Tidak ada yang bisa meredakan kesedihan Theo. Saat dikelas, ia terus menatap bangku kosong yang tadinya diisi oleh Saskia. Ia tak memperdulikan lagi jawaban Tiara yang akan menerimanya atau tidak. Sekarang dia menyesal. Sangat menyesal. Sebenarnya sahabat lebih penting dari pada pacar.
Saat jam istirahat tiba, ia langsung pergi ke jendela depan taman sekolah. Dulu, saat sedang bahagia, mereka berdua sering menatap jendela transparan itu dan melihat taman dari atas. Tak lupa mereka menyanyikan sebuah lagu.
Lalu ia mengingat lagu itu. Sedih. Rasanya sangat sedih mengingat kenangan. Tapi apa boleh buat?
___________________________________________
{2 Minggu kemudian.}
Masih seperti biasanya, Theo selalu menatapi bangku itu. sesekali ia duduk disana. Mengingat kenangan yang ditinggalkan Saskia. Kemudian, Miss Anne datang bersama Saskia. Eh, siapa? Saskia?
"Good Morning anak-anak. Pasti kalian mengira disamping miss ini adalah hantunya Saskia ya? Jangan takut. Ini Diana Queeren Asasyila. Dia memang kembar tapi tidak sedarah. Kalian pasti mengerti maksud saya kan? Karena kalian telah saya ajarkan pelajaran itu pada semester sebelumnya. Hanya mukanya saja yang sama. Baiklah Saskia eh maksud saya Diana, duduklah di kursi belakang itu." Miss Anne mempersilahkan Diana duduk di kursi belakang. Kursi milik Saskia. Theo terus menatap Diana. Ia berharap Saskia tenang disana dan Dian menjadi penggantinya. Eh tidak! Tidak ada yang bisa menggantikan Saskia.
Cirri-cirinya agak berbeda. Tidak, maksudnya hanya segi rambutnya saja. Kalau Saskia mempunyai rambut yang lucu menurut Theo. Yang selalu Theo kotori rambutnya dengan apa saja. Kalau Diana, mempunyai rambut lurus, hitam lebat. Sedangkan Saskia warnanya coklat.
------------------------
Sesampainya dirumah, Theo mulai membedakan dan melihat lihat foto keduanya.
"hmmm... Ini Saskia."
"dan yang ini Diana."
Kata-kata itu terus terulang lagi dalam benaknya.
---------------------
YOU ARE READING
SHINE AND LOVE
Fiksi RemajaAku terbangun di sebuah awan yang gelap. Tapi indah. Dimana aku? Dan aku melihat Diana. Eh Diana? Saskia?. "hai, boy" kata sosok perempuan itu yang entahlah Diana atau Saskia "aku Saskia." Lanjutnya Sontak aku langsung memeluknya. Dia cantik sekali...