Prolog

137 12 1
                                    

Jeonghan POV
Ibu kenapa hidupku sangat menyedihkan. Apa dosaku selama ini?. Apa dosaku tak bisa ditebus dengan kematian saja. Aku tak ingin tersiksa seperti ini. Hanya tersiksa, teraniaya dan terbuang. Walaupun aku telah berbaik apa tidak cukup untuk menebus penderitaanku.

Apa belum cukup penderitaanku selama ini Ibu. Dahulu aku harus rela masuk club untuk menghidupi Ayahku. Namun sekarang Ayahku telah mati. Dan sekarang aku harus masuk ke neraka yang melebihi club itu.

Aku hidup tanpa diliputi rasa kasih sayang setelah Ibu meninggal. Ayahku memperlakukan ku seperti budak sialan. Dia tak lagi menganggapku anak begitupula denganku yang tidak menganggapnya ayah lagi. Teman yang ku percaya mengkhianatiku.

Tapi kenapa sekarang aku menyukai orang yang telah menyiksaku.
Hahahaha...... mungkin aku telah gila sekarang kalau tidak terlalu banyak tersiksa.

Disini aku bukan hanya fisikku tetapi batinku tersiksa. Yah sekarang aku tak peduli mana pagi mana malam. Dan sekarang tak tau apa itu rasa sakit. Mungkin sakit telah menyatu ke tubuhku. Setiap hari selalu menyerahkan bagian hidupku.

Tuhan tidak bisakah aku mati saja. Tuhan kenapa kau selalu memberiku penderitaan. Apakah setelah penyiksaan itu ada kebahagiaan. Tapi kenapa aku tidak mempercayainya Tuhan.

Tuhan bunuhlah aku sekarang.

Ibu tolong bawa aku ke tempatmu.

Jeonghan POV End

Blood (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang