01 ~ Pertemuan

88 5 6
                                    


Marilah duduk bersamaku. Akan aku ceritakan, awal dari segalanya bermula...

"Hay fat !" sapa seseorang dari belakang.Ternyata orang itu adalah Nindy, sahabatku.

"Hay juga nin,tumben hari ini datang pagi?" tanyaku keheranan. Karna dia selalu datang ketika bel berbunyi, atau beberapa menit sebelum bel berbunyi.

"Iya nih,aku lagi berusaha menjadi siswi teladan." jawabnya dengan senyum bangga.

"Hahaha....bagus deh kalau gitu.Ngomong-ngomong si Tia kemana nih belum nongol juga?" tanyaku kepada Nindy. Tia juga adalah sahabat kami. Kami sudah bersama sejak di bangku SMP

"Mungkin dia lagi di jalan,palingan bentar lagi sampai.Mendingan kita ke kantin yuk?" ajak Nindy

"Oke,ayo" terima ku.

          Kami melangkahkan kaki ke kantin. Pada saat perjalanan ke kantin,aku dan Nindy bertemu dengan seseorang laki - laki yang asing. Sepertinya dia bukan anak sekolah ini. Kemudian laki-laki itu bertanya kepada aku dan Nindy

"Permisi....numpang tanya,ruang kepala sekolah dimana yh?" tanya laki-laki itu dengan nada lembut.

"Oh..dari sini tinggal lurus,terus ada perpus,nah di sebelah kanan perpus itulah ruang kepala sekolah" jawabku

"Oh terima kasih" balasnya diiringi sebuah senyuman yang mempesona.

         Aku dan Nindy pun pergi menuju kantin.Sesampainya di kantin, aku masih saja memikirkan laki-laki tadi, sembari bertanya-tanya, siapakah dia sebenarnya.

"Eh, Fat! Kenapa bengong?" seru Nindy menarik ku dari lamunanku tentang laki-laki itu.

"Eh! Iya Nin ada apa?" ucapku tergagap.

"Kamu kenapa bengong terus? Entar kehabisan gorengan ibu kantin loh" tanya Nindy di iringi candan.

           Gorengan ibu kantin memang memiliki banyak penggemar. Tak jarang gorengan tersebut ludes terjual dalam waktu beberapa menit. Selain enak, gorengan itu pula murah meriah. Tapi, kami tak setiap hari kok memakan gorengan. Karna itu tidak baik untu kesehatan.


"Nggak! Aku cuma kepikiran cowo yg tadi, siapa yah dia? Dan ada urusan apa dia kesini?  Apa dia anak baru?" tanyaku dengan terus menerus. Di iringi dengan raut wajah keheranan.

"Ya ampun! kepo banget sih kamu!Jangan-jangan, kamu suka yh sama cowo tadi, yah! Ayo ngaku" ledek Nindy

"Apa sih!  engga kok.." balasku tersipu dengan wajah yang memerah.

"Kalau enggak kok mukanya merah"ejek nindy lagi di iringi cengirannya.

"Apasih udah yuk ke kelas aja"ajak ku mengalihkan topik.

          Kami pun berjalan menuju kelas.
Sesampainya di kelas ternyata sudah ada Tia, sahabat kami. Kami berdua pun menghampirinya.

"Hey Fat, Nin!  Tau gak? Ada anak baru loh. Kabarnya dia bakal masuk ke kelas kita!" ucapnya dengan heboh sampai semua orang memandang kita.

"Santai aja sih! gak usah heboh gitu. Liat tuh! Yang lain pada ngeliatin kita"ucap Nindy yang mulai risih menjadi perhatian banyak orang.

Orang yang di maksud hanya membalas dengan cengiran tanpa dosanya. Dan tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi.

Tring....
Tring.....

Semua siswa segera memasuki ruang kelas. Setelahitu bu Linda pun datang ke kelas kami. Bu Linda ada wali kelas kami, ia datang dengan seorang laki laki"

Siapakah dia ?????








KITA Aku Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang