[Room No. 612] - 4

6.9K 699 49
                                    

.
.
.

(KYUNGSOO POV)

Aku akan menanggungnya sendiri, aku tidak peduli apa yang mereka katakan jika orang-orang mengetahui ini

Apa peduli mereka? Mereka tidak pernah peduli tentang hidupku

Tidak akan terjadi apapun, aku seorang namja, aku bisa menghadapinya sendiri, aku tidak lemah

Tidak akan terjadi apapun..

Tidak akan.

Tertegun diriku saat menatap gedung tinggi menjulang yang berdiri kokoh dihadapanku, terbesit rasa takut saat kumulai melangkahkan kaki masuk kedalam akibat tak biasa pergi ke tempat ramai dan mewah seperti ini, ku pererat genggaman pada tas didadaku saat mencari rambut domba diantara lalu lalang orang didalam pelataran gedung ini.

"Hei... adik kecil!! Hei!! Aku disini!!" Samar-samar kudengar teriakan si domba, perlahan kuterlusuri seluruh sudut ruangan dan berakhir di ujung lobby. Tangan panjangnya melambai kepadaku dan dengan segera ku dekati dia dan membungkuk padanya. "Maaf membuatmu menunggu lama"

"Tidak tidak, aku senang malah melihat-lihat suasana disini. Nah ini kunci kamarmu, masuklah dan bersiap, dia belum datang, mungkin malam nanti" kuterima kunci darinya dengan tangan yang bergetar.

Kunci ini, kunci menuju kesalahan besar pada hidupku.

"Saya permisi, Lay-ssi" pamitku yang hanya dibalas anggukan karena ia terlihat sedang sibuk dengan tabletnya.

Langkah pertamaku dimulai, ku balik badanku pada menghadap Lay yang masih saja sibuk dengan tabletnya, teringat saat seminggu yang lalu ia membuatkanku kartu debit dan mengisinya dengan beberapa uang untuk merawat tubuhku sebelum datang kesini.

"Mari tuan kecil saya bantu bawa barangnya" tiba-tiba seorang bell boy berwajah manis datang menghampiriku, dengan sumringah ia membukakan lift untukku.

"Khamsahamnida..." ucapku pelan yang membuatnya tersenyum dengan cerah, "Ini sudah tugasku tuan kecil, tak perlu berterima kasih. Maaf nomor kamar anda?" balasnya dengan sopan.

"Nomor 612" sahutku membuatnya mengangguk, "baiklah kamar ini di lantai 3, kamar itu juga berada di view yang indah, anda tidak salah memilih kamar itu" jelasnya masih saja dengan senyum yang riang.

"Ahh.. begitu.. tapi aku kesini tidak untuk menikmati-"

'ting'

"Mari tuan kecil kita sudah sampai dilantai 3, aku akan membantumu sampai dikamar" kuikuti dia dibelakang sembari melihat-lihat arsitektur lorong kamar hotel ini dengan takjub, seluruh arsitekturnya khas kerajaan Yunani dimasa lalu yang indah.

Hingga tibalah aku di depan kamar bertuliskan nomor 612 yang akan merubah hidupku.

Hingga tibalah aku di depan kamar bertuliskan nomor 612 yang akan merubah hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
One Night One Million🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang