Theo masih saja menatap bangku itu dengan alasan lain dari sebelumnya. Ia masih penasaran dengan tingkah laku Diana. Kalau kemarin, pada jam istirahat tiba, ia dipanggil kepala sekolah. Makanya itu, sikap Diana belum pasti.
Saat bel istirahat tiba, Diana langsung pergi keluar kelas. Theo yang ingin memastikannya, mengikutinya. Apa? Perpustakaan? Dia pergi ke perpustakaan? Sama seperti Saskia. Kebiasaan Saskia sama seperti yang dilakukan Diana. Diperpustakaan, dia membacanya sambil memakan coklat. Dua. Dia selalu memakan coklat jika sedang membaca. Sama seperti Saskia.
Lalu, saat Miss Anne sedang menjelaskan sesuatu, tampang Diana serius. Sangat serius. Sama seperti Saskia. Aku merasa jiwa Saskia ada dalam dirinya.
---------------------------------------------------------
5 hari kemudian
Theo dan Diana semakin dekat. Seperti layaknya awal persahabatan Saskia dengan Theo. Kemudian, di jam istirahat ini, Theo dan Diana berbincang sesuatu yang benar-benar isi dari hati mereka berdua.
"apa kau tahu, Di?"
"apa?"
"kau benar-benar mirip sahabatku Saskia Martinez. Semuanya. Sikapmu."
"benarkah? Kau juga mirip sahabatku, Theo. Namanya Riovan Agnex. Sayangnya dia sudah tiada 3 bulan lalu. Dan anehnya lagi, sikapnya juga mirip denganmu. Periang dan suka mengintili aku jika ke perpustakaan."
"hahaha iya. Saskia juga telah pergi untuk selamanya."
Hening selama
1
2
3
"Diana? Maukah kau menemaniku ke makam Saskia besok."
"ya tentu saja."
Saat dikelas, Miss Anne mengumumkan sesuatu,
"karena sebuah tradisi, sekolah ini akan mengadakan pesta dansa. Sebenarnya bukan benar-benar pesta dansa. Hanya saja untuk sebuah tradisi. Waktu kalian satu minggu untuk memilih pasangan."
-------------------
"kau siap, Diana?"
"siap ayo kita berangkat."
Mereka berdua berangkat ke makam Sakia.
Sesampainya di makam Saskia,
"hai, Sas, kepala batu yang sudah tenang disana, aku membwa kembaranmu, dear. Dia mirip sepertimu. Kukenalin ya. Namanya Diana."
"hai, Saskia. Aku Diana. Katanya kita mirip ya. Semoga kita akan bertemu ya. Semoga kau tenang disana bersama sahabatku namanya Riovan. Sampaikan salamku kepadanya ya. Aku menyayangimu meski tidak pernah melihatmu, Sas."
Mereka berdua berbicara kepada nisan yang tertulis nama Saskia Azzahra Martinez.
YOU ARE READING
SHINE AND LOVE
Genç KurguAku terbangun di sebuah awan yang gelap. Tapi indah. Dimana aku? Dan aku melihat Diana. Eh Diana? Saskia?. "hai, boy" kata sosok perempuan itu yang entahlah Diana atau Saskia "aku Saskia." Lanjutnya Sontak aku langsung memeluknya. Dia cantik sekali...