2. Masa Lalu (Alfa)

15.4K 1K 54
                                    

Cast Alfa aku pilih bang Andy Arsyl yang klop sama Teh Ciki. Soalnya suka banget sama chemistry couple ini di Sinet TBNH
.
.
.

Aku memejamkan mata sejenak di apartemen pribadiku. Seharian ini aku pusing berurusan dengan banyak berkas dan deretan angka di layar komputer kantor. Aku memutuskan untuk pulang lebih awal dari jam pulang kantor. Bekerja dengan kepala penat akan membuatku tidak berkonsentrasi. Jadi aku putuskan untuk mengistirahatkan diri sejenak. Kepalaku penat merasakan hidup selama 4 tahun terakhir. Kesalahan di masa lalu masih terpatri jelas dalam memori otakku. Perempuan itu selalu menghantui kehidupanku. Mengingat senyumnya kadang membuat bibirku juga ikut tersenyum. Tapi mengingat tujuan dan ambisi balas dendamku terkadang melunturkan sisi baikku

"Tok... Tok... Tok..." suara pintu yang menandakan ada orang datang membuatku melangkahkan kaki dengan gontai. Aku membuka pintu dan melihat adik perempuanku tersenyum. Naysa Fahreza, aku biasa memanggilnya Nafa

"Kak, kok bengong sih? Adek mau masuk, Kakak minggir dong" ucapnya cemberut yang membuatku gemas mengacak hijabnya

"Ish... Jangan pegang-pegang ya, awas nanti hijab Adek kusut" ancamnya yang semakin membuatku tertawa

"Kakak aneh deh. Minggir gih, Adek mau masuk. Capek daritadi berdiri" dia pun melewatiku dan memilih duduk di sofa

"Adek gak kuliah?" tanyaku

"Nggak Kak, Adek kan sudah semester akhir jadi agak nyantai sedikit. Kakak sendiri gak kerja?"

"Kakak pusing, jadi pulang duluan. Daripada dipaksa kerja, nanti gak akan konsen" jawabku

"Adek buatin minuman anget ya Kak. Atau Kakak mau Adek pijet biar pusingnya hilang?"

"Gak usah Dek. Nanti juga sembuh kalo dibuat istirahat" aku tersenyum

"Kakak gak mau pulang? Bunda nanya Kakak terus loh. Adek sampe bingung mau kasih alasan apalagi sama Bunda. Kak Gio juga jarang pulang. Sekali pulang biasanya malam trus suka mabuk. Adek kasian liat Bunda sedih terus. Kakak pulang ya ke rumah, demi Bunda" Nafa menatapku dengan pandangan yang berkaca-kaca

"Kakak belum siap untuk pulang Dek. Kakak masih mau sendiri dulu. Titip salam aja sama Bunda ya. Bilang Kakak baik-baik saja disini"

"Kakak uda gak sayang lagi sama Bunda ya? Cuma gara-gara Kak Gio, Kakak tega mengikutsertakan Bunda dan Adek? Adek cuma minta Kakak pulang ke rumah, sebentar saja Kak. Jenguk Bunda, biar Bunda gak sedih lagi" Nafa mulai terisak dan aku memilih untuk memeluk sambil mengusap punggungnya

"Iya Kakak pulang, tapi nanti ya Dek. Kakak gak bisa janji kapan"

Ucapanku membuat Nafa menatapku sambil tersenyum. Dia mengusap air mata dengan punggung tangannya

"Makasih ya Kak. Nafa sayang sama Kak Alfa"

Aku tersenyum melihat kebahagiaan di wajah adik bungsuku ini. Aku tersenyum kecut dalam hati, jika aku pulang maka aku harus menyiapkan mental lebih untuk bertemu dengan kakak tertuaku. Lagio Fahreza, putra pertama di keluarga Fahreza. Orang yang membuatku melakukan banyak kesalahan di masa lalu. Setelah aku sadar dari kesalahan itu, ternyata semua sudah terlambat. Dia yang ingin aku temui untukku ucapkan maaf malah menghilang tanpa jejak. Semua itu gara-gara hasutan dan ancaman Kak Gio sampai aku harus mengorbankan Dea, orang yang ingin aku jadikan batu loncatan untuk balas dendam pada Pramono ternyata malah membuatku jatuh cinta. Kak Gio memanfaatkan kelemahanku yang mudah terhasut untuk menghancurkan hidup Dea agar balas dendamnya atas kematian istri dan calon anaknya terbalas

"Kakak, Adek pulang dulu ya. Takut Bunda khawatir soalnya Adek gak bilang kalo mau kesini ngunjungi Kakak" ucapan Nafa kembali menyadarkanku ke alam nyata

DEANDRA (FS1) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang