan lebih marah lagi padanya ketika tau hal itu dari orang lain.
"Ra,gue mau cerita sama lo. Tapi gue takut kalo li marah" Anggita sudah bingung harus melakukan apa,ia ingin memberitahukan hal itu pada Zahra. Anggita sudah tidak ingin menyembunyikan apapun lagi dari Zahra,sahabatnya.
"Mau cerita apa?"
"Maaf,gue baru bisa cerita sama lo sekarang. Sebenernya waktu itu si Angga ne....."
"Hai,kenapa lo gak ke kantin?" ucap Afro memutuskan ucapan Anggita.
"Males gue" jawab Zahra.
"Kenapa sih lo? Ganggu gue aja" ucap Anggita pada Afro yang telah merusak perbincangannya pada Zahra. Namun Anggita juga merasa sedikit senang,karena ia tidak jadi bercerita pada Zahra. Anggita masih takut menceritakan hal itu pada Zahra.
"Lo tadi mau cerita apa Git?" tanya Zahra pada Anggita.
"Gak jadi lah"
"Yaudah" ucap Zahra.
"Git,boleh gak gue jadi sahabat lo?" tanya Afro pada Anggita. Pertanyaan itu membuat Anggita kaget.
"Yang bener?" tanya Anggita menyelidiki Afro.
"Iya"
"Gimana Ra? Mau gak?" tanya Anggita pada Zahra.
"Iya"
"Yaudah,boleh" ucap Anggita pada Afro.
"Thanks"
"Yo"

" Terkadang berbohong itu lebih baik dibandingkan jujur" Carmelitha Frisca Filadelfia Anggita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dalam PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang