Prolog

13 0 0
                                    

Saat ini aku sedang duduk sendirian di bangku pos satpam untuk menunggu jemputan datang, tadi aku ditemani oleh seseorang yang tak ku kenal. Banyak pula orang yang berlalu lalang di hadapanku. Mungkin sebagian siswa telah sampai di rumahnya masing-masing untuk beristirahat. Aku menggenggam hp ku seraya melihat jam yang terpampang jelas di hp ku.

"Happy Birthday to you Happy Birthday to you Happy Birthday Happy Birthday Happy Birthday to you"

Lantunan lagu itu membuatku penasaran, kepalaku menengok kesana kemari mencari sumber suara itu. Sampai akhirnya aku menemukan dimana letak suara itu, ternyata itu adalah suara dari dua orang gadis yang sedang membawa kue ulang tahun. Kue berwarna coklat dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, sedang.

Kedua gadis itu menghampiri tangga yang cukup jauh dari pos satpam sehingga tidak begitu terlihat dengan jelas. Namun, aku mengetauhi siapa gadis itu. Aku terus mengarahkan pandanganku kepada kedua gadis cantik itu.

Dan aku melihat seorang lelaki yang menuruni anak tangga dan di ikuti dua orang dibelakangnya. Siapa dia?kepalanya menunduk dan dia pun mengenakan snapback berwarna hitam sehingga aku tak bisa melihat wajahnya. Tapi tunggu dulu, sepertinya aku mengenali bentuk tubuhnya. Mungkin itu dia!

Lelaki itu pun memutar snapback nya mengarah kebelakang kepalanya sehingga aku bisa melihat wajah tampannya. Ternyata tebakkan ku benar bahwa itu memang benar dia.

Aku pun langsung menyalakan hpku dan melihat panel notifikasi yang terdapat di hpku, tepat bulan maret. Sekarang aku mengetauhi tanggal lahirnya. Aku yakin pasti laki-laki itu merasa senang dilihat dari raut wajahnya yang menampakkan senyum menawannya. Laki-laki itu sekarang sedang berada tepat dihadapan kue ulang tahun itu dan siap untuk meniupnya.

Dia tersenyum kepadaku. Benar dia senyum kepadaku bukan? Aku sampai melongok ke kiri, ke kanan, ke belakang dan juga ke atas untuk memastikannya. Siapa tau ada seseorang yang ada di balakangnya atau di sampingnya tapi aku tidak melihatnya. Tidak ada siapa-siapa. Berarti tidak salah lagi dia tersenyum kepadaku tapi aku masih tidak percaya itu benar.

Aku yang dari tadi setia memperhatikannya, kini harus bergegas untuk pulang karena hari semakin sore dan sepertinya aku sudah ditunggu oleh seseorang yang akan mengantarkan ku pulang kerumah. Sesekali aku melihat panel notifikasi yang dipenuhi dengan banyaknya chat dari beberapa grup. Akupun terkejut ketika melihat notifikasi chat yang terakhir kali masuk.

Kamu gamau ngucapin selamat ulang tahun ke aku?

Aku terdiam. Apakah benar itu dia?. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali barang kali ini hanya mimpi.

"bangun udah siang nanti telat lohh." Suara seseorang memasuki kamar yang amat sepi.

Seseorang yang sedang membaringkan tubuhnya sambil memejamkan matanya itu sedikit terusik dengan terdengarnya suara yang muncul dari arah pintu.

Badannya di guncanggkan pelan oleh seseorang namun, itu tak mampu membuatnya terbangun dari tidurnya.

Tiba-tiba saja suara gorden di tarik terdengar di ruangan itu dan sinar mentari di pagi hari menusuk jendela yang ada di kamar itu sehingga membuat seseorang yang sedang terbaring di atas ranjangnya terbangun dari tidurnya meski belum sepenuhnya bangun dari tidur nyenyaknya.

"Kak ayo bangun." Suara teh sapnah kembali terdengar dikupingnya.

"Ahh iya teh, ayah sama mama udah berangkat?" tanyanya yang masih berusaha untuk membuka matanya.

"Udah, kalo gitu teteh mau ke bawah dulu." teteh sapnah pun langsung pergi meninggalkannya sendirian di kamar.

"Dan ternyata ini memang mimpi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang