one

3.5K 397 27
                                    

Happy Reading
*****

"Eomma, Baekyun mau pulang.. Hiks hikss eomaa.. Pulaaannggg" seorang anak kecil menangis sambil menarik tangan ibunya. "

"Sayang, baekhyun harus sekolah biar pintar, sudah sana masuk kelas nanti eomma jemput lagi. Oke?" ibunya mencoba memberi pengertian, tapi anak itu tidak berhenti menangis.

"Eomma jahat, eomma ga sayang sama Baekyun, hiks eomma Baekyun mau pulang ..." anak itu terus meronta saat tangannya ditarik oleh gurunya.

"Nyonya, anda tenang saja. Putra anda biar kami yang mengurusnya, nanti dia pasti akan senang bersekolah", guru muda berparas cantik itu mengambil alih Baekhyun dari ibunya lalu masuk kedalam kelas.

Baekhyun mulai diam saat melihat banyak meja dan bangku warna warni, juga banyak anak-anak sebaya nya yang bermain dengan kertas dan pensil warna.

"Nah Baekhyun, cepat lambaikan tangan pada ibumu, setelah itu kau duduk dan belajar. Kau mengerti?"

Baekhyun mengangguk pelan, mengucek matanya, mengerjap imut dan melambai kearah ibunya.

"Ah kau anak yang pintar, ayo pilih tempat dudukmu". Baekhyun terlihat bingung, ada beberapa bangku yang masih kosong, dia lalu berjalan kearah bangku berwarna biru yang menarik perhatiannya.

'Bughh' "awhh sakiittt... Bu gulu dia mendolongku.  Hikkss sakit hikss hikss" Baekhyun menangis lagi.

"Chanyeol, kenapa kau mendorongnya?" guru Lee mendekati kedua anak yang sedang bertengkar itu.

"Anak pendek ini, mencuri kursi dan mejaku " Chanyeol mengadu sambil menunjuk Baekhyun.

"Aku mau duduk disini... Hikss eomaa..... Baekhyun ingin pulang sajaa hiks hiks dia jahat.." Baekhyun menangis terisak membuat semua anak-anak tertawa karena tingkahnya yang lucu.

"Cup cup sayang.. Sudah sudah , ibu masih punya meja dan kursi yang berwarna biru. Sebentar ibu ambilkan dulu". Guru Lee segera berlari keluar kelas, lau datang membawa meja dan kursi biru seperti yang ia janjikan.

"Nah bangku dan meja ini untuk Baekhyun", guru itu tersenyum, meletakkan kedua benda itu disebelah tempat duduk Chanyeol.
.
.
Sekolah mulai terasa menyenangkan bagi Baekhyun, ia suka bernyanyi dan menggambar.

Semua teman-temannya memuji suaranya yang indah setiap ia bernyanyi didepan kelas, tapi Chanyeol selalu menertawainya mengatakan bahwa Baekhyun bodoh karena masih cadel.

Awalnya Baekhyun diam saja, tapi Chanyeol malah mengejeknya semakin sering, dan baru akan berhenti saat bocah kecil itu menangis.

"Anak bodoh.. dasar kau bodoh.." hari ini lagi-lagi Chanyeol menggoda Baekhyun, ia mencoret gambar Baekhyun lalu berlari menjauh saat Baekhyun hendak memukulnya. "Gak kenaaa, wekk wekk wek wek wekk. " Chanyeol berlari kedepan kelas, mengejek Baekhyun yang hampir menangis.
.
.
"Baekhyun gak mau kesekolah hali ini", Baekhyun yang sudah memakai seragam lengkap tiba-tiba berubah muram saat ibunya bersiap untuk mengantarnya.

"Baekhyun sakit?" sang ibu bertanya, lalu mengecek dahi putranya. Suhu tubuhnya normal. "Kau tidak panas Baek, kenapa tidak mau sekolah?"

"Baekhyun benci sama Chanyeol!" Ia berteriak, lalu melempar tasnya.

Ibunya mengernyitkan dahi memikirkan siapa anak yang bernama Chanyeol.
.
Sudah 2 hari Baekhyun absen sekolah,  Chanyeol merasa kesepian karena tidak bisa mengejek anak itu lagi. Ia bertanya pada gurunya dan bu guru bilang kalau Baekhyun sakit. Chanyeol merasa bersalah karena sudah membuat Baekhyun sakit dan tidak masuk sekolah.

Keesokan harinya Baekhyun terlihat sudah masuk sekolah lagi, selama dikelas Chanyeol tidak mengganggu Baekhyun. Ia diam saja sambil melirik-lirik kearah bocah itu.

Sweety little things called love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang