Sebelumnya, Author ingin menyampaikan terimakasih terhadap @Sheila_27 yang telah membuatkan cover dan mengijinkan saya untuk mengambil sedikit sisi dari Debran (Karakter dari cerita Shards Of Glass). Saya terinpirasi dari tokoh Debran untuk membuat karakter Mike, oleh karena hal tersebut terimakasih yang teraaaamat sangat buat El.
~~~'''''~~~
Namaku Katrina Velofa 'tapi panggil saja Velo, seorang gadis berusia 17 tahun. Memiliki segudang cita-cita dan hobby mengkhayal, kecintaanku terhadap kunang-kunang begitu besar. Mereka sangat indah, berkelap-kelip seperti bintang yang terjatuh dibumi. Menghampar pada padang rumput, seolah Tuhan menaburkannya begitu saja.
Lihat mereka bergerak berirama, pada rerumputan yang membelai tertiup angin.
~~~wWw~~~
"Bunda, Bunda..." Suara Velo memecah keheningan pagi ini.
"Iya, sayang. Bunda ada didepan," Suara lembut dan merdu dari bundanya. Velo bergegas berlari menghampiri suara tersebut, dan menemukan bundanya sedang duduk bersama sang ayah yang sedang membaca koran.
"Kata kak Reno 'Bunda nyariin Velo ya?" Velo menarik bangku disamping bundanya, duduk manis dan mengambil sepotong bolu untuk mengganjal perutnya yang sudah berbunyi.
"Velo... ada yang mau bunda omongin," Bunda berkata sambil menggenggam tangan Velo, menatap Velo dengan lembut dan membelai rambutnya.
"Ngomongin apa Bunda? Kok serius amat, tumben-tumbenan?" Velo mulai curiga dengan sikap bundanya, sikap yang hanya ditunjukkan apabila ada keputusan besar yang akan diambil. Seperti saat dahulu ketika keluarga mereka terlilit hutang, dan harus menjual semua aset yang mereka punya. Atau saat bundanya memberi tahu Velo yang berumur 6 tahun, ketika adiknya meninggal karena tidak memiliki biaya untuk pengobatan.
"Velo masih inget sama keluarga Pak wijaya gak?" Bunda berusaha menyelami ingatan Velo terhadap keluarga yang telah banyak berjasa dalam membantu mereka.
"Jelas ingetlah Bun, mana mungkin Velo lupa sama om Jaya. Velo bisa sekolah, punya rumah dan yang biayain nikah bang Reno kan 'Beliau," Velo berkata dengan mulut yang penuh bolu, seolah pertanyaan Bunda tidak begitu penting. Memang mana mungkin keluarga Wijaya dapat dilupakan oleh mereka, jasanya bahkan tidak cukup bila dibukukan.
"Kalo sama Mike, inget gak?" Bunda bertanya penuh selidik, mengetes apa jawaban yang akan diberikan oleh Velo.
"Yah bunda ini, nanyanya aneh ikh. Om jaya kan cuma punya anak satu, ya Kak Mike itu. Masa Velo lupa sih Bun," Velo memutar matanya, merasakan pertanyaan sang bunda semakin aneh.
"Menurut kamu, Mike itu seperti apa orangnya?"
"Dingin, sok cool, cuek, pendiem, gak punya temen, jarang bergaul, jutek te..," Bunda segera menghentikan ucapan Velo dengan membekap mulutnya, merasa bahwa putri semata wayangnya telah terlalu berlebihan dalam mendeskripsikan seorang putra dari keluarga yang telah menolong mereka.
"Emang menurut kamu Mike gak ada sisi positifnya?" Bunda mulai merasa kesal dengan tingkah putrinya.
"Gak ada Bun," Jawab Velo cuek.
"Kalo secara fisik gimana?" Ada kekhawatiran dalam nada bicara bunda, ia paham betul Mike bukanlah seorang pria yang sempurna secara fisik. Mike mengalami kecelakaan parah ketika ia berumur 9 tahun, sebagian tubuhnya terbakar dan ia kesulitan dalam menggunakan tangan kanannya.
"Velo kasihan sama dia Bun, mukanya separuh terbakar 'badannya juga. Terus mau makan pake tangan kanan aja susahnya setengah mati," wajah Velo mengekspresikan dukanya, ia turut menyesal dengan apa yang terjadi dengan Mike. Semenjak Velo dapat mengingat, Mike memang sudah dalam kondisi seperti itu.
"Dia mau menikah sebentar lagi," Bunda mengabarkan berita gembira namun dengan tatapan penuh duka.
"Sungguhan Bun, Selamat kalo begitu. Siapa calonnya? Baik banget," Mata Velo membulat, rasa ingin tahu yang begitu besar menyeruak dalam benaknya.
"Di.. i.. Ca..," Ucapan Bunda terbata-bata.
"Nak, kamu dengerin kata ayah baik-baik ya," Ayah Velo memotong ucapan sang Bunda. "Seumur hidup kita selalu berhutang budi pada keluarga Wijaya, tak ada satupun hal yang dapat membalas kebaikan mereka. Kamu pasti paham itu kan?"
"Loh kok Velo makin ngerasa aneh ya? Ada apa sebenarnya, kenapa ayah sama bunda mendadak aneh begini?" Velo merasakan firasat buruk, ia tidak menyukai arah bicara kedua orang tuanya.
"Kami mohon agar kamu bersedia menikahi Mike, itu permohonan kami Velo,"
AN : Oke ini cerita kedua yang ditulis oleh tata, hope you like it.... kasih Vote and komen ya, suka apa gak sama ide ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Of Firefly
Teen FictionAmazing cover by @Sheila_27 'seorang sahabat yang tidak pernah bosan mendukungku. Seorang gadis yang terpaksa menikahi pria cacat, demi membalas hutang budi keluarganya. Umurnya yang baru menginjak 17 'telah dirasa cukup bagi keluarganya untuk mem...