"Penyesalan Revan"

500 9 0
                                    

Steven menuju ke meja Flo dan dia mengetuk meja Flo. Flo menatap tajam Steven yang berada di dekatnya.

"Gue, ambil motor dulu bentar. Lo nunggu aja di depan sekolah".

Flo membalasnya dengan mengibaskan tangannya seperti mengusir dan tidak melihat Steven. Dari bangku belakang, Reven mendengar perkataan Steven kepada Flo. Semua murid sudah siap menyalam guru sementara Flo dia harus piket sebulum pulang karena jika murid yang tidak piket maka akan dikenakan denda.

Sasha,"Flo, yuk kita piket!",ajaknya.

Flo segera menuju ke belakang kelas dimana disana tempat sapu dan perlengkapan piket. Revan dan Justin juga sama piket dengan Flo dan Sasha.

Nana,"Guys, gue duluan pulang ya habis gue udah capek nih",memberi tahu kepada sahabatnya.

Flo dan Sasha pun membolehkan agar Nana bisa pulang duluan. Tugas piket yang cewek adalah menyapu kelas, sedangkan yang cowoknya hanya menangkat kursi kelas dan menghapus papan tulis. Ketika Flo menyapu, tanpa sengaja dia melihat Reven yang mukanya dari tadi tidak ceria dan seperti sakit. Saat Reven mendekati Flo untuk menaikkan bangku Flo langsung menanyakan kepada Revan apakah dia sakit karena mukanya sangat pucat.

"Gak kok. Gue lagi capek aja",jawabnya sama Flo dengan muka yang malas.

Piket kelas selesai mereka segera meninggalkan kelasya dan menutupnya. Sasha menggandeng tangan Flo dan dia berniat untuk mengajak Flo untuk ke rumah Sasha untuk bermain. Tapi Flo menolak permintaan Sasha.

"Kenapa Flo?"

Flo menjelaskan bahwa dia ada janji sama Steven untuk makan bareng siang ini. Sasha tampak kecewa dan dia juga mengerti dengan sahabatnya yang akhir-akhir ini sudah berubah dan tidak ada lagi waktu luangnya untuk sahabat-sahabatnya. Revan melihat Steven yang sedang menunggu Flo di depan kelas.

Dalam batinnya Revan,"Kenapa gue jadi ikut campur sama mereka".

Dia langsung pergi tanpa menyapa Steven sedikit pun. Sasha menunggu angkot di depan sekolah sedangkan Flo datang untuk menemui Steven.

"Lo, udah siap piketnya. Gue udah bosan nih nungguin lo dari tadi. Gue kirain lo yang nunggin gue",sambil menghidupkan motornya.

Flo hanya terdiam dan langsung menaiki motornya Steven. Revan akhirnya sampai di rumah dan dia memanggil adeknya Rista. Tapi tidak ada suara yang menjawabnya. Dari kejauhan, datanglah mbok yang kerja di rumah Revan dan mengatakan bahwa Rista belum di jemput sama supirnya Pak Bejo. Revan langsung menuju tempat istirahat Pak Bejo dan dia melihat bahwa Pak Bejo sangat enak tidur dan dia tidak membangunkan Pak Bejo. Revan hanya duduk di taman dan menunggu Pak Bejo untuk bangun karena dia malas menjemput adeknya. Flo hanya terdiam dan termenung mengingat kejadian di sekolah tadi dia jadi merasa aneh. Ketika dia menatap ke arah sampingnya dia melihat ada seorang anak kecil yang sedang berdiri sendiri. Dia baru ingat bahwa itu adalah Rista adeknya Revan. Flo dengan segera menyuruh Steven untuk menghentikan motornya. Flo berlari untuk mendekati Rista.

"Dek Rista, ngapain di sini sendirian?",sambil membungkuk setinggi Rista.

Rista langsung memeluk Flo dan dia menangis kerena dari tadi supirnya Pak Bejo belum datang.

"Kalau gitu sini aja ama kakak anterin adek pulang",sambil menghapus air mata Rista.

Rista mengangukkan kepalanya dan dia setuju dengan Flo.

"Steven, kita antarin adek ini dulu ya",sambil menaiki motor.

"Itu adek lo?"dengan bingung.

Flo mengatakan bahwa Rista adalah adeknya Revan dan supirnya belum datang untuk menjemput Rista.

SENIOR HIGH SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang