6

446 47 12
                                    

"Maka Nikmat Tuhan mu yang Manakah yang kamu dustakan?"
(Q.S. Ar-Rahman)

*****
Raihan memandangi lekat-lekat wanita disampingnya itu.
Raihan begitu tidak menyangka akan perubahan didalam diri Aisyah.
Bagaimana tidak semasa SMA, Aisyah adalah wanita yang cerewet dan agak pecicilan kini 180 derajat ia berubah menjadi wanita yang pendiam dan tampil lebih anggun menunjukkan dirinya sebagai  muslimah sejati.

Aisyah yang menyadari jika ada yang memperhatikan dirinya, ia pun langsung berdo'a didalam hatinya.

"Allahumma innii'audzubika min fitnaatidunyaa wamaa fiiha"  Aisyah menundukkan pandangannya karena ia tahu Raihan memperhatikannya sejak tadi

Aisyah pun memberanikan diri untuk memulai percakapan.

"Aaisyah, Han..."

tanpa sengaja Aisyah dan Raihan secara bersamaan menegur satu sama lain.

"Eee.. aanti duluan" ujar Raihan gugup

"A..antum saja" Aisyah yang tak kalah gugupnya

"Na'am, anti kuliah di Malang?" Kata Raihan

Dalam hati Raihan bertanya-tanya 'Ya Allah, hamba bicara apa lagi setelah ini?'

"Na'am, lebih tepatnya di UIN Malang. Lalu antum mau kemana? Bukankah antum melanjutkan pendidikan ke ITB?" jelas Aisyah

"Oh" Raihan yang gugup hanya menjawab singkat pertanyaan Aisyah

Aisyah yang merasa teman bicaranya sedang tidak memperhatikannya, ia pun bertanya kembali.

"Raihan, tadi ana bertanya mengenai antum kenapa ke Malang?"

"Ooh..ee aasif Aisyah, sepertinya ana kurang cairan"
Raihan langsung mengambil air mineral yang ada didalam tasnya.

Aisyah pun tersenyum dibalik niqobnya melihat tingkah Raihan yang tiba-tiba menjadi aneh saat bertemunya.
Ia ingat sekali, Raihan adalah sosok laki-laki yang ia kenal misterius. Raihan yang hanya bicara seadanya, tidak pernah memandang akhwat kalau lagi berbicara, dan Raihan yang selalu menjaga pandangannya terhadap yang bukan muhrimnya.

Perjalanan panjang masih ditempuh Aisyah dan Raihan. Tidak ada percakapan lagi antara keduanya. Aisyah yang sibuk dengan MP3 miliknya, dan Raihan yang sibuk dengan buku novelnya.

1 jam kemudian....

Aba-aba petugas pesawat pun menggema ditelinga Aisyah, ia terbangun dari tidurnya.
Ia pun menoleh kearah Raihan, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Raihan.
'Dimana Raihan?.. mm.. mungkin ke toilet' kata hati aisyah

Namun, Raihan yang ditunggu-tunggu Aisyah pun tidak juga menunjukkan keberadaannya.
'Mungkin Raihan sudah duluan' batin Aisyah

Aisyah pun berjalan keluar pesawat, ia melihat jam ditangannya yang menunjukkan pukul 16.45 WIB. Aisyah langsung menuju keluar bandara ia menuju masjid yang tidak jauh dari bandara.

17.15 WIB...
Aisyah melihat ponselnya, ia mencari nama seseorang dikontak ponselnya.
Aisyah pun langsung menekan tombol hijau saat melihat nama gadis yang bernama Nazwa Salsabilla sahabat kuliahnya yang merupakan satu kampus dan satu asrama dengannya.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, nazwa"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, syah. Kamu udah dibandara?" Ujar Nazwa dari balik ponsel

"Na'am Az, ana sudah dibandara"

"Baiklah, tunggu 20menit ye syah. Aku berangkat sekarang"

"Baik, syukron sahabat sayang"

"Afwan sayang"

Aisyah pun langsung memutuskan telvonnya dengan Nazwa.
20 menit adalah waktu yang cukup lama, akhirnya Aisyah mengambil notebook miliknya.
Jari-jari tangannya mulai menekan tombol keyboard notebooknya.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S. Ar-Rahman)
Ya Rabb, Ya Illahi, Ya Rahman , Ya Rahim

Nama-nama indahmu senantiasa mendamaikan jiwaku
Rasa syukur yang tidak henti-hentinya ku haturkan pada-Mu

Nikmat waktu yang Engkau berikan pada kami untuk senantiasa selalu mengingat-Mu dan senantiasa memperbaiki diri dalam mencari ridha-Mu

Tidak ada alasan bagi setiap umat muslim didunia ini mengeluhkan atas limpahan rahmat-Mu
Karena sesungguhnya semua yang ada didunia ini , mulai dari udara, tanah, gedung-gedung, burung-burung dan semua ini adalah milik-Mu

Yaa Rahman, Ya Rahim..
Jagalah kami dalam ridha-Mu
Bantulah kami untuk senantiasa selalu bersyukur
Bantulah kami agar tidak kufur atat nikmat-Mu...

****

Aisyah menatap kedepan jalan, jari-jarinya sinuk bergerak mengikuti bacaan dzikir yang keluar dari bibirnya.
Tidak lama kemudian Zahwa pun tiba ditempat Aisyah menunggu.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Aisyah, aasif ana lama jemputnya. Biasa jalan macet hehe"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, la'basa Nazwa. Ayo, pulang ana lelah sekali"

"Hehe ternyata anti bisa ngerasain lelah juga ya"

"Hmm.. ana kan juga manusia Nazwa pasti bisa ngerasain lelah dong"

"Udah-udah ayo pulang"

Dua sahabat yang sama-sama menempuh pendidikan yang jauh dari sanak keluarga.
Nazwa Salsabilla, ialah gadis yang berasal dari Malaysia (Kuala Lumpur) yang merupakan anak Syeikh ternama di Malaysia.

Sedangkan Aisyah Tsaqaffiyyah, ialah gadis yang berasal dari Kabupaten PALI, Sumatera Selatan.
Yang mengejar mimpi ke tanah Malang untuk menjadi seorang muslimah yang taat dan menjadi pendakwah seperti Utadzah Oki Setiana Dewi.

Dua gadis ini bertemu saat masa pengenalan mahasiswa 4 bulan yang lalu.
Nazwa yang mengambil jurusan Al-Qur'an dan Hadist serta Aisyah yang mengambil Manageman Dakwah
Hingga sekarang ikatan persahabatan mereka terjalin dengan baik.

"Jika dirimu memiliki sahabat yang senantiasa mengingatkanmu dalam kebaikan serta mengajakmu mencari ridha Allah semata maka peganglah ia erat-erat, jangan biarkan ia pergi dari genggamanmu"

Note: 1. Niqob: cadar

*****
Syukron readers votenya😘😘
Untuk part ini jangan lupa ya tinggalkan jejaknya💕💕
Ada yang mau kasih saran? Atau mungkin permintaan, silahkan komentar yaa...

Oke. Sampai berjumpa di part berikutnya💕💕

Cahaya Cinta di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang