Jeni Menyusuri kolidir menuju kelas dengan menundukan kepala, banyak cowo cowo yang melirik
"jenifer cantik tapi sayang dia susah di deketinya"
"apa lagi dia engga punya temen, selama ini kita selalu liat dia sendirian kan"
"iya, sayang banget tapi dia cantik banget apa lagi matanya yang kaya almon, apa lagi kalo dia senyum pasti tambah cantik, tapi gua ga pernah liat dia senyum atau ketawa"
Yap jenifer orangnya anti berbaur atau bersolisasi, karna menurut dia buat apa berteman pada akhirnya berkhianat dan semuanya hanya palsu. Jeni mempunyai mata almon, lesung pipi apa lagi jika dia tersenyum sangat manik, jika tertawa cintanya bak dewi yunani, tinggi 170 cm, kulit putih langsat.
"jeni mau ke kelas" dengan merangkul pundak "ayoo sini pangeran kelvin anterin"
"ga usah" jeni melepaskan rangkulanya dengan langsung pergi meninggalkan kelvin dengan boby dan vinno
"udah lah bro jangan ngejar ngejar jeni terus dia aja kaya ga nganggep lu ada" ujar vanno menepuk pundak kelvin
"iya Bro, kan masih ada anggel yang suka sama lu apa lagi dia cantik, modis, dan apa lagi coba yang kurang, dan masih banyak cwe yang suka lu"ucap boby dengan sibuk membuka makanan ringan
"iya anggel itu ga ada yang kurang, tapi gua sukanya sama jeni, dia itu misterius, cantik dan yang paling penting gua udah jatuhin hati gua ke dia" dengan melangkah memasuki kelas
"yaudah lah kalo gitu bro, tapi iya juga si jeni cantik banget tapi syangnya dia menutupi itu dengan ga bersoalisi, cuek, dan misterius nya" ujar vanno mengikuti kelvin
"ehmmm iya banguat cuantik tu jeuni" dengan memakan makanan sampe penuh dimulut sambil mengikuti vanno dan kelvin sangking buru burunya
Bruukkk!!!
"mangkanya kalo jalan jangan sambil makan, dan penuh lagi di mulut Lu, tapi ko gua heran ya lu kerempeng kaya ga dikasih makan, padahal lu makan mulu" vanno dengan membantu bobby berdiri
"iya gua juga heran, ko bisa si lu bob jangan jangan pas lu makan lu langsung keluarin lagi hahaha" memasukan tangan ke saku celana dan tertawa terbahak bahak
Vanno ikut teratawa terbahak bahak sedangakan boby cemberut dan meninggalkan temanya yang sungguh tidak berperasaan
Jahatnya
Jeni sedang duduk di kelas sambil melihat kejendela melihat buru buru yang terbang bebas, anday gua burung gua pengen seperti mereka terbang bebas
"jeni lagi liat apa?" ujarnya dengan tersenyum manis
Dia adalah clara tapi tumben nanya biasanya masa bodo
"lagi" dengan memberi jeda"lu bisa kali liat sendiri gua lagi apa? "
"hehehe iya" menggaruk kepala yang tidak gatal
"to the point aja"
"gua mau liat catetan kamu dong" senyum yang palsu
"ga boleh" dengan langsung pergi meninggalkan clara
"heeuuhh giillaaa itu si jeni dari dulu gitu terus, rasanya gua pengen jadiin pepes"dengan meninggalkan temat duduk jeni dan segera menghampiri gang Fashion
"heyy anggel cantik"
"ihh... Nyebelin jadi berantakan lipstik gua!!!!! Ganggu aja dasar kuman, tapi kalo lu bilang gua cantik emang iya" membenarkan lipstik yang belopotan
"maaf anggel gua ga sengaja" menundukkan kelapa
"okay kali ini gua maafin, ada apa?" sibuk melihat kaca
"masa tadi jeni bilang ke gua, katanya lu itu ga ada apa apanya sama dia"
"Apaa!! Hey gays lu dengkerkan apa yang gua denger" memegang kaca dengan melirik prisil dan sinta
"iya bebbb" koor prisil dan sinta sambil bermake up
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness That Expects Light
Fiksi RemajaAku ada di kegelapan dan tak ada cahaya yang terang, kadang mereka anggep aku ini ga ada atau bisa di bilang aku ini cuman figuran, TAPI. "seterah lu pada mau anggep apa!! Ini gua!! Dan ini hidup gua!!." Okay kalian mau bilang apapun itu seterah ka...