---
Mark Wishart Restaurant
Hari ini adalah hari dimana Rowon kembali merasakan takut yang teramat sangat.
Bagaimana tidak ? Tak ada ide cemerlang yang bisa membuatnya tak bertemu dengan Yoongi direstoran. Ia takut pada akhirnya Yoongi sebagai orang terpenting didaftar tamu akan berjalan mengelilingi restoran Mark yang luas dan megah. Dan mnemukannya didapur resto.
Mau tidak mau, Rowon hanya bisa bersembunyi didalam dapur dan membiarkan Mark meng-handle sisanya.
Saat ini Rowon dan asisten kokinya sibuk berkutat didapur. Acara malam ini tampak seperti pesta akbar yang diadakan besar-besaran. Well, restoran ini juga punya halaman belakang dengan kolam ungu sebagai daya tariknya.
" Nancy, jangan lupa masukkan garam Swedianya. "
" YES CHEF !!! "
Rowon bertepuk tangan ria untuk menyemangati asisten kokinya, " Kerja bagus semuanya ! Jangan sampai ada kesalahan apapun ! Pertahankan semuanya ! "
" YES CHEF !!! "
Diwaktu yang sama, Yoongi dan Jimin sampai didepan restoran yang langsung disambut banyak orang. Kamera dari tiap wartawan juga tak henti-hentinya mengambil gambar Yoongi yang terlihat tampan dengan jas tosca dan celana putihnya. Sedangkan Jimin dengan jas hitam dan celana yang senada dengan warna celana Yoongi.
" Selamat datang Direktur Min. " sapa manager restoran Mark.
Yoongi tersenyum dan langsung mengambil alih keadaan, " Baiklah, pada malam ini, saya selaku Direktur Utama SG Coorporation akan terjun langsung untuk melihat keadaan cabang perusahaanku di Skotlandia................ "
Rowon muncul tanpa sepengetahuan Yoongi dan tamu-tamu. Dengan hati menggebu dan mata memanas, Rowon menyaksikan secara langsung wajah pria yang selalu muncul disetiap doanya. Ia rindu.
Dari jauh, Mark bisa melihat sosok wanita yang selalu ia jaga dan ia sayangi. Entahlah, Mark bingung dengan perasaannya ada Rowon seiring berjalannya waktu. Ia takut perasaannya yang sudah pasti salah ini akan memperburuk keadaan Rowon dan Yoongi, terutama putra mereka.
Senyuman Rowon terbentuk saat menyaksikan bagaimana Yoongi masih bisa mengingat cara tersenyum.
" Aku senang kau mendengarku, kura-kura. " gumam Rowon lalu ergi kebelakang restoran.
Tanpa Rowon sadari, sepasang mata sipit menangkap jelas bagaimana ia menyaksikan seseorang diatas panggung. Langsung saja pemilik mata tersebut mengekori Rowon kemana ia akan pergi.
Mark menyusul Rowon yang tampak kehilangan pikirannya. Dari belakang, Mark bisa melihat bagaimana bahu Rowon bergetar hebat. Rasanya 1000X lipat lebih sakit saat Mark terbaring dirumah sakit.
Rowon berakhir duduk disebuah ayunan. Masih dengan bahu bergetar Rowon berusaha untuk tidak menjadi wanita cengeng.
" Himnaeyo Rowonie. Uljima. Anggap hari ini dia adalah tamu penting. Jangan pernah menjadi serakah dan hanya memperburuk keadaan. Anyia, jangan lakukan itu. " ujar Rowon sendiri dengan kepala yang ia tengadahkan ke atas.
Mark benar-benar tidak tahan kerap kali melihat bagaimana wanita yang ia cintai itu tersiksa sendirian dinegeri yang jauh dari negeri asalnya.
Dengan segera Mark menghampiri Rowon dan memeluknya. Rowon tak melepas dan juga tak berniat membalas, yang ia lakukan sekarang hanya semakin menangis saja. Ia terlalu rindu pada yang namanya Min Yoongi, ia rindu suaranya, celotehannya, wajah datarnya, senyumannya, sentuhannya, kasih sayang Yoongi yang selalu menjadi makanan pokoknya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR BOY [FF BTS SUGA] MARRIAGE LIFE (DALAM PROSES REVISI)
Fiksi Penggemar🌼🌼🌼🌼🌼