Episode 05

9.1K 1.1K 180
                                    


.

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Tidak bermaksud menjelekkan. Hanya untuk kesenangan.

Judul asli plesetan dari Ore no imouto ga konna ni kawaii wake ga nai. (My little sister can't be this cute) karya Tsukasa Fushimi. Sengaja memang, mertua saya ceplok di sana. kalau father in law riweh cyin AAHAHAH /yha

Ide dari ff Nisaa_Lu. Tambahan ide ini itu diberikan oleh Akaneko13

.

05

.

Matahari menyapa pagi, embusan angin membelai pipi.

Otot kaku pun diregangkan, puas saat ada bunyi keretak, lalu menggoyangkan badan sebentar. Ia menghadap taman yang asri nan indah. Ikan koi membunyikan suara kecipak, dengan bambu sebagai penambah meriah.

Angin pagi hari adalah yang terhebat. Buat diri segar, juga sebuah tanda bahwa datangnya kegiatan. Senyum kecil tergaris di bibir kepala keluarga Uchiha.

Pintu kaca ditutup, lalu ia langkahkan ke arah lorong. Bau sarapan pagi—sup miso, ikan bakar, juga nasi, terbau nikmat. Istrinya memang hebat dalam memasak menu kesukaannya. Namun, bukan dapur tempat ia singgahi kali ini.

Ia ingin mengajak menantunya bermain shogi.

Biasanya, Naruto sudah bangun sekitar jam lima pagi. Bebunyian gemercik terdengar dari arah kamar mandi pribadi lantai 2. Fugaku tahu pasti apa yang dilakukan anak bungsu dan menantu hingga bebunyian itu sering didengarnya hampir tiap pagi. Bagus jika kegiatan seks keduanya berlangsung konstan. Hanya saja, terkadang ia merasa kasihan dengan menantunya yang tertatih-tatih saat berjalan.

Seberapa kasar permainan mereka? Mau tak mau, pikiran selintas terpikir di benak Fugaku. Ketika bayang-bayang menantu ditindih putra bungsunya, ia pun menggelengkan kepala.

Hal yang paling ingin dihindari tentu adalah memikirkan kegiatan privasi putranya.

Jam menunjukkan pukul enam. Walau hari Minggu, menantunya selalu terbangun tepat waktu. Maka dipastikan, ia sedang bersiap di kamar atau mungkin berusaha membangunkan putra bungsunya yang susah bangun.

Dinaikinya tangga kayu, berjalan tenang tanpa banyak bebunyian yang terdengar. Pekerjaan sebagai polisi di masa muda, buatnya terbiasa untuk meminimalis bunyi langkah, juga waspada akan sekitar. Kebiasaan yang sulit hilang hingga masa pensiun telah ia genggam.

Sebagai pensiunan inspektur kepolisian, sebelum meninggalkan posisinya ia dicarikan pekerjaan oleh bawahan. Agar tidak terasa sepi saat di rumah, begitu kata Shishui, bawahan yang menjabat sersan kala itu, yang juga keponakannya. Maka dibuatnya kedai kecil ramen di dekat rumah, bekerjasama dengan Bapak Teuchi yang merupakan tetangga. Yang setelah beberapa waktu ia ketahui, juga makanan kesukaan menantu kesayangan.

Samar-samar, saat ia berjalan ke arah kamar, ada suara teredam seseorang. Bukan suara obrolan, melainkan suara muntah juga batuk pelan. Dikerutkan alis, lalu berjalan ke depan pintu kamar.

"Nak Naruto? Sasuke?"

Hening sejenak.

Tak lama bunyi suara muntah kembali terdengar. Ketika Fugaku siap menggeser pintu, mendadak langkahnya terhenti saat paras tampan putranya terlihat dari balik shoji. "Ada apa, Ayah?"

"... Apakah yang muntah adalah Nak Naruto?"

Putranya melirik ke arah kamar mandi, lalu mengangguk pelan. "Ya, dia. Aku tadi sedang memberinya handuk juga pijatan di tengkuk. Ada apa, Ayah?" Pertanyaan diulang dengan raut muka tak senang.

My MERTUA can't be this cute (SN+Uchiha family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang