Chapter 23 (Stop or still struggle)

3.3K 442 98
                                    

Dahi pria tampan itu berkerut bingung setelah meletakkan ponselnya di atas nakas samping ranjang, pasalnya sekarang Jimin berada di atas tubuhnya, tertidur pulas dengan dengkuran halus dan pelukkan erat yang ia berikan di tubuh tegap Jungkook, membuat pria itu tak tau bagaimana caranya agar bisa keluar dari sini untuk menemui wanita bernama Kim Yeri dari groupband Red Velvet itu.

Awalnya Jungkook ingin mengabaikan saja pesan dari Yeri sebelum ia sadar bahwa mungkin saja jika Yeri senekat yang ia bayangkan, jadi perlahan Jungkook memindahkan tubuh Jimin dengan pelan, tapi baru saja ia akan menggeser tubuh mungil itu, Jimin sudah terbangun dengan mata nya yang sedikit menyipit, mengerjap pelan seperti bocah polos, sesekali mengucek onyxnya sembari menatap Jungkook bingung.

"Kookie, mau kemana ?." Tanya nya dengan suara serak khas orang bangun tidur, tetap terdengar imut yang sedikit membuat Jungkook menahan gemas.

Jungkook menggigit bibir bawahnya pelan, ia menatap gesit ke segala arah dan berharap agar ada satu alasan yang muncul di otaknya, "A-aku mau ke kamar mandi sebentar, hyung." Ujarnya selanjutnya yang membuat Jimin sedikit tersadar untuk mengangguk dan kemudian menyingkir dari atas tubuh Jungkook, pria mungil itu duduk bersila di atas ranjang dengan kedua onyx nya yang menggemaskan mematai Jungkook yang kini perlahan berdiri.

"Hyung, lebih baik kau kembali tidur lagi saja." Jungkook benar-benar mati kutu, sebenarnya ia ingin keluar menemui Yeri dengan alasan ke kamar mandi, tapi kini Jimin malah duduk menunggu nya dan Jungkook pikir ini tidak akan berjalan semulus yang ia kira.

Jimin mengerjap lagi, satu dua kali dengan tampang lucu, ia memiringkan kepalanya bingung, biasanya saat Jungkook ke kamar mandi ketika tengah malam seperti ini, Jimin akan menunggunya di atas ranjang mereka hingga Jungkook selesai, lalu setelah itu mereka akan kembali tertidur dengan berbagi pelukkan hangat.

Dan sekarang semuanya terasa berbeda.

"Tapi, aku tidak akan bisa tidur tanpa pelukkan Jungkookie." Jimin berucap polos, bahkan bibirnya sedikit megerucut meski dahi mengerinyit kebingungannya belum juga hilang. Jungkook bersumpah jika ia tidak sedang dalam keadaan tergesa seperti ini, mungkin Jimin sudah ia serang dengan kecupan gemasnya.

Pria dominan itu menghembuskan napas lembut, kembali duduk di atas ranjang tepat di depan Jimin yang kedua onyx nya mengikuti setiap apa yang Jungkook lakukan, "Tapi, kau sudah terlihat begitu lelah, hyung. Lagipula aku akan lama sepertinya di kamar mandi, tubuhku gerah dan aku berniat membersihkan diri malam ini." Jungkook tersenyum lebar menunjukkan kedua gigi kelindinya, ia mengusap rambut abu-abu Jimin yang terasa lembut dan jatuh di dahi pria mungil itu, sedikit kusut dan tak beraturan namun tetap terlihat seksi dan menggemaskan.

Meski masih bingung dan heran, Jimin tetap menurut, ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang tepat saat Jungkook memberikannya satu bantal guling yang langsung Jimin peluk erat dengan tubuhnya yang menggulung lucu. Ada usapan lembut yang masih Jungkook berikan di atas rambutnya, tapi entah mengapa tak membuat Jimin mengantuk walau kedua matanya terpejam samar. Ia bisa mendengar saat Jungkook bernyanyi pelan sebagai lullaby, lalu ketika Jungkook menunduk untuk memberikannya kecupan di dahi.

Jimin masih begitu sadar saat Jungkook bergumam pelan di atas rambutnya, "Jimin hyung, apapun yang terjadi tolong tetaplah percaya padaku. Aku mencintaimu."

Setelah itu Jungkook pergi keluar kamar mereka. Jimin tetap menunggu dengan pelukkan eratnya pada guling yang semakin menguat.

Tapi saat sudah satu jam berlalu, Jungkook belum juga kembali.

Sebenarnya.. apa yang Jungkook sembunyikan ?

.

.

Ini sudah pukul 1 pagi dan Jungkook rela pergi ke Cafe yang buka 24 jam ini dengan penyamaran seadanya bersama seorang gadis berambut merah yang kini tertutupi topi dan juga mantel tebalnya yang membalut tubuh, meminum americano nya beberapa teguk meski Jungkook sudah menunggu dengan tak sabaran di depannya.

Forever Young (KookMin / Jimin Always Uke) (#WATTYS2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang