Author pov
Sangat hening. Itu yang ada di dalam mobil kai. Sesekali kai melirik kearah nomi. Kai benci keheningan, namun ia tak tau harus mencairkan dengan apa.
"Hmm"
"Nom" panggil Kai.
"apa?" tanya Nomi.
"Nanti malem aku jemput!"
"Mau kemana?"
"Nemuin orang tua aku."
Deg
Jantung Nomi seperti berhenti berdetak. Buat apa Kai mengajaknya bertemu keluarganya. Apa yang harus Nomi lakukan? Haruskah ia menolaknya?
"Mau kan? Jam tujuh aku jemput. Dandan yang cantik. Eh gak usah, kamu cantik apa adanya." Tanya Kai sambil melihat Nomi lekat.
Pelan pelan Kai mendekatkan wajahnya kearah Nomi. Diraihnya dagu Nomi. Dikecup mulut Nomi. Lembut tapi pasti. Nomi tak menolak saat ia dikecup oleh Kai, malah ia membuka mulutnya. Lidah Kai masuk kedalam mulut Nomi. Disapu bersih seluruh isi mulut Nomi.
Nomi mulai membalas Kai. Lidahnya ikut bergelut dengan lidah Kai. Lima menit mereka dalam posisi tersebut. Dilepaskan mulut Nomi. Canggung. Itu yang mereka rasakan.
"Ehh anu..."
"Hmm"
"So-sorry" ucap kai
"I-iya"
Kembali suasana menjadi canggung. Kai fokus dengan jalannya. Nomi sibuk dengan fikirannya.
---
"Jangan lupa. Pulang bareng aku juga." kata Kai sebelum Nomi meninggalkannya.
Nomi tak menjawab, ia langsung pergi meninggalkan Kai. Sesampainya di kelas.
"Aaaa Jebii Jebiii" teriak Nomi mirip toa.
"Apa woi? Gak usah terika kali. Sakit kuping gue. Lo kenapa?" tanya Jebi.
"Astaga Jebi astaga. Gue udah gak suci Jeb. Mulut gue udah gak suci. Huaaa"
"Lo kenapa? Lo dicium? Sama siapa? Haa? Bilang sama gue?"
"Bangkai dekil gosong" teriak Nomi di telinga Jebi.
Bagai tersambar petir akan pernyataan Nomi.
Elah lebay juga author-"Serius lo? Yaampun kok bisa? Lo dicium si gosong? Wahh parah lo parah."
"Ihh lo mah. Tadi tuh si gosong kerumah gue. Terus gue sama dia berangkat bareng. Dan gatau kenapa tiba tiba..." Nomi menggantungkan kalimatnya.
"Tiba tiba kita udah ciuman gitu. Itu first kiss gue Jeb lo tau kan? Gimana suami gur nanti dapet bekasnya si gosong. Kalo si sehun mah masih oke, lah ini si gosong. Astaga"
"Dan itu first kiss nya si gosong. Dikasi ke elo? Kayaknya tu anak punya rasa sama lo deh. Dia bilang apa lagi?"
"Nanti malam dia ngajak gue ketemu sama orang tuanya."
"Nah sudah dipastikan. Lo bakal jadi sama dia"
Setelah percakapan itu mereka berdua saling terdiam. Kelas dimulai. Selama kelas Nomi masih terbayang bayang perkataan Jebi.
Annyeong reader. Mianhae lama gak up😊 pendek, gaje lagi:v oke gomawo buat yang setia nunggu ceritanya author❤️