Air Mata Surga, 02.

2.8K 265 5
                                    

••• Air Mata Surga•••

"Gimana rasanya di Madu, enak nggak?"

Prilly langsung melotot kesal kearah pria yang baru saja membukakan pintu untuknya dan menanyakan hal konyol seperti itu.

"Enak banget!" seru Prilly kesal dan langsung berjalan memasuki rumah tanpa di perintahkan oleh sang pemilik rumah.

"Hei, aku belum menyuruhmu masuk." ucap pria itu mengikuti Prilly memasuki rumahnya dengan kesal.

Dengan santai Prilly langsung duduk di sofa ruang tamu. "Ibu dimana? Kenapa rumah ini sepi sekali seperti kuburan aja." ucap Prilly seraya memperhatikan sekeliling.

"Ibu sedang arisan, Ayah masih di kantor. Arfan sedang kuliah." jelasnya.

"Lalu kenapa kamu ada di rumah?" tanya Prilly heran. Jika Arfan sedang berada di kampus, seharusnya pria di hadapannya ini juga ada di kampus bukan malah di rumah.

"Aku baru aja pulang." ucapnya membalas pertanyaan Prilly.

"Terserah." balas Prilly acuh.

"Ck, oh iya... Aku masih bingung kenapa kamu mau di Madu oleh suamimu."

Prilly mendengus malas, niatnya datang kerumah ini untuk melupakan semua hal tentang itu dan sekarang pria di hadapannya ini malah membahas hal itu.

"Kamu pikir aku mau."

"Eh?"

"Gimana kalau kita makan siang bareng aja, udah lama kita nggak pergi berdua." ucap Prilly mengalihkan pembicaraan.

"Ya sejak kamu menikah kan kamu jadi sombong dengan kami." dengusnya sebal.

Prilly dan Irfan pun akhirnya pergi bersama untuk makan siang bersama di salah satu restoran langganan mereka.

"Sudah lama ya kita nggak makan bareng disini." ucap Irfan di sela sela makannya.

"Jorok, Irfan." pekik Prilly kesal dan melempar tissu kearah Irfan karena makanan yang ada di dalam mulut Irfan muncrat kemana-mana saat bicara.

"Prilly apa-apaan sih, nggak sopan banget sih main lempar lempar sembarangan. Aku ini lebih tua dari pada kamu." ucap Irfan kesal mendapat lemparan tissu bekas dari Prilly.

"Bodo amat!" cibir Prilly.

"Pantes di duain sama suami kamu, kelakuan kamu aja nggak ada sopan-sopannya." omel Irfan.

Prilly mendengus dan menyudahi sesi makannya karena mood makannya yang langsung hilang mendengar ucapan Irfan. Prilly pun langsung mengambil tas yang ia lelakkan di kursi sebelahnya dan bangkit meninggalkan Irfan tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Hei, Prilly. Kamu mau kemana?" seru Irfan yang ikut menyusul Prilly setelah meninggalkan beberapa lembar uang di atas meja.

"Prilly tunggu."

Irfan berlari kecil mengejar Prilly yang sudah berjalan lumayan jauh darinya. "Ya elah gitu aja ngambek."

"Aku minta maaf deh." ucap Irfan yang telah berhasil meraih tangan Prilly dan langsung membawa Prilly kedalam pelukannya.

Prilly tidak mengatakan apa-apa dan hanya diam saja saat Irfan memeluknya, hanya air matanya saja yang tiba-tiba mengalir dari kedua matanya.

"Maaf, jangan nangis... Sebaiknya aku antar kamu pulang." ucap Irfan saat melepas pelukanya dan mendapati Prilly menangis dalam diam.

×××× Air Mata Surga ××××

Erinka menghentikan langkahnya saat akan memasuki restoran karena tidak sengaja telinganya mendengar seseorang meneriakkan nama Prilly.

Air Mata SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang