Part 1

38 3 0
                                    

Semilir angin di kota New York berhembus lembut menerbangkan beberapa daun yang memang harus meninggalkan tangkainya mengiri langkahku pagi ini menuju kampus. Tak banyak orang yang berjalan kaki, mungkin mereka lebih memilih mengendarai mobil atau menggunakan kendaraan umum agar lebih cepat sampai tujuan.

Mungkin seharusnya aku naik kendaraan umum supaya menghemat waktu dan cepat sampai tapi sayang hari ini tabunganku sedang menipis jadi harus pandai pandai menghemat keuangan agar cukup sampai akhir bulan nanti. Kau tau, aku tidak sekaya yang kalian fikirkan aku hanya seorang gadis biasa yang ditinggal kedua orang tuanya karena kecelakaan mobil beberapa tahun lalu.

Dan sekarang aku bekerja paruh waktu sebagai pelayan toko roti untuk menghidupi kebutuhan ku sehari hari dan soal kuliah aku beruntung bisa kuliah gratis dari beasiswa yang kuterima karena kepintaranku. Aku terus berjalan menyusuri jalan setapak untuk segera sampai di kampusku yang sebenarnya lumayan jauh dari tempat tinggalku tapi tak apa hitung hitung aku olahraga pagi dengan jalan kaki.

Dan tak berapa lama sampailah aku didepan gedung mewah yang menjadi tempatku menuntut ilmu beberapa tahun kedepan.

Aku mengambil jurusan manajemen di sebuah Universitas Uehara City yang terletak di tengah kota New York dan sekarang aku baru semester 4 jadi masih lumayan lama aku menyelesaikan kuliahku.

Aku memasuki gedung Universitas dan berjalan menuju tangga karena kebetulan kelas hari ini di lantai tiga lumayan melelahkan karena dari tadi berjalan untuk sampai ke Universitas dan sekarang kelas berada di lantai tiga.

"Hai Lula!" seseorang berteriak memanggilku dari arah belakang dan aku tau siapa yang berteriak memanggil namaku itu.

Oh ya, aku lupa memberi tahu namaku, aku Talula De Graff biasa di panggil Lula dan yang berteriak memanggil namaku tadi dia  Cika Longwell aku biasanya memanggilnya Cika.

Dia teman sekaligus sahabat yang kumiliki, kami bersahabat sejak SMA jadi aku sudah menganggapnya sebagai saudara begitupun sebaliknya. Kita kebetulan beda jurusan, dia ambil jurusan desain karena dia ingin mendirikan sebuah butik dan menjadi desainer terkenal. Dia gadis yang baik, dia tinggi dan cantik bagaikan model mungkin dia pantas kalau menjadi seorang model, banyak yang menyukainya karena parasnya yang cantik itu, tapi terkadang dia sangat cerewet dan juga manja. Tapi aku sayang dengannya.

"Hai Cika" aku berbali dan tersenyum melihatnya.

"Tumben kau pagi ini sudah berangkat biasanya kau berangkat siang, apa pagi ini kau ada kelas?" tanya Cika dan berjalan disebelahku

"Iya hari ini kelas dimajukan pagi hari sebenarnya sih siang" jawabku dan tersenyum kepadanya

"Apa nanti sepulang kuliah kau ada waktu? Aku ingin mengajakmu ke acara party temanku, kalau kau bisa aku akan menjemput mu sore nanti" ajak Cika dan kulihat matanya berbinar lenuh harap agar aku bisa ikut dengannya.

Ohh, aku tak tega jika menolak ajakannya kalau dia sudah memandangku penuh harap begitu, apa yang harus kulakukan aku sudah sering menolak ajakannya setiap dia memintaku menemani kesebuah acara karena pekerjaan paruh waktuku.

"Gimana yaa sebenarnya aku harus kerja hari ini" ucapku dengan intonasi sedikit lebih kecil karena tidak enak dengan Cika dan kurasa Cika mendengarnya.

"Apa kali ini kau juga tak bisa menemaniku?" gumamnya sedih.

Cika tahu kalau aku bekerja paruh waktu sebagai pelayan toko roti karena orang tuaku meninggal beberapa tahun lalu. Ohh aku tak tega melihatnya sedih begitu.

"Baiklah kali ini aku akan menemanimu dan mungkin nanti aku akan minta izin sama pak paul kalau hari ini aku tak bisabekerja" jawabku dan tersenyum kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang