18. Merasa Kehilangan

446 74 33
                                    

" Aku.. Aku tidak bisa Mas " Ucapnya pelan. Minho bangkit dari tubuhnya, sinar matanya yang tadinya cerah perlahan meredup dan memandang Sulli dengan pandangan tak terbaca. Sulli terdiam sejenak, sesungguhnya ia tak sanggup melihat Minho dengan pandangan terluka milik prianya. Minho berdiri dan menatap Sulli yang masih diam dengan posisi yang sudah berpindah.

" Kamu bercanda kan? " Tanyanya. Gelengan dikepalanya yang samar membuat Minho menahan sesak didadanya. Benarkah? Benarkah Sulli benar-benar menolak lamarannya? Tapi kenapa? Beberapa menit yang lalu mereka masih baik-baik saja.

" Maafkan aku " Sahutnya lagi, dengan suara yang nyaris tak terdengar. Minho berbalik tanpa sepatah kata lagi, pria itu keluar dari kamar wanitanya dan sama sekali tak menyahuti panggilannya. Sulli yang kalang kabut menyusul Minho yang ternyata sudah sampai didepan ruang televisi apartemennya. Pria itu meraih ponselnya dan memasukkannya kedalam kantung celananya.

" Mas, dengarkan penjelasanku " Ucapnya setengah berteriak. Minho berbalik dan tersenyum padanya. Wanita itu memegang lengannya namun Minho melepaskannya dengan pelan, efeknya pun begitu besar pada tubuhnya. Hatinya terasa tercubit merasakan perlakuan yang tak biasa dari prianya.

" Tidurlah sudah malam " Sulli menatapnya dengan sedih, nyatanya Minho mengurungkan niatnya untuk menginap padahal tadi dia yang begitu semangat dengan usulnya itu.

" Tinggallah disini semalam saja " Pintanya dengan suara yang nyaris tak terdengar, ia takut, takut Minho akan meninggalkannya kali ini.

" Kamu harus istirahat, Saya pulang dulu. Sampaikan salam saya pada Kakak kamu " Ucapnya. Ia berbalik setelah mengecup keningnya dengan lembut. 

Sulli menggeleng dan menyusul langkahnya yang hampir mencapai pintu, wanita itu menatap Minho dengan mata memerah, sungguh ia tak menyangka kalau ucapannya menjadi boomerang sendiri untuk dirinya. Minho menatap Sulli yang menahan tangis, wanita itu tampak tak baik-baik saja. Sejenak ia berbalik dan menatap lagi wanitanya untuk yang kesekian kalinya, tangan besarnya ia angkat untuk menangkup pipinya. Sulli menahan nafasnya, sejujurnya ia tak ingin menangis, tapi melihat Minho yang seakan-akan marah dan tak terima dengan keputusannya membuatnya tak bisa menahannya lagi.

Tubuhnya menubruk dada bidang Minho, pria itu terkesiap saat Sulli membenamkan wajahnya didada bidangnya sambil terisak. Ia memejamkan matanya sejenak sambil mengelus rambut panjangnya, janjinya pada Sulli adalah tak akan membiarkan wanita itu menangis karenanya, tapi nyatanya hatinya merasakan sesak saat wanita itu menangis karena kelakuannya, Sulli kira ia saja yang terluka, ia pun juga, apalagi Sulli terang-terangan menolaknya setelah pengorbanan yang sudah dilakukannya.

" Orang-orang akan mengira saya menyakitimu Sulli " Ucapnya dengan pelan, Minho melepaskan pelukannya, matanya menatap wajah Sulli yang memerah dengan mata sembab. Sulli menutupinya dengan rambut panjangnya yang terurai, ia tak mau dibilang cengeng, tapi keadaanlah yang membuatnya seperti ini. Kelakuan Minho seakan-akan menggambarkan kalau dirinya akan segera pergi dari hidupnya. Mana cinta dan sayang yang selalu diagung-agungkan olehnya, apakah pria itu sudah lelah berjuang untuknya?

" Jangan pergi " Rengeknya. Minho meraih lengannya, dijemarinya sudah tersemat cincin yang sudah diberikan olehnya. Dadanya merasakan nyeri lagi saat dirinya mengingat penolakan yang diutarakan oleh wanita dihadapannya.

" Saya hanya pulang Sulli, apa yang kamu khawatirkan? "

" Kelakuan kamu.. Mas seakan-akan ingin pergi jauh dari hidupku " Sahutnya dengan sedih. Minho terdiam, Sulli melepaskan lengannya yang tadinya bertaut, wanita cantik itu membalik tubuhnya dan memunggungi Minho, ia benar-benar tak sanggup kalau harus berpisah dengan pria itu.

" Kita masih ada dibumi yang sama " Kilahnya lagi.

" Kamu bilang ingin menginap dan berbagi selimut denganku, tapi sekarang Mas bilang ingin pulang. Mas lupa kalau kemarin Mas berjanji sama kakak kalau Mas akan menjagaku sampai kakak pulang "

Love by Accident✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang