liburan, perasaan aneh, dan benci

3.5K 186 9
                                    


cinta bisa berawal dari apapun, termasuk rasa benci. karena benci adalah tanda bahwa seseorang jatuh cinta secara tertunda.

-kinal

note : chapter ini agak panjang(10400 kata lebih), jadi semoga kalian tidak bosan, maaf jika masih ada kesalahan penulisan.

vvvvv

Aku masih memandang gadis pemilik senyum penggetar hati hingga salah satu dari gadis yang aku tahu namanya melody berlari untuk mengambil mobil miliknya, dan detik itu juga aku merasakan perasaan aneh yang menjalar ke tubuhku, bagaikan ribuan kupu-kupu mengelitik bagian perut. Aneh namun aku merasa senang.

“nal?” sebuah tepukan membuatku sadar, segera aku menoleh. Kak arka memperlihatkan wajahnya bingung

“melamun aja? Nanti kesambet loh”

“rese deh, yang melamun juga siapa” ucapku dan langsung memakai sabuk pengaman.

Segera setelahnya, kak arka segera melajukan mobil papah tiriku, menerobos jalanan ibu kota yang duguyur hujan, jakarta tak biasanya tak macet, mungkin karena efek hujan. Banyak orang yang menepi di jalan, dan ini adalah salah satu kebiasaan orang indonesia. punya banyak sepeda motor, tapi tak mampu membeli jas hujan.

1 jam berlalu, mobil yang aku tumpangi sampai di depan garasi rumahku. Aku segera keluar disususl kak arka.

“asalamualikum” koarku dan sepupu tiriku.

“waalikum salam” jawaban lantang menggema dari jauh, kami berdua segera menuju ke arah suara.

Ternyata bunda sedang di dapur, asap mengepul disertai aroma masakan yang menggugah selera. perutku yang tadinya tak merasakan lapar jadi keroncongan karenanya

“wah kalian sudah pulang, arka makan bareng yah. Tante udah masak banyak loh buat kalian”

“nal, kamu cuci kaki dan muka dulu, kan baru habis ngalor-ngidul. Terus ganti baju dan makan yah, kasian kak arka kalo sendirian  makannya” bunda berucap cepat sambil melepaskan celemek yang menempel di lehernya.

“iya bun” pamitku menuju ke arah kamar yang didominasi bendera amerika. Kubuka kemeja putih yang melekat di tubuhku, tak ku cuci hari ini. Bukannya aku jorok, tapi kemeja ini harus aku pakai untuk besok. Bersamaan dengan itu, aku tatap kemeja yang mungkin akan menjadi sejarah hidupku, masih hangat teringat kejadian tadi pagi. Entah untuk alasan apa aku melakukan pembelaan pada gadis itu.

Sebenarnya dalam hatiku aku senang ia yang menggantikanku mendapatkan hukuman, tapi melihat wajah ayunya harus berkeringat secara tiba-tiba hatiku bergelitik, tak rela dan iba dengan hal yang akan ia dapatkan. Sungguh, ini pertama kalianya aku ikut campur mengenai hukuman seseorang. Dan memang salahnya mencuri peralatanku, meski aku juga agak bingung mengapa ia harus mengambil peralatan mos sederhana seperti itu, namun apa iya dirinya yang berwajah polos  mencuri? Ahhh rasanya tidak mungkin! Aku yakin dia bukan tipe orang seperti itu. Tapi kenapa aku harus memikirkannya.

Kutepis pikiranku tentang gadis yang namanya saja aku tak tahu, dan langsung berganti pakaian. Setelahnya mencuci muka, kaki dan tangannya dan segera kembali menuju dapur, aku tak ingin bunda berteriak untuk makan siang.

“gimana mos, nal?” tanya papih ketika aku sudah berada dimeja makan. Beliau sudah pulang ketika aku selesai mengganti baju dan bunda memintanya ikut makan siang bersama.

ours love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang