DOUBT

chapter 5

Ibaratkan malam tanpa bulan dan bintang, gelapkan? Begitu juga aku tanpamu gelap!
Dan ibaratkan bunga mawar tanpa duri, cantik tapi bisa dirasakan oleh setiap orang, begitu juga aku tanpa kamu selalu di ganggu orang lain:)

Aku masih berdiri dihadapan laut yang luas dan menatap langit yang biru. sungguh indah ciptaanmu ya rabb, seindah hubunganku dengan rizky saat ini. Hehehe

Bisakah aku memilikinya? Sama seperti aku memiliki sih sang pujaan hati, rizky?

Hahhaa aku sudah berhalusinasi tentang apa yang barusan aku bilang tadi,

"Pia?" Lelaki itu memegang pundak ku
Lalu seketika aku menoleh kebelakang melihat dengan heran siapa yang berada dibelakangku?

"Gibran?" Aku kaget sepontan memeluk gibran yang masih berdiri

Gibra adalah sahabatku sejak kecil, yang selalu menemaniku disaat aku susah maupun senang, dia orang yang pertamakali mengajarkan ku apa arti dari kebahagian dan apa arti dari kesusahan, this is my best friend
Udah bertahun tahun kami tidak bertemu lagi sejak papanya gibran meninggal gibran dan mamanya pindah ke bandung. Dan disitu aku mulai kehilangan seorang sahabat, dan untung saja aku punya utami, syifaa dan gita yang menggantikan gibran.

"Hey, kamu apa kabar? Kamu makin cantik aja ya?" Tanya gibran lalu mencubit pipiku

"Aku baik kok, kamu apa kabar? Baik juga kan? Gimana dibandung? Enak? Aku kangen kamu?" Tanya ku dengan wajah yang sedikit cemberut

"Aku baik juga, yahgitu deh, aku juga kangen kamu, sekarang aku tinggal disini lagi karena mama aku punya pekerjaan disini jadi aku balik lagi kesini, dan kaya aku bakal satu sekolah sama kamu deh pi!" Yakin gibran

"Waahhhh bagus dong, kita bisa main kaya dulu lagi" girang aku

"Btw aku lihat di sosmed kamu penuh poto artis korea semua, kamu Kpop sekarang?" Tanyanya

"Heheh iya nih gib, tapi semenjak aku pacaran sama rizky, aku jadi ga tertarik lagi sama yang namanya Kpop" kataku

"Kamu udah punya pacar? Kok ga bilang bilang aku sih? Kekecewaan gibran mulai tampak

"Ih maaf gib kita kan jauh, nanti aku tunjukin deh orangnya"

***

Kita ke situ yuk, gibran menunjuk ke arah pondok yang berada di dekat tepi pantai
Aku dan gibran lalu menuju kesana

"Ada yang mau aku omongin pi"

"Mau ngomong apa gib? Silahkan"

Satu huruf mau keluar dari mulut gibran, ehh rizky datang dengan cara tiba tiba dihadapan kami, gibran lebih baik diam dan tidak jadi meneruskan pembicaraannya

"Ehh rizky, kok kamu tau sih aku disini?" Tanyaku

"Aku tadi ga sengaja iseng lewat lewat sini rupanya ada my princes" rizky mengacak rambut pia

"Ih kamu nih, eh iya nih kenalin sahabat kecilku dulu" aku menunjuk ke arah gibran

"Gibran"
"Rizky, pacaranya pia"

gibran hanya mengangguk

"Lagi pada bicarain soal apa nih? Kayanya seru banget?" Tanya rizky

"Gada kok ky, cuma biasa aja kok, gausah lebay deh"

"Ihh kan aku cuma nanya bawelllll," lagi lagi pipiku dicubit-,-

"Eh iya mama lagi masak enak nih, kerumah yuk makan bareng!" Ajak aku

"Ayukkk seru nih" senang rizky

"Kayanya aku gabisa deh pi, kalian berdua aja ya" kata gibran

"Loh gib? Kok gitu sih? Kamu yakin gamau ikut?"

"Yakin, entar aku nyusul aja besok besok ya" gibran lalu pergi meninggalkan pia dengan rizky di pondok.

Sampai di perjalanan pulang perut sudah mulai keroncongan menunggu masakan mama pasti rasanya sedap banget nih, aku memutarkan lidahku berasa ngiler.

Akhirnya sampai dirumah aku lalu membukakan pintu dan masuk bareng rizky

"Mamaaaa" aku datang langsung mencium mama

"Hay tan," rizky juga mencium tangannya mamaku

"Tumben bareng rizky? Habis jalan bareng ya tadi?" Tanya mamaku

"Engga tan, tadi jumpa pia di pondok dekat tepian pantai, yah rizky samperin, anak tante lagi ngidam pantai mungkin tuh" cadaan rizky

"Ihh, resek" kesal aku.
"Makan sini ky. Mama masak enak nih"

"Oke my princes"

Waktunya makan dimulai

"Tan masakan enak, my princes ku kapan masakan buat calon pangerannya?" Tanya rizky sambil mengunyah makanan

"Tunggu udah halal ya sayang" jawab pia santai

"Yahhhh, besok aku halalin kamu yah?"

"Apa? Kalian ini masih sekolah jangan nikah dulu, pentingin masa depan kalian dulu, udah kepingin banget nikah apa gimana nih?" Kaget mama ku

"Engga tanteku sayang, gamungkin kami putus sekolah, kami kan juga pingin sukses, baru nanti aku lamar anak tante, boleh yah, boleh tan?" Mohonan rizky

"Belajar dulu yang bener baru boleh" jawab mamaku

"Yahhhhhh-,-" lemas rizky

Aku hanya tertawa melihat tingkah laku anehnya rizky kepada mama, jarang jarang ada cowok se humoris dia, beruntung banget aku miliki kamu ky. Jaga hati aku buat kamu ya my prince:)

***