Seventh : Gone

53 8 8
                                    

Suara Joel tercekat sebelum ia kembali mengeluarkan suaranya untuk menanyakan sesuatu pada Richard yang masih terisak di ujung sana.
“Richard, dude … please tell me that Erick wasn’t on that plane.” Dalam hati ia berharap Erick akan mengatakan Joel masih berada di apartemen dan menyusulnya sore nanti. Tetapi jawaban yang ia dapati setelah itu membuat kepalanya terasa pening sebelum semuanya menjadi gelap.
“I’m sorry Joel, I’m sorry … “ isak Richard.
Joel tidak sadarkan diri ketika mendengar sambungan telepon yang sebelumnya suara Richard menjadi suara Zabdiel. Ia mengatakan Erick sudah pergi tadi pagi dan ia berada di pesawat itu.
Esoknya Joel hanya duduk diam di kamar yang dulunya milik Erick. Ternyata perasaan tidak enak yang sebisa mungkin ia enyahkan sejak kepergiannya ke Bali itu benar. Seharusnya ia bisa mencegah Erick untuk pergi menyusulnya, atau bahkan seharusnya ia mendengarkan perkataan Erick yang melarangnya untuk pergi saat itu.
Joel menyesali segalanya. Ia menyesal tidak mendengar perkataan Erick, ia menyesal tidak mencegah Erick, dan ia menyesal mengesampingkan firasat buruknya.
Akhirnya air mata Joel tumpah menangisi teman yang sudah dianggapnya sebagai saudara yang sudah tiada. Air mata yang tidak keluar sejak mendengar berita buruk itu akhirnya kini tumpah dengan isak tangis yang begitu memilukan.
“Aku menepati janjiku untuk kembali, Erick. Tapi kenapa kau malah pergi?” isaknya sambil menatap foto Erick bersama dirinya yang dipajang di sebelah tempat tidur Erick.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Broken PromisesWhere stories live. Discover now