Oohh ...

10.3K 655 17
                                    

Naruto © MK

Longer

Sasuhina

Rate M

Hurt/Comfort

.
.
.

Happy Reading.
.
.
.
.

"Apa kau yakin?" Seorang wanita bertanya pada teman prianya.

"Hn, iya ...." Si pria terdiam dan menundukkan wajahnya ke arah lantai lift yang sedang naik ke lantai yang dituju, wanita itu menatap iba pada pria tersebut.

"Tidak perlu merasa kasihan atau iba padaku, dan tidak perlu menatapku seperti itu, bukankah saat ini perasaanmu sama denganku?" Pria itu berkata panjang dan bertanya, membuat teman wanitanya terdiam.

"Kita tidak punya bukti." Wanita itu kembali berkata, si pria yang sedang menyandarkan punggungnya hanya menghela napas lelah.

"Kita buktikan sekarang!" Pria itu berkata dengan nada suara yang dingin.

"Ini tengah malam, mungkin mereka sudah pulang dan berada di rumah." Suara wanita itu terdengar begitu pelan. Ada getar kecemasan juga ketakutan dalam suaranya.

"Apa kau takut? Aku hanya ingin mengetahui kebohongan mereka, kita tidak perlu melakukan apapun, hn?" Wanita itu mengangguk tanda dia setuju dengan apa yang diucapkan teman prianya.

...

Ting...

Suara tanda lift sudah sampai di lantai yang dituju terdengar, angka tujuh-belas terlihat di atas pintu lift dengan lampu berwarna merah.

Tanpa sepatah kata pun pria itu keluar diikuti teman wanitanya yang berjalan dua langkah di belakang.

Angka kosong-satu-kosong terlihat di depan pintu kamar hotel, pria dan wanita itu terdiam untuk beberapa menit, pria itu merogoh ke dalam saku celana di bagian kanan dan mengambil sebuah kunci, tangan pria itu gemetaran saat akan menyentuh kenop pintu.

Cklek ...

Krieett ...

Pintu hotel perlahan terbuka, pria itu tampak ragu untuk melangkahkan kakinya ke dalam kamar hotel.

Wanita itu mengikuti dari belakang, kamar hotel yang hanya diterangi lampu dengan cahaya temaram membuat dadanya bergemuruh dan terasa tidak nyaman.

Beberapa langkah terlewati mereka sampai di ruang utama kamar hotel, sungguh pemandangan di depan membuat mereka sulit untuk bernapas.

Tempat tidur hotel dengan ukuran besar tampak berantakan dengan sprei yang hampir terlepas, ada bekas taburan bunga mawar merah dan ada juga dua gelas, botol anggur yang yang sudah kosong serta pakaian pria dan wanita yang bertebaran di atas permadani kamar hotel.

"T-Tidak ada s-siapapun disini, a-ayo pulang, sebaiknya kita kembali, S-Sasuke!" Wanita itu berucap gugup, rahang pria itu mengeras menahan amarah.

"Tapi, Hinata, aku- ...." Pria itu mengepalkan tangannya.

"Ayo, Sasuke! Semua tidak benar, kita tidak melihat apapun atau siapapun di sini." Hinata mendekat dan menggandeng lengan pria tersebut.

Sasuke melangkah dengan limbung karena mengikuti tarikan di lengannya.

"Kau kelelahan, besok kita harus kembali bekerja, pekerjaan kita sangat banyak, jadi kau harus beristirahat!" Wanita itu berucap lembut.

Longer

Longer || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang