Vanya berusaha untuk tidak mengingat hal-hal yang terjadi ketika bersama dengan Natha di rumahnya kala itu. Meyakinkan diri bahwa dirinya sudah memiliki Dievo yang begitu dia cintai dan juga sangat mencintai dirinya. Menutup rapat-rapat ingatan kemesraan antara dirinya dengan pria lain.
Vanya menatap ke arah koper yang sedang digenggamnya kini dan seketika Vanya tersenyum. Dia akan pergi berlibur bersama dengan kekasih hatinya sebagai pengganti hilangnya waktu kebersamaan mereka beberapa waktu lalu. Tanpa menunggu lama, mobil keperakan itu sudah nampak memasuki halaman rumah Vanya. Dengan segera Dievo berjalan mendekati Vanya dan menggenggam jemari mungil itu serta mendaratkan kecupan hangat pada punggung tangan kekasihnya.
***
Selama di dalam pesawat Dievo mencoba untuk beristirahat, namun tidak bagi Vanya, dia tidak dapat memejamkan matanya. Ketika sudah berada di dalam mobil menuju lokasi mereka menginap tiba-tiba kedua mata Vanya terpejam, terlihat begitu tenang. Dievo menyibukkan diri dengan memperhatikan ponsel miliknya dan memeriksa beberapa pekerjaan, hingga akhirnya tiba di lokasi dengan selamat. Nampak kedua bola mata berwarna hazel itu membulat ketika terbangun dari tidurnya dan mendapati pemandangan yang begitu indah.
"Apa kita sudah sampai?" tanya Vanya. Dia berbicara dengan lembut.
"Kamu sudah bangun Vanya? Ayo kita turun sayang," jawab Dievo. Suara bass milik Dievo membuat Vanya tersadar dan terbangun sepenuhnya.
"Iya," ucap Vanya. Dia terperangah, seakan tidak percaya dengan pemandangan indah yang tersaji di depan matanya. Dengan berusaha sekuat tenaga dia menyimpan rasa kagumnya itu.
Tangan kokoh dan hangat Dievo dengan perlahan membimbing Vanya untuk mengikuti langkahnya memasuki pintu masuk penginapan. Dengan sopan pegawai hotel menyambut kedatangan mereka berdua dan berjalan menunjukkan lokasi kamar yang telah dipesan oleh Dievo. Vanya berusaha sekuat tenaga untuk tidak bereaksi secara berlebihan ketika melihat kondisi kamar miliknya yang begitu mempesona. Untuk satu kali ini saja Vanya merasa tidak keberatan ketika Dievo menghabiskan banyak uang hanya untuk membayar sewa sebuah kamar yang indah.
"Kamu suka sayang?" tanya Dievo. Suara nge-bass milik Dievo berhasil membuyarkan lamunan Vanya.
"Iya. Ini luar biasa sayang. Terima kasih," jawab Vanya. Dia terlihat begitu terpukau.
"Kamu tidak perlu berterima kasih, karena semenjak kamu resmi menjadi kekasihku, maka semua milikku akan menjadi milikmu juga," ucap Dievo. Dia menatap hangat kekasihnya.
Vanya terlihat sibuk membereskan beberapa barang miliknya, namun Dievo dengan santai duduk di sebuah sofa. Tidak meminta Vanya untuk bergegas, tetapi dengan sabar menunggu kekasih hatinya itu selesai bersiap-siap, bahkan Dievo tidak keberatan jika harus membuat supir yang sudah disewa olehnya kini harus menunggu lebih lama. Dengan sopan Dievo mengirim pesan dan meminta supirnya untuk menunggu beberapa waktu lagi.
***
Dievo sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Untuk acara makan malam mereka, sudah tersedia tempat yang begitu terlihat mempesona dengan suasana yang begitu romantis, disertai dengan adanya alunan musik yang berasal dari seorang pemain gitar berhasil menambah aura cinta di tempat itu.
Vanya tidak mampu memejamkan matanya ketika melihat keindahan itu, terdapat banyak lilin yang diletakkan tepat di atas rerumputan hijau yang nampak asri, seakan menyambut kedatangan sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Suasana laut yang begitu menggelitik serta terlihat adanya seorang juru masak yang handal sedang sibuk mempersiapkan hindangan makan malam. Vanya seakan kehabisan kata-kata, dia hanya mampu melukiskan senyuman terbaik miliknya sebagai wujud perasaan yang bahagia.
"Vanya. Apa kamu menyukainya?" tanya Dievo. Suaranya yang begitu terdengar seksi telah memecahkan lamunan Vanya.
"Iya. Aku sangat suka. Terima kasih Dievo," jawab Vanya. Dia nampak tersipu malu, kini kedua pipinya sedang merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LOVE (Completed)
RomanceAnother Love The Series - Season 1&2 Full Of DRAMA Story [21++] Sinopsis Season 1 : Banyak mata mengagumi kemesraan yang terjalin antara Vanya Harari dengan Dievo Ragas. Tatapan iri tertuju kepada sepasang kekasih yang terlihat saling mencintai. Dib...