Stay Away | 1

32 10 1
                                    

"Mulai besok, Kamu Papa pindahkan ke Bandung dan tinggal dengan Tante Lia. Jangan kecewain Papa dan Mama dengan mendengar hal-hal buruk yang kamu lakuin selama disana." Ucap Dika, Sang Papa dari Karin.

"Iya Pah"

***

Zelkarin Ananta. Dipindahkan KeBandung dikarenakan berbuat hal yang tidak disengaja kepada temannya.

Berebutan Cowo.

Itulah masalahnya.

Bukan hal itu saja.

Jadi, lusa kemarin saat Karin sedang bersama dengan Riko (Mantan Karin),datang seorang perempuan berparas barbie menghampiri keduanya.

Tiba-tiba Riko kaget melihat kedatangan orang itu yang ternyata merupakan masa lalu dari Riko.

Seakan dihipnotis oleh paras barbie tersebut,Akhirnya Rio lebih memilih Arifa,cewe tersebut, Daripada Karin.

Karin yang tidak terima dengan keputusan Rio akhirnya melakukan hal nekat tersebut terhadap Arifa.

Setelah melakukan hal tersebut,sepulang sekolah Karin mendapat kabar oleh Sang Papa bahwa esok ia akan dipindahkan ke Bandung. Memiliki Papa dengan kehidupan yang disiplin,tepat waktu,dan hidup keras memang susah untuk dijalani oleh Karin. Tetapi, Karin tau bahwa itulah cara mendidik Karin dengan baik.

***

Matahari sudah memancarkan keindahannya pada pagi hari ini.

Hari Sabtu.

Hari inilah yang Karin benci. Hari dimana ia akan meninggalkan kota sejuta kenangan selama ini,sejak ia kecil, Jakarta.

Tetapi setelah semalaman ia berfikir,mungkin inilah cara yang terbaik untuk melupakan Riko,Sang Mantan.

"Rin bangun cepat mandi" Ucap Sharen,Mama Karin.

"5 menit lagi ma, Karin masih ngantuk"

"Loh kita semua kan mau pergi ke Bandung, cepat bangun. Mama aduin ke Papa nih kalo lama" Ancam Sang Mama.

"Iya ma iya" Ucap Karin Pasrah.

"Kalau udah selesai mandi,buruan ke bawah untuk sarapan. Abis itu kita langsung berangkat" Ucap Mama.

Karin hanya mengacungkan jempolnya dan langsung pergi menuju kamar mandi.

20 Menit sudah berlalu,akhirnya karin telah selesai dengan ritual mandi nya. Ia berjalan dengan menyusuri anak tangga satu persatu dan langsung duduk di meja makan yang sudah terkumpul Papa,Mama,dan Adiknya.

"Akhirnya lo pindah ka, Seneng deh gue gak ada lo disini " Ledek Fia yang merupakan Adik Karin.

"Yeh awas aja lo nanti telfon-telfonin gue sampai nangis cuma gara-gara kangen." Dengus Karin.

"Dih ogah banget."

"Sudah-sudah sarapan dulu buruan,jangan adu mulut mulu, dikit lagi pisah juga" Lerai Sang Papa.

***

Jam menunjukkan pukul 2 siang. Sampai sekarang Karin dan Keluarga belum sampai tempat tujuan dikarenakan kemacetan melanda jalanan tersebut.

Karin sudah mulai bosan.

Sedari tadi ia hanya melakukan hobi nya itu, mempotret pemandangan yang menurut ia bagus dengan kamera kesayangannya. Selain itu juga ia hanya mendengarkan musik dengan earphone kesayangannya.

***

Malam pun datang, Bintang-Bintang bertebaran di Angkasa Raya, Bulan memancarkan sinar dengan indahnya.

Seorang perempuan sedang melamun dibalkon kamar sambil memegang kamera ditangannya itu. Ya, Karin sudah sampai Bandung dari sore tadi. Sekarang ia sedang dikamar. memikirkan dirinya sendiri,

Apakah ia akan mendapatkan teman disini?

Apakah ia akan mudah bergaul disini?

Apakah ia akan mendapatkan pengganti Riko? Eh.

Ah sudahlah, Memikirkan hal seperti itu hanya membuat ia pusing saja. Lebih baik ia berjalan-jalan memutari komplek siapa tau ketemu cogan Bandung,Hehe.

Ia pun mengambil Dompet,Kamera serta barang-barang penting miliknya.

Ia pun memakai Sweater tebal dikarenakan udah malam Bandung cukup dingin.

"Fi temenin gue yuk,muterin komplek sini,bosen gue" Ajak Karin kepada Adiknya.

"Heum,tapi nanti beliin makanan ya pulangnya?Hehe" Ucap Fia.

"Iya deh,gue tunggu didepan."

***

Menyusuri jalanan yang bisa dibilang cukup ramai. Karin dan Fia ternyata menemukan Pasar Malam didaerah tersebut,akhirnya mereka berdua mendatangi Pasar Malam itu.

Fia yang asyik dengan memakan gulali di tangannya.

Sedangkan Karin sedang asyik dengan hobinya itu. Mempotret pemandangan yang sekiranya bagus.

Saat ia sedang mempotret ria, Ia mendapati seorang laki-laki yang memiliki wajah familiar di kameranya itu. Hidung mancung,Alis tebal, serta wajah yang sangat ia kenali. Karin pun berfikir keras,memikirkan orang itu. Saat ia melihat ketempat laki-laki tadi berdiri,ternyata laki-laki tersebut sudah tidak ada.

Seperti ia mengenal wajahnya,tetapi entah kenapa ia tidak ingat namanya?

"Perpisahan bukan sesuatu yang menyedihkan, Entah kita tidak tahu akankah perpisahan ini justru akan membuat kita bahagia"
Selamat tinggal,Jakarta.

_________

Heyyo! Ini cerita gabut yang gue bikin, semoga kalian para readers suka ya hehe. Jangan lupa vote,comment! Tunggu part- part berikutnya :)

11/02/18

Stay AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang