5

18 3 0
                                    

"Annaaa, Annaaa...". Terdengar suara bibi dari luar teriak memanggilku.

"Iyyaa bi, Anna ada di belakang".

Pukul 07.05. Biasanya jam segini aku berangkat sekolah. Tapi hari ini aku tidak masuk sekolah, entahlah, aku merasa malas sekali berada di dalam ruang kelas yang penuh dengan orang-orang yang tak bisa bersahabat seperti mereka. Lebih baik aku di rumah saja bermain dengan wulan. Aku menghilang pun mereka tak akan sadar, mereka tak akan mencariku. Ya seperti itulah..

"Kamu sedang apa anna di sini, kenapa tidak berangkat sekolah?". Tanya bibi dengan kebingungan melihatku yg masih stay di rumah pagi ini.

"Malas bi, lebih baik aku main di rumah saja, ada wulan. Aku lebih bahagia di rumah bermain bersama wulan". Jelasku pada bibi.

Bibi tidak menjawab apapun, dia mengernyitkan keningnya. Lalu meninggalkanku pergi ke dapur menyiapkan untuk makan siangku.

"Biii...". Aku menghampiri bibi dengan muka ditekuk.

"Ada apa sayang"

"Ayah kapan pulang bi ? Apa ayah akan pulang ? Apa ayah masih mengingat Anna bi ?. Bi, anna rindu kumpul bersama ayah, kaka.....". aku menggantung perkataanku. Lalu bibi menatap mataku dan memegang pipiku.

"Dan ibuuuu:'(".
Aku melanjutkan perkataanku. Air mataku tak terasa menetes dan jatuh di tangan bibi. Bibi memeluk ku dengan diam seribu bahasa, tak ada kata yang bibi ucapkan dari pertanyaanku tadi, bibi hanya menangis di pelukanmu.

"Anna, bermainlah dengan wulan, dia yang akan membuatmu bahagia". Bibi menghapus air mata ku. Lalu pergi meninggalkanku yang masih di banjiri perasaan tak menentu.

Tuhaaann.. Apa salah bila aku menginginkan kebahagian ? Aku ingin tertawa bersama keluargaku yang utuh. Beri aku kesempatan untuk bisa merasakan yang namanya bahagia ya Allah... Aku ingin ayah kembali. Kembalilah ayah, kembalilah.. Anna membutuhkan kehadiran ayah..

Bahagia Dalam KhayalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang