Before Tomorrow [Short Chapter]

1.8K 256 64
                                    

Malam sudah sangat larut dan hujan salju turun dengan derasnya membuat suhu malam ini berada di bawah nol derajat. Kyuhyun berdiri di depan dinding kaca ruang tengah, menyaksikan semua itu dengan secangkir kopi yang masih mengepulkan asap berada dalam genggaman tangan kirinya.

"Aku akan menceraikanmu. Berjanjilah, kau harus bahagia setelah ini."

"Aku akan menceraikanmu."

"Kau harus bahagia setelah ini."

Kyuhyun menghela napas keras-keras hingga membuat kaca di hadapannya berembun saat kata-kata yang ia ucapkan beberapa jam yang lalu kembali terngiang di telinganya. Jangan tanya apa pria itu menyesalinya. Ia langsung menyesal dan merutuki mulut bodohnya sesaat setelah kata itu terucap dari mulutnya. Tapi ia tidak bisa menarik kata-katanya lagi. Sungrin yang setelahnya menatap dengan tatapan berterima kasih membuatnya tidak bisa menarik kembali kata-kata itu.

Gadis yang ia cintai menginginkan perpisahan karena tidak ingin hidup dengan menanggung beban rasa bersalah pada Kibum. Ia tidak punya pilihan selain melepaskan gadis itu.

"Menjadi duda cerai dengan perusahaan yang berada di ambang kehancuran dan patah hati parah. Hidupku lebih sedih dari tokoh utama drama yang dapat penghargaan tahun ini," keluhnya seraya menempelkan dahinya di kaca dengan kedua mata terpejam. Hatinya terasa sakit, terus-menerus seperti itu sejak Sungrin mematahkannya. Namun sekarang ia bahkan sudah tidak bisa menangis. Jaerim bilang itu kondisi di mana seseorang sudah muak dengan rasa sakitnya, otaknya sudah tidak mau merawat hatinya yang sakit hingga tidak mengizinkan air matanya keluar untuk menangisinya. Dan Kyuhyun benci kondisi seperti ini. Benar-benar terasa menyesakkan.

"Orang ini berjalan sambil tidur atau bagaimana?"

"Omona! Kaget aku!" Kyuhyun memekik terkejut saat tiba-tiba mendengar suara bisikan di dekatnya, begitu juga dengan Sungrin yang ikut terkejut karena pekikannya. "Ya, mengapa tiba-tiba sudah berdiri di sini seperti hantu, eoh?"

"Siapa yang tiba-tiba berdiri di sini? Aku berjalan ke sini dan berdiri di sebelahmu sudah sejak semenit yang lalu tapi kau tidak menyadarinya. Kupikir kau berjalan sambil tidur karena berdiri dengan mata terpejam di ruangan yang gelap." Sungrin membela diri sambil memindahkan Pansoo ke pelukan tangan kirinya. "Minum kopi di cuaca dingin seperti ini sepertinya enak. Buatkan satu untukku!" Dan gadis itu kembali dengan sikap memerintahnya yang membuat kening Kyuhyun berkerut tak suka.

"Sudah selarut ini tidak baik minum kopi, kau bisa terjaga sampai pagi. Minum susu saja dan kembali tidur sana," larang Kyuhyun sebelum menyesap kopinya yang membuat Sungrin menatapnya dengan wajah cemberut.

"Ini malam yang tidak akan bisa kulewati dengan tidur. Jadi sekalian saja aku ingin minum kopi." Ucapan Sungrin membuat Kyuhyun menoleh padanya. Dan benar saja, sepertinya gadis yang belum mengganti pakaiannya dengan baju tidur dan masih ada sisa make up di wajahnya itu tidak berniat untuk tidur. "Kim Kibum dan Cho Kyuhyun. Kalian berdua membuatku tidak bisa memejamkan mata untuk tidur."

Kyuhyun menatap Sungrin untuk beberapa saat, meresapi kelelahan yang menumpuk di wajah cantik Sang Nona Muda sebelum mengalihkan pandangannya ke depan. Sekali lagi menghela napas panjang yang sayangnya tidak berpengaruh apa-apa untuk melegakan hatinya yang sesak. "Aku menang taruhan," ucapnya pelan yang berhasil menarik atensi Sungrin padanya. "Aku taruhan dengan Hyukjae sebelum menikah denganmu. Dia mengejekku karena tidak bisa meloloskan diri dari perjodohan jadi aku berkata padanya bahwa aku pasti akan menceraikanmu dan kembali menjadi pria lajang sebelum malam tahun baru."

Sungrin menarik bibir bawahnya hingga menciptakan kerutan di dagunya. Ini masih minggu kedua bulan Desember, jadi jika perceraian mereka diselesaikan dengan cepat maka Kyuhyun akan benar-benar kembali melajang saat malam pergantian tahun nanti. "Jadi kau dapat apa?" tanyanya penasaran.

The Bride(vil)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang