PART 15. INHIBITION

133 11 0
                                    


Author's POV

“Arthur, apa yang sebenarnya terjadi?”

Aku tak punya banyak waktu. Kalian harus segera bersiap untuk menghadapi Ares.

Arthur masih menghubungi Eva melalui tulisannya.

“Siapa Ares?” Tanya Eva.

Yang disembah oleh sekte itu.

“Tunggu! Kenapa kau buru-buru? Kau mau kemana?”

Aku sedang diburu.

“Apa? Siapa yang memburumu? Ares?”

Ya.

Eva segera berlari menghampiri Luke dan Danny untuk menyampaikan berita itu.

“Ferro bilang ada sekte terlarang yang kembali menjamur di Chicago. Ada banyak orang hilang yang diyakini Ferro menjadi pengikut sekte itu. Arthur mengatakan bahwa Anna bukan satu-satunya anak Wicked. Aku yakin ini semua ada hubungannya. Sekte itu memuja Ares. Dan sekarang, Arthur memperingatkan kita untuk bersiap menghadapinya.” Terang Eva.

Luke dan Danny masih mengolah kalimat Eva yang terdengar complicated.

“Katamu.. Arthur?” Ujar Danny.

“Kita mungkin tak bisa melihatnya. Tapi saat ini, dia sedang bersama kita.” Kata Eva.

“Suruh dia memberikan tanda.” Sergah Luke.

Bhuuggg..

“AWWW!!”
Seru Danny saat sebuah sepatu melayang ke wajahnya.

What the fuck! Kenapa harus melemparnya ke mukaku?!! Sialan!”

“Dia mendengarmu.” Jawab Eva.

Angin puting beliung tiba-tiba berhembus dari barat. Memporak-perondakan semua yang ada di hadapannya. Termasuk rumah itu. Jendela dan pintu terlepas dari engselnya.

Aku harus pergi. Segera cari Demian! Dia bisa membantu kita menghentikan Ares dan pengikutnya.

Mata Danny dan Luke tercengang melihat spidol di atas meja yang bergerak sendiri membentuk guratan huruf.

“Arthur, jangan pergi dulu! Siapa Demian?” Seru Eva.

REBORN pertama.

“Reborn pertama? Keturunan pertama dari siklus pertama? Apa sungguh dia masih hidup? Bagaimana mungkin?” Seru Danny.

Spidol itu tak lagi bergerak. Arthur menghilang bersamaan dengan hempasan angin yang baru saja berlalu.

****
Chicago, Januari 2017.

Pria yang terbalut dalam kemeja hitam, celana jins hitam, dan topi fedora hitam, sedang bersenang-senang dengan banyak wanita dalam pelukannya. Sesekali ia menyeruput wine yang memang disediakan untuknya. Gelas pemilik bar tak boleh kosong saat bersenang-senang.

“Maaf mengganggu, ada yang mencari anda.” Seorang ajudannya menyela.

“Sudah ku bilang aku tak mau menerima tamu.” Jawabnya.

“Saya tahu. Tapi mereka menitipkan pesan.” Kemudian ajudan itu berbisik di sela-sela rambut hitam sebahunya.

“Bawa mereka kemari!” Kata pria itu kemudian.

Ferro, Luke, Eva, dan Danny, segera mengikuti ajudan berdasi itu menuju ruang VIP si pemilik bar. Dentuman musik bergaung memenuhi setiap ruangan.

Bau rokok bercampur minyak wangi dan alkohol santer menyambut hidung mereka. Suara bising musik senyap seketika, saat ajudan itu menutup rapat pintu ruang VIP setelah keempatnya masuk.

THE TRAVELER - 7th Generations [COMPLETED - EDITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang