Bullying

216 33 4
                                    

Jeongin's Side

Aku pertama kali bertemu dengannya saat aku berada di titik terpuruk dalam hidupku.

Dia menyelamatkanku.

Namanya..

Hwang Hyunjin.

Dan ini ceritaku.

Mari kita memulainya,

Saat itu aku hanyalah seseorang anak yang baru pindah dari Busan ke Seoul karena perkerjaan Aboeji yang dipindah tempatkan, aku berfikir bahwa pindah ke ibu kota merupakan pilihan yang tepat dan menyenangkan. Dimana ibu kota memiliki daya tarik tersendiri bagi orang yang tidak tinggal di ibu kota sebelumnya, Seoul. Setidaknya itu fikiranku untuk pertama kali mendengar kepindahan keluargaku.

Aku ingat semuanya dimulai pada hari pertama sekolahku di Seoul, aku memulainya dengan energi positif dengan berfikir bahwa disini aku akan mendapatkan banyak teman yang baik dan menyenangkan seperti teman temanku yang berada di Busan.

Namun ternyata kehidupan di Seoul sangat jauh berbeda dengan di Busan, aku tersenyum canggung saat pertama kali mengenalkan diri di depan kelas dan menatap satu persatu remaja seusiaku yang akan menjadi teman sekelasku.

Kesannya tidak terlalu baik menurutku. Mereka terlihat terlalu meremehkan ? Karena aku hanya dari Busan ? Atau hanya fikiranku saja ? aku hanya menepis fikiran itu.

Diakhiri dengan canggung, aku duduk tepat dihadapan pemuda yang terlihat ramah dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya, ia mengulurkan tangannya dan aku menyambutnya, "Han Jisung, ku fikir kita dapat berteman.. Yang Jeongin"aku membalasnya dengan anggukan yakin.

'Tidak seburuk yang ku fikir'

Ya.

Awalnya memang tak seburuk yang ku fikirkan sampai saat semuanya berubah pada 3 bulan setelahnya.

Persaingan antar siswa/siswi untuk mendapatkan nilai terbaik di ibukota bukan hanya isapan jempol belaka.

Aku melihatnya, menyaksikannya dengan jelas.

Hampir dari mereka semua terlihat sangat terobsesi dengan nilai terbaik untuk mendapatkan peringkat satu pararel di angkatannya.

Belajar seakan tidak ada hari esok.

Bahkan dengan cara yang paling kotor sekalipun.

Pengumuman akhir semester diumumkan,

Yang mengejutkan.. aku mendapatkan peringkat pertama di kelasku dan berada di urutan no. 3 dalam peringkat pararel seangkatanku.

Aku tersenyum sangat bahagia saat mengambil hasil ujian yang di bagikan, bahkan Jisung mengucapkan selamat untuk ku dan memeluk ku.

Meskipun.. aku telah merebut posisinya yang hanya berbeda 0,2 secara keseluruhan.

Sedangkan murid yang lain hanya menatapku dengan pandangan sinis.

Aku hanya bisa tersenyum maklum.

Sudah ku katakan bukan sebelumnya, hampir mereka semua terobsesi dengan nilai.

.

Kebahagianku di rampas hanya dalam satu hari setelahnya.

Entah dari mana, keesokannya beredar rumor di kelasku bahwa aku mendapatkan bocoran soal karena pengaruh Aboeji ku.

Aku tak terlalu memusingkannya, karena itu hanya seperti angin lalu bagiku lagi pula aku pun tak merasa melakukan seperti yang di tuduhkan. Jadi, kenapa aku harus merasa terganggu dengan rumor tak jelas seperti itu.

Just HyunJeong StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang