I Loved You ¶Avril Lavigne-Why¶

12 2 9
                                    



It's not supposed to feel this way
I need you, I need you
More and more each day
It's not supposed to hurt this way

Seharusnya tidak merasa seperti ini
Aku membutuhkanmu, aku membutuhkanmu
Semakin banyak setiap hari
Itu tidak seharusnya menyakiti dengan cara ini

I need you, I need you, I need you
Tell me, are you and me still together?
Tell me, you think we could last forever?
Tell me, why

Aku membutuhkanmu, aku membutuhkanmu, aku membutuhkanmu
Katakan padaku, apakah kau dan aku masih bersama?
Katakan padaku, kamu pikir kita bisa bertahan selamanya?
Katakan padaku, kenapa?


So go and think about whatever you need to think about
Go on and dream about whatever you need to dream about
And come back to me when you know just how you feel, you feel
I can feel, I can feel you near me, even though you're far away
I can feel, I can feel you baby, why

Jadi pergi dan pikirkan apa pun yang perlu kau pikirkan
Pergilah dan mimpikan apa pun yang perlu kau impikan
Dan kembalilah padaku saat kau tahu apa yang kau rasakan, kau rasakan
Aku bisa merasakan, aku bisa merasakanmu di dekatku, meski kau jauh sekali
Aku bisa merasakan, aku bisa merasakanmu sayang, kenapa?




"Maafkan aku, Dalynne. Kuharap, kau mengerti posisiku. Ini impianku sejak kecil."

"Pergilah. Kejar mimpimu, dan kembali saat kau menyadari perasaanmu yang sebenarnya, Mark."

***

Dalynne terbangun di tengah malam. Sudah hampir lima tahun tidurnya tidak nyenyak. Dia bahkan sampai memakan obat tidur karena kelelahan bekerja seharian dan membutuhkan istirahat yang cukup.

"Dalynne, mimpi buruk lagi?" Naomi, kakaknya bertanya seraya melongokkan kepala di balik pintu.

"Aku tidak apa-apa, Eonni." Dalynne tersenyum menenangkan.

Naomi mengangguk, lantas kembali ke kamarnya. Dalynne menyeka peluh di pelipis. Mata pandanya terlihat semakin jelas. Diliriknya jam yang tersimpan di nakas. Baru pukul tiga pagi. Sudah dipastikan dia tidak akan bisa tidur lagi. Dalynne beranjak dari ranjangnya, kemudian pergi ke dapur.

Beginilah kebiasaan Kang Dalynne. Menyiapkan segala keperluan kakak, adik, dan anaknya seorang diri. Ya, Dalynne sudah memiliki anak yang kini berusia lima. Dia sendiri baru menginjak tahun ke dua puluh empat hidup di dunia.

"Dalynne? Kukira siapa." Kang Daniel terbangun saat mendengar suara dari arah dapur. Dia saudara kembar Dalynne.

Ketiganya hidup bersama di Busan. Mereka pisah dengan orangtua sejak lama. Perceraian membuat mereka enggan memilih salah satu. Meski begitu, baik ayah atau ibunya selalu mengirimi uang untuk kebutuhan anak-anaknya.

"Bunda...." Seorang gadis kecil berjalan sembari mengucek matanya.

Dalynne menghampiri buah hatinya, lantas berujar, "Kenapa bangun, Sayang? Ini masih sangat pagi."

"Bunda juga sudah bangun," ujar Ha Ni polos.

"Tidur lagi, ya? Ayah akan menemanimu." Daniel menggendong Ha Ni. Gadis itu mengangguk.

Ayah? Begitulah. Daniel berperan sebagai ayah Ha Ni. Secara hukum pun, marga Ha Ni adalah Kang. Sejujurnya, Dalynne hamil di luar nikah, di usia sembilan belas, saat dia baru saja lulus sekolah menengah atas. Tentu, hal itu mengejutkan semua pihak. Namun, Dalynne enggan menyebutkan siapa ayahnya ketika sang ibu ingin meminta pertanggungjawaban. Dalynne memutuskan untuk tidak kuliah dan membesarkan anaknya sendirian. Saat itu orangtuanya sudah bercerai. Di hari kelahiran Ha Ni, hanya Daniel dan Naomi yang menemani. Orangtuanya sibuk bersama keluarga masing-masing. Itu adalah hari di mana Dalynne merasa sangat sengsara. Dia berjuang menahan kesakitan demi menyelamatkan anaknya. Kandungannya bermasalah karena hamil di usia muda. Tetapi, Dalynne bersyukur karena masih melahirkan secara normal. Tidak terasa, waktu semakin cepat berlalu. Ha Ni sudah masuk taman kanak-kanak. Tapi, Dalynne jarang memiliki waktu untuknya. Dia harus bekerja sepanjang hari. Itu pun Daniel yang menyempatkan waktu mengantar jemput Ha Ni sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Album SongfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang