SETETES EMBUN

43 3 1
                                    


Hai semua!! ini adalah cerita pendek dariku. mungkin ini adalah cerita yang kedua dariku di wattpad. dan semoga saja kalian menyukainya ya! :)

"maaf kalau kebanyakan thypo nya"

................................................................................................................................................................

Namaku adalah Nabilla Arisma. Aku seorang perempuan yang menyandang tunarungu dari saat umurku 12 tahun. Sekarang, aku berumur 22 tahun dan berprofesi sebagai guru muda pertama yang menyandang tunarungu dan sangat berprestasi di bidang Matematika. Kini, aku mengajar di sebuah Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Di Yogyakarta setelah lulus S-1 Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Yogyakarta.

Sebagai guru muda penyandang tunarungu, aku harus membutuhkan banyak perjuangan untuk mendidik para-para pelajar yang sama sepertiku. Walau aku sendiri juga harus memerlukan banyak bantuan dan bimbingan untuk membuatku sukses dan lancar dalam bekerja. Dan aku juga sangat bersyukur, didalam hidup ku yang sunyi ini, aku bisa merasakan betapa harmonisnya melodi indah yang ditimbulkan oleh orang-orang yang selalu membantuku, terutama seseorang yang sangat aku cintai.

Dialah ibuku. Orang yang melahirkanku. Orang yang membesarkanku. Dan orang yang selalu senantiasa merawatku, menjagaku, mencintaiku, dan menyayangiku melebihi dirinya sendiri. Dialah orang yang mampu membuatku tersenyum indah dan tertawa lepas disaat tiga tahun lamanya aku berdiam diri. Dia bagai nada-nada indah di setiap aku melangkahkan kakiku.

Sudah 10 tahun lamanya, tetapi, kehidupanku masih sama. Kehidupan yang membuatku merasa miris akaan kenyataan. Karena, di setiap aku melangkahkan kakiku, dan di saat itulah aku merasa jatuh lagi. Banyak orang yang bertanya, "Mengapa kamu menjadi tuli? Apa kamu memang begitu saat dilahirkan?". Itulah pertayaan dari mereka atau bisa disebut ujian yang paling sulit untuk kujawab. Biasanya kalau sudah seperti itu, aku hanya tersenyum sebagai jawabannya. Begitulah aku, lemah didalam, tegar diluar.

Namun, sekarang aku akan mencoba menceritakan tentang sebuah rahasia masa lalu yang sangat ingin kulupakan. Tetapi, aku tidak bisa melupakannya. Disaat aku tidak ingin mengungkit masa lalu itu, kejadian yang beruntun datang begitu saja dengan sekejap, disaat itulah aku berteriak dan mengatakan, "AKU INGIN AMNESIA!". Begitulah aku. Tapi, setalah mengatakan itu aku tiba-tiba langsung terduduk menekuk lutut dan berpikir, 'dikalau aku mengalaminya, aku akan melupakan seorang laki-laki yang begitu berharga selain ibuku. Aku tidak ingin melupakannya, karena dia adalah ayahku. Seorang ayah yang tanpa lelah bekerja siang dan malam agar bisa membahagiakan keluarganya.' Itulah hal yang paling menyakitkan bagiku.

Flashback on ̴

26 Desember 2007, Tepat 10 tahun yang lalu.

Hari itu adalah hari ulang tahunku yang ke-12 tahun. Ayah dan ibuku memberikanku sebuah kado yang sangat aku sukai.

Sebuah tiket liburan ke Bali!

Aku sangat menyukainya, dan orang tuaku tau itu. Maka dari itu, mereka memberikan tiket liburan saat itu.

"Selamat Ulang Tahun, Lala." Ucap orang tua bersamaan.

"Semoga di tahun yang ke-12 ini, kamu semakin menjadi anak yang shaleh, berbakti kepada orang tua dan semakin pintar." Lanjut ibu.

"Semoga kamu di panjangkan umurnya oleh Allah dan sehat selalu." Ucap ayah.

Aku tersenyum senang dan bercampur aduk haru, setelah itu aku langsung memeluk erat mereka, "Terima kasih. Lala sangat menyayangi kalian. Lala akan selalu berdo'a kepada Allah agar lala akan terus bersama kalian. Selamanya. Dan juga, terima kasih untuk ibu dan juga ayah yang selalu memberikan do'anya di setiap langkah yang lala lewati. Terima kasih..."

SETETES EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang