Gelap..
Sunyi..
Dingin...
Hembusan dingin nya angin menusuk kedalam tubuhku.
Kegelapan ini selalu berhasil membuat ku merasa takut."Hah? Kenapa gue bisa ada disini lagi sih?"gumam ku dalam hati.
"Hei, permisi .. Apa ada orang disini?"teriak ku untuk yang kesekian kalinya.Sepi, tak ada suara apa pun disini kecuali suara langkah kaki ku yang gemetar karena merasa takut.
"Selalu seperti ini, sebenernya gue ada dimana? Kenapa gelap banget?Kenapa sepi? padahal kegelapan adalah hal yang sangat gue benci."
Aku terus bermonolog sendiri sambil menangis, ya..karena hanya ini yang bisa aku lakukan sekarang.
Rasanya..aku seperti hidup, tetapi mati didalam nya."Sreeekk.. sreekkk.."tiba-tiba terdengar derap langkah kaki yang berjalan mendekat kearahku.
Namun, bukannya merasa senang karena akhirnya aku dapat bertemu dengan Manusia yang mungkin dapat menolongku dari kegelapan ini, justru sekarang perasaan itu berubah menjadi perasaan takut.
Jantungku berdegup dua kali lebih cepat dari semestinya, aku merasa seluruh tubuhku lemas tidak bisa digerakkan, keringat dingin pun mulai bercucuran melengkapi rasa ketakutan ku."Ya Tuhan, sekarang apa lagi? Kenapa gue malah ngerasa takut?"tanyaku dengan bibir yang gemetar.Aku terlalu takut saat ini, aku tidak pernah mengerti mengapa harus aku yang merasakan ini? Mengapa harus aku sendiri disini? Dimana
orang-orang? Mengapa tidak ada yang peduli sama sekali terhadapku?Terlihat sesosok Manusia yang berjalan mendekat kearahku, namun aku tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana perawakan orang tersebut, bagaimana bentuk wajah nya, tinggi badan nya, yang aku tahu saat ini hanyalah dia adalah Manusia, dan entah mengapa aku bisa yakin bahwa sosok yang aku lihat sekarang adalah Manusia? walaupun aku tidak dapat melihat nya dengan jelas.
Orang itu kini semakin mendekat kepadaku ...tapi, aku tetap tidak bisa melihat wajah nya dengan jelas..ia.. Ia semakin dekat padaku..... Semakin mendekati ku....
...
dannn.......
..
"Aaaaaaa..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Aku terbangun dari mimpi buruk ku, hhhh .. Mimpi itu lagi, mimpi yang sama dengan tempat yang sama dan rasa takut yang sama. Peluh ku pun bercucuran, dan tubuhku terasa sangat lemas. Aku langsung mengambil ponsel ku yang ku letakkan di atas nakas untuk melihat jam berapa sekarang.
Dan seperti biasa, jam masih menunjukkan pukul 3 pagi dan aku harus terbangun karena mimpi buruk itu lagi. "Ya ampun, kapan sih mimpi buruk itu pergi? Apa maksud dari mimpi buruk yang sama dan selalu terulang lagi?"gumamku frustasi.
❤💖❤
Felycia memijat pelipis nya yang terasa pusing dengan pikiran nya yang begitu kalut.
Ya, mimpi buruk adalah hal yang paling menjengkelkan dalam hidup seorang gadis bernama Felycia Inez Gianina. Disetiap tidurnya ia selalu memimpikan hal yang sama, tempat yang sama, dan pasti itu adalah mimpi buruk yang baru saja ia alami.
"Ya udah deh, bersih-bersih Rumah aja."Gumam nya dalam hati.Felycia memang selalu melakukan aktivitas yang bisa membunuh waktu nya hingga pagi. Karena, setiap ia sudah terbangun dari tidur, ia tidak akan bisa untuk melanjutkan tidurnya lagi, walaupun terkadang matanya terasa sangat kantuk dan lelah tapi itu tidak akan berpengaruh apapun untuk membuat Felycia dapat tertidur pulas kembali. Sejatinya, Felycia memang tidak pernah tertidur pulas, Semenjak kepergian kedua Orang Tua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe It.
Teen Fiction. . CINTA. Apakah boleh aku mempercayai nya? Bahkan, untuk sekedar menyentuh nya saja aku tidak punya keberanian. Karena ku tau, betapa sakit nya ketika yang nama nya Cinta telah menghancurkan segala nya. . .