-4-

15 0 0
                                    

Taqwa kembali memasukkan undangan dan surat kedalam amplop.
"Kalau saya tidak menghadiri acara pernikahannya, itu sama saja menyatakan. Saya belum bisa melupakannya," ujarnya. Taqwa langsung pergi ke kamarnya, lalu ia mulai memilih baju yang akan dikenakan esok hari, di pernikahan Naurah.
                 *         *         *
Keesokan harinya. Di kamar Naurah. Naurah baru selesai di rias oleh perias pengantin.
"Wah, anak ibu cantik sekali. Nanti setelah ijab qobul, kamu langsung keluar yah, cah ayu," ibunya memperingatin anaknya.
"Enggeh bu," jawab Naurah sopan.
"Yah sudah, ibu mau ke depan dulu. Mempelai prianya sudah datang," kata ibunya sebelum keluar dari kamu.
"Benar apa kata ibumu,Nau. Hari ini kamu terlihat beda dan cantik. Calon suamimu pasti akan bahagia, melihat pendampingnya cantik pada hari bahagianya," puji Ningsi saudara sepupunya.
"Enggeh,mbak," jawab Naurah kalem.
      Di luar acara pernikahan. Taqwa melangkahkan kakinya menuju acara. Di dalam ruangan pernikahan. Saat Taqwa masuk, bersamaan saat pengantin wanita keluar dari dalam. Naurah dan Taqwa saling tatap beberapa saat sebelum Naurah duduk disamping suaminya.
Saat Naurah sudah duduk, Naurah dengan mesranya mencium tangan suaminya. Melihat hal itu, entah apa yang dipikir kan Taqwa. Ia langsung keluar dari tempat acara. Melihat Taqwa sudah tidak ada di acara tersebut, Naurah hampir beranjak berdiri lalu di tahan oleh sang ibu.
"Mau kemana kamu, nak?" Tanya si Ibu.
"Hmm.. Naurah nda mau kemana-mana bu," jawab Naurah.
Diluar acara pernikahan Naurah. Taqwa diam beberapa saat sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat acara.

Takdir Cinta.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang