Defa Aji Bagus Pangestu, remaja ganteng kelahiran 19 tahun silam berdarah jawa sumatra yang hidup penuh kasih sayang dengan ayah bundanya ditambah seorang adik laki-lakinya yang baik tak pernah berbuat kualat sedikit pun dengan orang yang lebih tua. Aji, panggilan akrabnya, kini tengah menempuh pendidikannya disalah satu universitas terkenal di jawa tengah, ya Undip. Kini dia tengah menjalani semester 2 setelah lulus dari SMA tercinta 2 tahun lalu. Aji lahir dikeluarga yang bisa dibilang agak tidak agamis, karena maklum, Aji hidup di daerah jawa yang mayoritas masih memegang kepercayaan kejawen yang masih menganggap/percaya pada hal gaib disekitarnya. Namun, walau demikian bukan berarti Aji tidak taat kepada Allah, dia malah rajin ibadah karena dia tau Allah adalah satu-satunya tuhan. Dia orang yang sangat pandai dalam agama walaupun keluarga Ayahnya menganut kepercayaan kejawen dan Ibunya yang masih terbawa budaya sumatra dari batak yang sebelumnya bukan beragama islam.Aji, lulus dari SMA nya 2 tahun lalu, 2016. Dia tidak seterkenal teman-temannya karena dia tak mengikuti esktrakylikuler dan organisasi apapun disekolahnya, Aji hanya cowok biasa yang disa dibilang jelek emgga, ganteng juga engga. Namun, walaupun dia tidak terkenal, dia punya prestasi bagus dibangding teman-temannya yang sibuk sana sini dengan organisasinya. Dia pernah mendapat juara 1 OSN ekonomi sekaresidenan, kenapa ekonomi? Ya, karena dia anak jurusan IPS. Tidak hanya itu, Aji juga merupakan atlet taewondo kebanggaan sekolah, setiap ada popda, dia selalu membawa piala untuk dipersembahkan ke sekolahnya. walaupun banyak prestasi yang ia dapat, dia tidak terkenal dikalangan gadis-gadis SMA karena dia terkenal sangat cuek dan tidak mau berurusan tentang cinta.
Sekolah ia lewati selama 3. tahun di almamater tercinta. Dia lulus dengan hasil yang cukup lumayan membanggakan karena dapat peringkat 5 besar pararel, otomatis dia bisa mengikuti SNMPTN, dan leberuntungan datang pada dirinya. Aji dapat masuk PTN sesuai harapan tanpa melalui tes tertulis, selang beberapa bulan setelah Aji diterima di Universitas pilihannya, dia langsung pindah ke kos-kosan yang tidqk jauh dari kampusnya.Aji sedikit bingung mengapa kos-kosannya belum ada yang menempati, padahal tempatnya strategis dan Aji juga menyewanya mepet saat akan MOS. tanpa berpikir aneh, Aji hanya dapat menerimanya dan dia juga berpikir mungkiin dia satu-satunya mahasiswa yang mendapat kos-kosan dengan tempat strategis murah lagi.
Bulan agustus saat itu, bulan dimana semua orang indonesia merayakan kemeedekaannya dengan senang riang gembira, namun itu tidak terjadi pada Aji. Aji tepat pada tanggal 16 agustus harus berangkat ke semarang untuk bebenah dan bersiap-siap menjalankan kuliah disana. Keluarga yang dia tinggalkan terutama ibu, sangat sedih karena anak laki lakinya yang ia rawat dari kecil harus perg demi masa depan yang cerah.
Setelah sampai di kos-kosa, Aji langsung menuju ke kamarnya dengan membawa barang-barang yang ia perlukan selama ia masih disemarang. Dia menjinjing koper besar saat menaiki tangga, kamarnya yang terletak di lantai 2 membuat Aji harus memeras keringat, namun ia berpikir ini akan menjadi biasa karena dia akan tinggal disana selama kurang lebih 3,5 tahun.
Hari-hari dia lewati dengan senang hati walaupun awalnya sangat berat baginya karena belum terbiasa hidup sendiri di kota tanpa orang tua yang menyaanginya. Dia mulai terbiasa menyiapkan makan sendiri, cuci baju sendiri dan lain-lain dilakukan by his self. Sebagai mahasiswa baru yang dibilang berprestasi karena dia bisa masuk ke PTN tanpa tes, dia menjaga image nya baik-baik. Dia mulai mengikuti berbagai organisasi tidak seperti saat dia SMA, dia mulai aktif di BEM dan organisasi lainnya. Oleh sebab itu, dia sering pulang larut malam hingga jam 8 malam. Namun dia sudah terbiasa dengan hidup barunya ini.Tak menghabiskan waktu banyak, hanya dalam kurang lebih 1 tahun Aji menjadi terkenal Di kalangan mahasiswa karena kecerdasan dan keaktifannya organisasi.Suatu hari disaat Aji ada rapat penting diorganisasinya, dia barus selesai rapat jam 5 sore. Setelah itu dia langsung gasspol menuju perpustakaan kampus untuk mengerjakan tugas yang deadlinenya besok. Dia rela menghabiskan waktu di perpus semalaman demi menyelesaikan tugasnya. Hingga Waktu menunjukan pukul 23.05 , tugasnya selesai dengan sesuai perkiraanya. Selesai mengerjakan tugas dia lanngsung membenahi barang miliknya dan segera pulang. Sangat beruntung, yang aji pikirkan karena walaupun sudah hampir tengah malam ibu kosnya belum menutup gerbangnya karena tau kalau dirinya sibuk. Saat akan memasuki rumah keduanya, Aji melihat gadis cantik seumurannya, dia tengah berdiri disamping gerbang sabari tersenyum kepada Aji, Aji tanpa segan membalas senyumnya dengan ramah. Setelah turun dari motor megapro hitamnya, Aji sedikit tersentak kaget karena mbak-mbak yang tadi di gerbang udah sampe tangga tanpa sepengetahuan Aji.