Chapter 7 : |> continue

98 3 0
                                    

"MAKO-" Rin. (berhenti). Dan teleponnya berakhir.

"Kenapa? *Menangis* kenapa?! *menangis lebih banyak lagi* MENGAPA?!?!" Rin. (Menangis dengan keras)

Lalu dia menangis dengan sedih dan patah hati.

.

.

keesokan paginya,

"Ruff Ruff!!" Rino.

"hah? Rino? Apa aku tertidur setelah menangis?" Rin.

"Ruff!!" Rino. (menganguk)

"Kurasa begitu, hehe ... Mako-" Rin. (berhenti tiba-tiba)

Rin berhenti dan bahkan ia tidak menyadari atau mengetahui apa yang ia katakan.

" A-apa?" Rin.

"Ruff Ruff Ruff!!" Rino.

"Apakah aku?... siapa dia? Kenapa aku merindukannya?" Rin.

"Ruff? Ruff!" Rino.

"Aku..uh.. ayo kita main saja Rino, A-aduh!" Rin. (Duduk di tempat tidurnya dengan kepalanya yang berdenyut)

"Rino.... kayaknya aku tidak bisa bermain sekarang, aku butuh istirahat sebentar saja ya" Rin.

Dan Rino membiarkan Rin tidur di pagi hari tersebut. Rino mencoba mencari di mana Makoto berada dalam pikirannya tapi Rino tak bisa. Karena dia sudah tidur dengan cukup dan tidak ada aktivitas lain, dia memutuskan untuk melindungi Rin dengan menunggunya sampai ia bangun.

.

.

.

.

.

4 tahun setengah berlalu, Rino tumbuh begitu cepat. Dia besar dan lebih disiplin. Mereka berdua bermain bersama seperti hari-hari biasanya, Dan Rin kembali normal tanpa ada rasa patah hati lagi <3. Tapi Rin tidak ingat apapun tentang pria astronot itu, tidak sedikit pun. Setelah mereka bermain, sampai waktunya untuk tidur. Rino tidak bisa tidur di tempat tidur Rin lagi karena Rino terlalu besar, jadi Rino tertidur di lantai.

"Awwww... kamu tumbuh begitu besar sayang!" Rin.

"Ruff Ruff!!" Rino.

"Oh, maksudnya bujang kuat! Haha!!" Rin.

"Ruff!!" Rino.

"Sekarang yuk kita tidur dan bermain kejar-kajaran lagi besok ya!! Selamat malam" Rin.

"Ruff!!" Rino.

Saat Rino hampir tertidur, tiba-tiba ia merasa ada yang memanggilnya dalam benaknya. Dan ketika Rino mencoba melihatnya dalam pikirannya dengan menutup matanya, ternyata itu adalah Makoto! Makoto terjebak dalam lubang sepanjangan (di dalam kabel transportasi Makoto, ada lubang yang mengisapnya. Dan Makoto tersedot oleh lubang yang tubuhnya menutupi lubangnya secara penuh). Rino tanpa pilihan lain, berpikir bahwa dia akan pergi dan mengganti posisi Makoto dari lubangnya. Rino tahu di situasi Makoto yang berbahaya itu akan menempuh perjalanan panjang. Tapi tetap saja, dia ingin melihat mereka bersenang-senang juga. Dia tahu bahwa dia bersama Rin sepanjang hari, tapi Makoto tidak pernah sempat melihat Rin dalam kenyataan.

Jadi tanpa ragu-ragu, dengan selamat tinggal, dia mencium dahi Rin dan teleport ke kabel transportasi.

.

.

"*menguap* Pagii Ri.. Rino? Oh, jadi kamu sudah bermain petak umpet samaku? Oke, siapa takut!" Rin. : D

"Rino!! Rino sayang, Ayo kamu dimana? Aku tahu kamu itu mudah sekali ketahuan karena tubuhmu sudah besar... hehe" Rin. > :)

Sekian lama mencari Rino akhirnya Rin menyerah, tapi tak menyadari bahwa Rino...

"Baiklah kalau begitu, aku menyerah! Tunjukkan dirimu sekarang!" Rin. -, -

"Rino!! aku bilang aku sudah menyerah!! Rino!!" Rin. -_-

"Tunjukkan dirimu sekarang! Ayo, jangan bermain lagi! Aku serius!" Rin. (saat dia memeriksa dunia barunya jika dia ada di sana) > :(

"Rino?....... RINO!!!" Rin.

"Dimana kamu?!? Jangan bercanda lagi!! RINO? RINO!!!" Rin. >>: * (

"..........." Rin.

"A-Apa ini berarti saya sendirian lagi- *mendesah* mengapa?" Rin. (air mata jatuh)

"Aku-aku membutuhkanmu ... AKU MEMBUTUHKAN SESEORANG untuk menemaniku!!" Rin.

  "Kenapa kau meninggalkanku Rino?" Rin.

.

.

.

"Apa kau? RINO?! Apa yang kau lakukan disini?!" Makoto. (terkejut)

Di kabel transportasi.

"Ruff Ruff !!" Rino. (menarik Makoto sekuat yang dia bisa)

"Kamu tidak akan bisa narik saya keluar, saya benar-benar terhisap di lubangnya! Cari cara lain!" Makoto.

Rino berpikir, berpikir dan berpikir. Dan dia mendapat ide! Dia teleport mengganti posisi tempatnya dengan Makoto dan berhasil.

"Wahh, aku bebas- RINO!! MENGAPA KAMU TUKAR POSISIKU?!?" Makoto.

"Ruff Ruff!!" Rino.

"Tidak, aku tidak akan pergi tanpamu" Makoto.

"Tidak, tolong tinggalkan aku! Ini lubang yang berbahaya dan tidak ada yang bisa memperbaikinya!" Rino. (pembicaraan)

"Tunggu kau bisa... (ahh lupakan), tidak ada cara lain tapi kita harus mencoba!!" Makoto.

"Aku punya satu alasan untuk menyelamatkanmu, yaitu aku ingin kamu bahagia dengan Rin juga.. Aku tahu bahwa kamu memiliki waktu yang amat sangat sulit menghabiskan hidupmu. Dan mulai sekarang, kamu bisa terus bahagia dalam hidupmu" Rino.

"Tidak, aku-" Makoto.

"tolong tinggalkan aku, SEKARANG!! Rin sendiri disana!! tidak ada harapan untukku, aku akan baik-baik saja disini, jangan khawatir" Rino.

"Saya tidak bisa mengucapkan terima kasih untuk semua ini, tapi saya akan mengatakan bahwa kamu adalah anjing paling baik yang pernah saya temui. Selamat tinggal Rino" Makoto.

"Hei bodoh, aku kan software. Sampai jumpa! Jaga Rin baik-baik" Rino.

Dan Makoto pergi ke dunia Rin meninggalkan Rino. 'Hei Bodoh, tolong bahagiakan dia selalu' sebuah suara terdengar di benak Makoto.

"Iya, saya berjanji" Makoto. (Dia menjawab di dalam hatinya)

.

.

4 bulan kemudian ...

"Aku bahkan tidak tahu siapa kamu, apakah kamu seorang software virus!?!" ....



Bab 8 akan jadi cerita akhirnya, bersiaplah untuk pemberitahuanmu!!

(P.S Aku menggambar sesuatu untuk Bab 8 yang sangat jelek sejak aku mulai menggambar di ibisPaint, tapi aku harap aku bisa menjadi lebih baik dalam hal ini)

Shelter (Anime) : I Promise (After story) | Indo verisionWhere stories live. Discover now