"Bicara tentang apa, Bu?"
"Tolong periksa absensi kelas,siapa saja yang tidak masuk sekolah minggu lalu. "
Aku mengangguk paham, "Hanya itu saja, Bu? "
"Oh ya, sekalian panggil teman-teman kamu yang belum selesai mengerjakan tugas yang ibu berikan, "
"Iya Bu, permisi."
Bu Tita menganggukkan kepalanya
Aku pun pergi meninggalkan ruangan Bu Tita.
"Bu Tita bilang apa aja, Fin? "
"Cuman minta tolong doang. "
"Minta tolong? "
Aku mengangguk sebagai jawaban.
"Minta tolong buat apa?"
"Oh my god, Dhea. Kenapa lo harus sekepo ini sih?"
"Ish, jawab aja sih!"
"Bu Tati minta tolong buat memeriksa siapa aja yang gak masuk minggu lalu, terus sama minta tolong buat bilangin ke teman-teman yang belum nyelesain tugas yang dikasih Bu Tati, ngerti kan lo? "
"Ohh, ngerti-ngertii. "
Aku pun memilih diam dan terus berjalan daripada harus membalas ucapannya.
"Pinka! Dhea!" Seru seseorang, aku yang merasa dipanggil pun langsung menengok untuk melihat siapa yang memanggilku.
"Aah! Asya, Dhea kangen tau sama Asya!"
"Ish, Asya! Bisa gak sih gak pakai teriak-teriak!" Kesal Ku
"Kan Asya kangen kalian berdua!"
"Gak mau tau ya! Pulang sekolah kita harus jalan-jalan! Yeayy jalan-jalan lagi kitaa!!"
Bisakah dia berbicara tidak pakai teriak-teriak segala?
Dapat ku lihat, mata Dhea berbinar saat mendengar ucapan Asya, "Aah! Ayok kita jalan-jalan!"
"Dhea! Bisa gak sih kalau ngomong gak usah pakai teriak-teriak! Gak Asya, gak Dhea, demen banget sih teriak-teriak kayak begitu!"
Asya dan Dhea yang mendengar omelan ku, malah tertawa ngakak. Oh tuhan, kenapa kedua teman-teman ku cerewet sekali?
"Ish, Pinka sebel ah sama kalian!"
"Ish, Asya sayang ah sama kalian!"
"Ish, Dhea sayang ah sama kalian!"
"Asya! Dhea!"
Mereka tertawa penuh kemenangan karena sudah berhasil membuat ku kesal.
"Ah, Pinka ngambek. "
Aku pun jalan mendahului mereka. Samar-samar aku mendengar suara Dhea yang sedang berpamitan kepada Asya.
"Asya, gue duluan yak! Pokoknya pulang sekolah kita harus jalan-jalan!"
"Iya-iya! Nanti gue tunggu di parkiran ya!"
"Oke!"
Lama-lama aku pun sampai di kelas ku.
"Eh, lo jalan nya cepet banget sih, Fin. "
"Minum dulu sana, pasti lo haus kan? lo kan daritadi ngomong mulu tuh. " Ujar Ku
"Ah iya, gue lupa belum minum daritadi. "
Aku pun bergegas memberitahu siapa saja yang dipanggil Bu Tati.
"Finka!"
"Apa sih, Dodit?"
"Gue dipanggil Bu Tati juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEIN-DRA
Teen FictionAwal mula yang 'tidak' menyenangkan bagi seorang Finka Husein. Ya, ia kira awal mula itu juga akan menjadi akhir, namun nyatanya ia salah. Entahlah, mengapa awal itu enggan untuk berakhir. Baginya, awal mula itu akan menjadi suatu bencana jika belu...