Sadarlah, dia bukan yang terbaik untukmu. Tapi dia yang akan menambah luka dihatimu
-Andika-
Ririn melihat keduanya saling diam, ia kemudian mengangkat bicara untuk mengecek apakah alvaro mendengar ucapan mereka atau tidak.
"Eh varo! Sejak kapan lo dibelakang kita??" tanya ririn mengeles.
"Sejak lo sebut nama gue!" jawab alvaro tenang.
"Lo denger semuanya??!" cerca kayla tanpa sadar. Ia sangat takut jika alvaro mendengar yang ia bicarakan dengan ririn mengenai dirinya.
"Gak! Cuma nama gue" alvaro mulai curiga, ia memicingkan matanya kepada dua cewek yang ada dipannya dan sedang terlihat sangat gugup, mungkin karena mereka takut pembicaraannya di dengar oleh alvaro.
Alvaro semakin penasaran dengan apa yang mereka bicarakan."Jangan-jangan kalian..." alvaro menggantungkan ucapannya membuat dua cewek itu penasaran dengan apa yang ingin ia katakan.
"Apa!?" kompak mereka berdua. Kayla dan ririn saling menatap lalu kembali melihat alvaro.
"Jangan-jangan kalian gosipin gue yah??" alvaro melanjutkan pertanyaannya sambil membuat ekspresi marah.
"Alhamdulillahh..." kompak keduanya lagi sambil mengusap dada tanda syukur. Mereka bersyukur karena alvaro tidak mendengar apa yang kayla bicarakan tentang dirinya, jika alvaro tahu, kelarlah hidup kayla.
"Kok alhamdulillah sih?" bingung alvaro.
"Gak!" ucap kayla.
"Kita duluan, bye!" ucap ririn yang kemudian menarik tangan kayla yang sudah dingin seperti es.
"Dasar makhluk aneh!" ucap alvaro dan melanjutkan jalannya kembali mengikuti kedua cewek itu dari belakang karena mereka memang satu kelas.
****
Bel istirahat mulai berbunyi semua siswa mulai berhamburan keluar kelas, kecuali kelas ips 1 mereka masih didalam kelas karena ditahan oleh ayu yang merupakan ketua kelas mereka, ia ingin menyampaikan sesuatu kepada teman sekelasnya, karena itu mereka belum keluar untuk istirahat.
"Khmm PERHATIAN!!?" teriak ayu yang berada di depan kelas sambil berdiri di atas sebuah kursi mungkin untuk memudahkan dia melihat jika ada salah satu temannya yang tidak memperhatikan ia bicara.
"Ini lagi diperhatiin semangka!! Lo mau diperhatiin apa lagi? Mau kita tanya udah makan atau belum? Gitu?" cerocos alvaro yang terlihat kesal karena jam istirahatnya diambil, ia juga menggunakan sindiran semangka karena "dada" ayu terbilang cukup besar tapi tidak besar juga seperti buah semangka hanya saja alvaro yang melebih-lebihkan.
"Apaan sih lo!! Dasar omes" ledek ayu juga yang mulai tersinggung.
"Heh!! kalian malah berantem kapan selesainya!! Kita mau istirahat nih" ujar ririn karena ia kesal melihat kedua insan itu yang saling meledek dan membuang waktu saja. Biasanya dalam keadaan seperti ini kayla yang akan banyak bicara dan marah-marah tapi entah kenapa ia hanya terduduk dibangkunya sambil diam memperhatikan temannya dan alvaro yang berdebat saling mengejek, mungkin kayla masih kepikiran dengan apa yang terjadi pada dirinya smenjak kejadiannya dengan alvaro kemarin.
"Iya iya" ucap ayu mengalah.
"Jadi gini, jumat nanti sekolah akan mengadakan maulid dan setiap kelas harus menyediakan pohon yang lengkap dengan makanannya dan yang terpenting pohon pisang harus dirangkai seunik mungkin agar bisa mendapatkan juara dan hadiah" ayu berhenti untuk mengambil napas sebentar dan kemudian melanjutkan ucapannya.
"Maulid akan diadakan hari jumat dan sekarang sudah hari rabu jadi kita hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan semuanya mulai dari sore nanti, pulang sekolah kita bicarakan di rumah farel, ok sekarang kalian bisa istirahat" ucap ayu mengakhiri.
"Dari tadi kek!" cerca alvaro yang langsung bangkit dari duduknya kemudian keluar kelas, entah kemana.
"Dasarr!!" ucap ayu yang mendengar perkataan alvaro barusan.
Sekarang kelas ips 1 sudah terlihat sepi karena setelah penjelasan dari ayu semua murid kelas tersebut langsung berhamburan keluar kelas, terkecuali kayla dan ririn juga satu cowok yang duduk paling belakang, cowok itu sedang serius bermain game diponselnya.
Kayla menatap ririn dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak."Kenapa??" tanya ririn melihat wajah kayla yang seperti itu.
"Gue gak tau harus gimana kalo varo ajak gue bicara nanti! Gue langsung gugup semenjak kejadian itu!!" ucap kayla menjelaskan yang tanpa kayla dan ririn sadari, sepasang telinga tidak sengaja mendengar percakapan mereka dan mulai tertarik ketika mendengar nama alvaro disebut oleh kayla, siapa lagi jika bukan dika yang sedang serius bermain game tetapi telinganya mendengat ucapan kayla yang membuatnya penasaran.
"Kok gitu?" heran ririn.
"Gue juga gak tau, kalau gue tau mana mungkin gue tanya lo!" kayla mulai kesal dengan ririn yang hanya berbalik bertanya tanpa memberi saran kepada kayla sedikitpun.
"Hehe oh iya kay, gue mau nanya soal tadi pas kita dikagetin sama alvaro di koridor. Lo deg-degan gak pas liat varo?" tanya ririn mulai serius.
"Jangan ditanya rin, jantung gue kayak mau meledak!!" ucap kayla lebay, tapi gak juga sih karena jantungnya memang seperti itu.
"Mana ada jantung meledak kay!!" cibir ririn menggelengkan kepalanya mendengar ucapan kayla yang tidak masuk akal menurutnya.
"Biarin!" sergah kayla tidak mau kalah.
"Ok ok, sekarang serius"
"Lo beneran deg-degan kayak yang lo bilang??" lanjut ririn mengintrogasi kayla."Beneran rin, sumpah!" ucap kayla meyakinkan.
"Jangan-jangan lo udah jatuh cinta beneran sama si varo!!" ucap kayla lagi dengan ekspresi kagum.
"Gak nyangka gue!! Sekarang gue udah percaya kalau benci sama cinta beda tipis!!" ucap ririn lagi.
Sekarang kayla hanya terdiam memikirkan semua yang diucapkan oleh ririn, ia belum yakin kalau sedang jatuh cinta sama alvaro karena baru beberapa hari ia sering bertengkar dengan alvaro dan sekarang ririn mengatakan jika ia sedang jatuh cinta, itu sangat mustahil bagi kayla.
"Yuk ahh kay, males gue tinggal di kelas mending ke kantin!! Jangan mikirin itu mulu nanti lo jadi stres terua lo jadi gila, mana mau gue temenan sama orang gila!!" cerocos ririn yang membuat kayla mempelototi ririn tanda kesal dengan apa yang barusan ia ucapkan.
"Gue juga mana mau temenan sama orang oon kayak lo!!" ucap kayla kesal lalu berlalu meninggalkan ririn yang mulai terkekeh karena berhasil membuat kayla semakin cemberut.
"Kay!! Tungguin, gitu aja marah!" cerca ririn yang berlari mengejar kayla yang sudah keluar kelas duluan meninggalkan ririn.
"Kayla! Ada orang yang bisa mencintaimu tanpa harus menyakiti hatimu kelak seperti alvaro, dan itu gue" Batin dika setelah mendengar semua percakapan kayla dan ririn. Kedua cewek itu tidak menyadari sama sekali jika masih ada orang di dalam kelas itu dan orang itu mendengar percakapan mereka dengan rasa sesak yang ia tahan semenjak tahu jika orang yang ia sukai juga menyukai orang lain yang tidak lain adalah temannya sendiri.
Maaf author jarang update karena selalu sibuk sama tugas sekolah, maklumin aja😂😂
Jangan lupa komen sama bagi bintangnya yah!!!
@niaabdullahh
Mn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting
Teen FictionQuinindha Kayla Putri, seorang gadis biasa yang melanjutkan sekolahnya di salah satu sekolah unggul di Jakarta selatan. Ia sering dipanggil oleh temannya dengan sebutan Kayla, ia juga terkenal ramah,pemarah dan juga cerewat tapi pendiam saat bersama...