Suara Hati

2 1 0
                                    

Hidup ku seperti tertahan benteng kokoh, yang terjaga kuat, oleh prajurit antah berantah. Yang membuat hidup ini terbatasi.
Aku tidak dapat bergerak melihat kebahagiaan dunia..
Karena bagi ku kebahagiaan hanyalah sebuah ilusi..
hidup yang aku jalani saat ini hanyalah kehidupan, dimana hanya akulah yang menjadi peran utama nya.
Aku sama sekali tidak peduli dengan kehidupan orang lain.
Dan sedikitpun, aku tidak peduli dengan apa yang di lakukan orang lain.
Hidup ku seperti langit yang berselimutkan awan gelap..
Tidak berwarna.. Dan tidak menampakan keindahan.
Aku selalu bertanya mengenai Rasaku ...
Rasa...Ketidak percayaan diri yang membatasi langkah hidup ku
Menjadi tembok kokoh yang membatasi langkah ku...
Mengurungku bagaikan burung yang terjebak di dalam Sangkar.
Kesendirian bukanlah sebuah pilihan, kesendirian hanyalah sebuah keterpaksaan yg dibuat oleh situasi rumit dalam hidup ku
Sulit bagiku untuk memahami Rasa ini
Huufftt...
Waktu terus berjalan.
Namun sedikit pun, tidak ada yang mampu kulakukan
Bahkan untuk majupun aku Tak mampu..
Jangankan untuk melangkah, membayangkannya saja...
Ah.... Sudahlah hanya Ada kegelapan disana
Ingin rasanya ku dobrak tembok itu, tembok yang membatasiku...
Tapi, apa dayaku? Sungguh aku Tak mampu..
Dia begitu kuat, bahkan sangat kuat
Aku selalu iri dengan mereka yang begitu mudah nya berinteraksi dengan orang lain
Hidup mereka bebas, bahagia dan Indah..
Canda tawa yang keluar dari raut wajah nya menguras kecemburuan jiwa
Aku selalu bertanya pada hati ku,  apakah aku bisa melakukan itu?
Apakah aku begitu percaya diri menjalin sebuah  interaksi dengan orang yang sama sekali tidak aku kenali?
Kesendirian begitu mengurung hidup ku...
Aku butuh orang lain di dalam hidup..
Aku harus bisa.. ..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang