Maaf
"Kenapa dia tidak bisa dihubungi beberapa hari ini? Di kampus juga dia tidak pernah terlihat. Apa kabarnya ya?" Ujar El dalam hatinya.
El bingung dengan apa yang terjadi, selama 2 hari ini ia tidak mengetahui kabarnya sedikitpun. Begitupun dengan Ermila, ketika ditanya ia selalu menghindar seperti ada sesuatu yang di sembunyikan darinya.
Sore itu El sengaja pulang lebih cepat.
Ia menunggu Indah dan duduk di perempatan di dekat rumah Indah berharap ia terlihat keluar dari rumahnya. Namun beberapa jam ia menunggu di bawah guyuran hujan ia tetap menunggunya disana meskipun tidak ada tempat berteduh, El tetap menunggu nya disana.
Hari mulai malam. Dengan pakaian basah kuyup, ia menuju rumah Ermila untuk menemuinya. Kali ini ia tidak ingin usahanya sia-sia.
Awalnya Ermila bersikeras kepada orang tua nya tidak ingin keluar menemui El. Tetapi orang tuanya terus membujuknya dan berkata bahwa El telah menunggu Indah di perempatan dekat rumahnya dibawah guyuran hujan dan itu membuat pikiran Ermila berubah dan menemui El yang sedang kedinginan di depan rumahnya.
"Kenapa kamu kesini?. Terus kenapa kamu nungguin Indah di perempatan dekat rumah nya?" Ermila.
"Aku mau tau kabarnya mil, berapa hari ini dia gak ada kabar dan di kampus juga gak pernah terlihat" Jawab El.
"Kamu mau tau kenapa dia menghilang dari kamu?. Dia sakit El, sakit hati dengan kamu!!!. Siang itu dia melihat kamu berpelukan di atas motor dengan perempuan lain. Kamu tau gak, dia siang itu sedang membawakan bekal makanan untuk kamu dan bekal itu langsung terjatuh ketika melihatmu dengan perempuan itu!. Dia tidak ingin menemuimu lagi. Kamu berhasil membuatnya menangis, selamat!".
Sontak El terkejut mendengarnya dan dia tidak tau jika itu permasalahannya.
"Apa???. Ya ampun mil itu adik keponakan saya, kebetulan siang itu dia minta jemput karena dia habis kecelakaan makanya saya suruh dia peluk saja dan suruh kepalanya menyender di punggung. Ini salah paham mil, saya harus menemuinya supaya permasalahan ini selesai.
El sangat marah dengan kejadian itu. Marah dan menyalahkan dirinya sendiri.
"Jadi apa yang harus saya lakukan mil?" El.
Ermila juga terkejut mendengar apa yang sebenarnya terjadi dan bingung apa yang harus dilakukan karena ia juga tidak pernah komuniikasi dengannya selama beberapa hari ini. Akan tetapi ia ingat satu hal, Indah pernah ngomong bahwa Indah tinggal dirumah kakeknya untuk sementara waktu.
"Begini saja, nanti besok pagi kamu jemput saya kerumah. Kita ke rumah kakeknya, karena dia pernah ngomong jika dia tinggal dirumah kakeknya untuk sementara waktu".
"Kamu tau kan dimana alamatnya?" El.
"Iya saya pernah kesana sebelumnya".
Pagi menjelang. El menjemput Ermila dan bersiap menuju rumah kakek Indah.
Setibanya disana, Indah terkejut melihat El dengan Ermila. El berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun Indah yang sudah terlanjut sakit hati tidak ingin mendengarkan apa yang dijelaskan oleh mulut El. "Apalagi yang harus dijelaskan?. Semua sudah jelas, kamu cuma menjadikan saya pelarian kamu saja" Indah.
Ermila mencoba menenangkan Indah. "Ndah kamu itu salah paham, semuanya tidak seperti yang kamu pikir. Kamu hanya salah paham".
Lalu tiba-tiba perempuan yang dimaksud itu datang dan menjelaskan semuanya. Ermila dan Indah tidak mengetahui hal ini. El mengajaknya diam-diam, menyuruh untuk mengikutinya dari belakang bersama sopir pribadi dirumahnya tanpa sepetahuan Ermila.
"Ndah, kamu itu salah paham. Saya bukan siapa-siapa El, saya hanya adik sepupunya. Kebetulan siang itu saya minta jemput El karena saya habis kecelakaan motor waktu saya pergi kuliah, jadi saya minta tolong El. Ohiya, untuk masalah pelukan itu jangan diambil hati karena tangan kiri saya lagi sakit makanya El menyuruh saya memeluk menggunakan tangan kanan saya dan menyender di punggungnya." Aisyah adik sepupunya El.
Semua terdiam. Suasana tegang berubah menjadi hening. El dan indah saling bertatapan. Senyum El kepadanya dan kemudian El memeluknya dengan erat. Meminta maaf dengan apa yang telah terjadi. "Maaf ya saya bikin kamu sakit, saya gak bermaksud seperti itu dan tidak pernah ada niat saya sedikitpun untuk menjadikan kamu pelarian. Semua ini cuma salah paham" Ujar El.
"Iya maafin saya juga ya karena sudah salah paham dengan kamu El" Indah.
"Iya gak apa-apa kok, jadi mulai besok kamu kuliah ya dan yang terpenting jangan mikir negatif lagi " El.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jembatan Ini Menjadi Saksi
Любовные романыKisah 'Biarkan Jembatan Ini Menjadi Saksi' terjadi di kota Palembang, Sumatera Selatan dan merupakan latar belakang budaya Arab dan China muslim. Cerita ini berawal ketika seorang pria yang kuliah di salah satu kampus negeri di Palembang yaitu Polit...