"Murahan!!"
"Aku tidak seperti itu kak."
"Jika kamu bukan perempuan murahan, tidak mungkin kamu hamil di luar nikah."
"Ini semua tidak seperti yang kakak pikirkan."
"Oh ya...."
"Semua ini terjadi karna---
"Aduh....
"Prilly!"
Priscilla mengerjapkan matanya bingung melihat Prilly yang tiba-tiba menjatuhkan dirinya sendiri hingga kepalanya terbentur ujung meja, di tambah lagi dengan sebuah suara yang menyebut nama Prilly dari arah belakangnya. Tanpa melihat pun Priscilla tau siapa pemilik suara tersebut.
"Priscilla apa yang kamu lakukan?" tanya Aliandra menatap Priscilla tidak percaya.
"Aku?" Priscilla menunjuk dirinya sendiri dengan bingung.
"Kak Prilly tiba-tiba saja jatuh." ucap Priscilla menunjuk Prilly.
Aliandra menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan ucapan perempuan yang sebulan ini menjadi istrinya, istri keduanya.
Sementara itu Prilly yang berada di belakang Aliandra menatap Priscilla dengan senyum miringnya, akhirnya dia bisa membuat Priscilla jelek di mata Aliandra. Walaupun Prilly mengatakan bahwa ia merestui pernikahan Aliandra dan Priscilla, tapi ia tidak akan pernah rela jika kasih sayang sang suami terbagi.
"Sayang kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Aliandra dengan panik saat melihat pelipis Prilly yang berdarah.
"Aku tidak apa-apa... Jangan salahkan Priscilla, aku tadi memang jatuh sendiri." ucap Prilly yang telah duduk di sofa di bantu oleh Aliandra.
"Sayang jangan selalu membelanya." ucap Aliandra menatap Priscilla yang masih diam di tempat ia berdiri tadi dengan tidak suka.
Prilly tersenyum. "Aku tidak membela Cilla, aku memang jatuh sendiri tadi. Iya kan Cilla?"
"Hm iya." balas Priscilla lirih karena takut dengan tatapan Aliandra yang baru pertama kali ini ia dapatkan selama sebulan ia menyandang sebagai istri kedua Aliandra.
"Ada apa ini?" Erinka, adik Aliandra yang baru saja pulang kuliah bingung melihat Priscilla yang menunduk dan Prilly yang pelipisnya berdarah, di tambah lagi sang kakak yang terlihat marah.
"Lagi main drama apa sih, tuh pelipis kak Prilly pake di kasih merah merah gitu?" Erinka kembali bersuara karena tidak ada yang menjawab pertanyaannya.
"Sebaiknya aku obati luka kamu di kamar saja..." ucap Aliandra mengabaikan pertanyaan Erinka, membuat Erinka kesal.
"Dan untuk kamu." ucap Aliandra seraya menunjuk Priscilla.
"Jangan harap aku bisa maafin apa yang sudah kamu lakukan pada Prilly..." lanjut Aliandra lalu menggendong Prilly meninggalkan ruang tengah.
"Erinka, kamu percaya kan kalau aku tidak melakukannya?" ucap Priscilla bertanya pada Erinka dengan sedikit panik.
Erinka menatap Priscilla dan mengangguk. "Aku percaya jika kak Cilla tidak melakukan apapun pada kak Prilly."
"Kamu percaya aku?" tanya Priscilla senang sekaligus heran.
"Tentu aku percaya sama kak Cilla, aku tau kak Prilly itu orangnya licik." ucap Erinka kesal saat tadi ia melihat Prilly sempat tersenyum menyebalkan kearahnya.
Erinka memang tidak menyukai keberadaan Prilly dirumah itu sebagai istri kakaknya. Karena menurut Erinka, kakaknya berubah setelah menikah dengan Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Surga
RandomJudul awal : MADU Judul saat ini : AIR MATA SURGA. "Aku memang bukan orang jahat, tapi aku juga tidak pernah mengatakan bahwa aku adalah orang baik." Prilly Shaqueena.